(VOVWORLD) - Konferensi yang ke-51 Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN (AMM 51) dan Konferensi-Konferensi Menlu yang bersangkutan akan diadakan pada Kamis (2 Agustus) ini di Singapura. Satu isi penting yang dibahas pada AMM 51 ini ialah pengarahan-pengarahan dan solusi-solusi membangun Komunitas ASEAN, menggelarkan Rencana Induk tentang pembangunan Komunitas ASEAN menurut Visi ASEAN 2025. Delegasi Viet Nam yang dikepalai Deputi Perdana Menteri (PM), Menlu Pham Binh Minh menghadiri Konferensi tersebut akan aktif berbahas untuk mendorong prioritas-prioritas bersama ASEAN, mendorong secara substantif hubungan antara ASEAN dan para mitra.
Komunitas ASEAN resmi dibentuk pada tahun 2015. Ini merupakan prestasi besar dalam proses konektivitas dan integrasi ASEAN, merupakan simbol dari persatuan, perdamaian dan perkembangan. Setelah 3 tahun beroperasi, Komunitas ASEAN telah mencapai hasil-hasil yang penting di ketiga pilar: politik, keamanan ekonomi dan sosial-budaya.
Indikasi positif dalam membangun Komunitas.
Tentang kerjasama politik keamanan, dengan target membangun komunitas di atas dasar peaturan sampai pada rakyat dan mengambil rakyat sebagai sentral, aktivitas-aktivitas dalam Rencana Umum tentang pembangunan Komunitas menurut Visi ASEAN 2025 telah digelarkan secara luas, merata dan agak berhasil-guna. Proses ini juga memperkuat kemandirian ASEAN, turut menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, memperkuat hubungan luar negeri dan memperkuat kemampuan tentang institusi ASEAN.
Mekanisme-mekanisme yang disusun dan dibimbing oleh ASEAN seperti Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (EAS), Konferensi Menteri Pertahanan Negara-Negara ASEAN yang diperluas (ADMM+) telah meluas di segi skala dan membina kebiasaan dialog dan kerjasama, sampai pada pembangunan struktur regional yang berkesinambungan, transparan dan fleksibel, berhasil mengembangkan sentralitas ASEAN.
Kerjasama ekonomi digelarkan secara sinkron dan luas. Banyak langkah liberalisasi dan kemudahan tentang perdagangan telah dilaksanakan untuk membantu mengurangi biaya, meningkatkan kualitas kerjasama intrakawasan. Hasil-nya ialah ASEAN terus melakukan konektivitas dengan perekonomian-perekonomian kemitraan melalui penyesuaian dan peningkatan beberapa FTA yang sudah ada dan menandatangani beberapa FTA baru, mempelajari perundingan dengan para mitra lain. Untuk menguasai peluang Revolusi Industri keempat, ASEAN telah mengeluarkan Pernyataan tingkat tinggi ASEAN tentang kreativitas dalam mendorong kerjasama dan bantuan start-up dan mendekati sumber modal kepada badan-badan usaha mikro, kecil dan menegah, mengembangkan dan mengkonektivitaskan zona-zona ekonomi khusus dan gugus-gugus ekowisata. Rencana induk tentang konektivitas ASEAN telah digelarkan di bidang-bidang prioritas.
Kerjasama sosial-budaya sampai pada kelompok masyarakat yang rentan seperti pekerja migran, kaum lansia, anak-anak cacad telah diperhebat. Banyak negara telah mengesahkan beberapa aktivitas penting seperti membela hak pekerja migran dalam ASEAN dan banyak permufakatan penting lain tentang perempuran dan pemuda.Ketika menilai upaya membangun Komunitas ASEAN pada waktu lalu, Deputi Menlu Viet Nam, Nguyen Quoc Dung mengatakan: “Hasil-hasil yang dicapai tersebut membuktikan kerjasama ASEAN yang prospektif dan juga menunjukkan keterkaitan integrasi tetap merupakan prioritas bersama, kerjasama untuk maju tetap merupakan instrumen utama untuk mencapai target ASEAN dan ASEAN terus merupakan mitra penting, terutama negara-negara besar”.
Vietnam memberikan sumbangan positif demi target bersama.
Sejak Komunitas ASEAN terbentuk pada akhir tahun 2015, Viet Nam bersama dengan negara-negara anggota ASEAN sedang aktif melaksanakan secara serius semua komitmen dan mengajukan gagasan-gagasan di banyak bidang. Yang patut diperhatikan ialah Viet Nam adalah salah satu di antara dua negara yang punya persentase paling tinggi dalam melaksanakan langkah-langkah prioritas dalam Rencana Induk tentang pembangunan Komunitas ASEAN. Viet Nam juga memberikan sumbangan-sumbangan yang penting dalam memperluas hubungan dan memperhebat kerjasama antara ASEAN dengan para mitra lain. Deputi Menlu Nguyen Quoc Dung memberitahukan: “Tentang politik keamanan, Viet Nam telah berinisiatif mengembangkan mekanisme-mekanisme menjamin keamanan melalui pembinaan kepercayaan dan standar perilaku. Banyak ide dan gagasan Viet Nam telah diterima dan diterapkan secara luas, di antaranya ada gagasan-gagasan tentang pembinaan kepercayaan dan mekanisme kerjasama. Kerjasama ekonomi juga merupakan titik cerah dalam proses partisipasi Viet Nam pada pembangunan Komunitas ASEAN. Viet Nam bersama dengan negara-negara lain memeriksa penggelaran komitmen-komitmen tentang perdagangan, barang dagangan, jasa dan investasi, aktif menggelarkan langkah-langkah menciptakan kemudahan tentang perdagangan dan mengembangkan perdagangan elektronik”.
Sebagai satu anggota yang berinisiatif, aktif dan bertanggung jawab bagi ASEAN, pada Konferensi AMM 51 dan Konferensi-Konferensi Menlu yang bersangkutan kali ini, delegasi Viet Nam akan aktif berpartisipasi pada semua isi Konferensi, mendorong prioritas-prioritas umum dari kawasan dan dari Viet Nam seperti mempersempit kesenjangan dalam perkembangan, memperhebat perdagangan intra kawasan, menyerap investasi, mempercepat pariwisata, memperkuat hubungan dengan para mitra dalam dan luar kawasan ASEAN.
ASEAN mempunyai makna penting dan strategis bagi Viet Nam, merupakan prioritas dalam politik luar negeri. Memberikan sumbangan membangun secara sukses Komunitas ASEAN justru untuk menjamin perkembangan yang berkesinambungan dan makmur dari Viet Nam, negara-negara anggota dan seluruh rakyat di kawasan.