(VOVworld) – Bersama dengan kira-kira 450 wakil yang adalah para kepala negara, politisi, pemimpin dari berbagai grup ekonomi besar, organisasi internasional, ormas di dalam dan luar kawasan, pada Rabu (21 April), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung menghadiri Forum Ekonomi Asia Timur (WEF East Asia) 2014 yang diselenggarakan di Filipina. Sebagai salah satu diantara forum-forum berprestise yang diselenggarakan saban tahun, WEF Asia Timur merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk terus berkoordinasi dengan negara-negara di kawasan mendorong semua gagasan dan kerangka kerjasama guna turut meningkatkan kualitas aktivitas Forum Ekonomi Dunia, serta mendorong hubungan antara Vietnam dengan negara-negara anggota WEF.
PM Nguyen Tan Dung menghadiri Forum WEF Asia Timur
(Foto: truongtansang.net)
Pada latar belakang ekonomi dunia sedang harus menghadapi beberapa tantangan, khususnya laju pemulihan ekonomi masih kurang berkesinambungan dan seimbang, pertumbuhan perekonomian-perekonomian baru muncul dan sedang berkembang melambat terbanding dengan sebelum krisis, yang direncanakan mencapai 4,9% pada tahun 2014 dan 5,3% pada 2015, tapi Asia Timur sedang dianggap sebagai lokomotif pemulihan ekonomi dunia. Oleh karena itu, Forum WEF tahun ini yang bertema: “
Mendorong pertumbuhan demi kemajuan yang sinkron”, berfokus membahas tema-tema utama: pertumbuhan demi kemajuan yang sinkron, menuju ke perkembangan yang berkesinambungan dan konektivitas regional.
Peranan ekonomi Asia Timur dalam perekonomian dunia
Menurut Doktor Nguyen Duc Thanh, Direktur Pusat Penelitian Ekonomi dan Kebijakan, Universitas Nasional Hanoi, kawasan Asia Timur sedang memainkan peranan yang amat penting dalam perekonomian dunia, yang termanifestasikan pada skala dan kedinamisannya. Jika meninjau dari segi skalanya, total hasil produksi ekonomi di kawasan Asia Timur menduduki 30% hasil produksi ekonomi dunia, diantaranya ada banyak perekonomian yang paling besar di dunia sekarang seperti Jepang, Tiongkok dan Republik Korea. Selain itu juga ada perekonomian-perekonomian dinamis lainnya seperti Taiwan, Hongkong (Tiongkok) dan Singapura. Sedangkan ketika meninjau skala perdagangan, maka kawasan Asia Timur juga menduduki kira-kira 30% jumlah perdagangan global.
Doktor Nguyen Duc Thanh mengatakan: “
Jelaslah pada waktu yang panjang, tidak hanya dalam periode krisis belakangan ini, kawasan Asia Timur, termasuk pula Asia Timur Laut dan Asia Tenggara, semuanya merupakan kawasan-kawasan yang mencapai laju pertumbuhan ekonomi yang cepat dan terus-menerus selama waktu yang panjang. Ini juga merupakan kawasan-kawasan yang mampu mencapai pemulihan yang cepat pasca krisis dan mencapai pertumbuhan kembali. Oleh karena itu, ini merupakan titik terang ekonomi dunia dan sedang menyerap sangat kuat aliran modal”.
Akan tetapi, salah satu diantara tantangan-tantangan yang dihadapi kawasan Asia Timur sekarang ialah perekonomian-perekonomian banyak bergantung pada ekspor. Pada kenyataannya, semua pengaruh dari krisis ekonomi global, mulai dari Amerika Serikat dan Eropa Barat pada tahun-tahun ini telah berpengaruh secara tidak kecil terhadap ekonomi semua negara di kawasan. Oleh karena itu, lebih dari pada yang sudah-sudah, kawasan Asia Timur sedang mendorong kuat usaha meninjau kembali pola perkembangan ekonominya. Di samping menerima sumber modal investasi besar dari negara-negara di dunia, negara-negara Asia Timur sedang mengeluarkan pengarahan-pengarahan yang jelas seperti melakukan restrukturisasi pasca krisis, memperluas pasar domestik, meningkatkan daya saing perekonomian.
Menciptakan peluang dalam proses integrasi
Pada latar belakang ekonomi dunia sedang berangsur-angsur pulih kembali, para investor akan mencari pasar-pasar yang stabil dan punya potensi perkembangan untuk memperluas investasi dan Asia Timur tetap sedang muncul sebagai kawasan potensial yang menyerap investasi secara kuat.
Untuk memanfaatkan kesempatan ini, Vietnam juga sedang melakukan integrasi secara kuat pada kawasan, berusaha bersama dengan ASEAN mensukseskan pembangunan satu komunitas bersama pada tahun 2015. Melalui mekanisme-mekanisme kerjasama ASEAN serta WEF Asia Timur, Vietnam berinisiatif menyosialisasikan citra satu negara yang sedang melakukan integrasi secara menyeluruh dan berkembang secara dinamis, menciptakan syarat kepada komunitas badan usaha Vietnam untuk memperluas kesempatan dagang. Bersamaan itu, Vietnam juga sedang berangsur-angsur membentuk badan-badan usaha yang cukup kuat dan kompetitif dalam proses integrasi. Sekarang di Vietnam ada 13 grup, perusahaan umum besar yang adalah anggota WEF, diantaranya ada Grup Permigasan Vietnam, Grup FPT, VinGroup dan VinaCapital, dll.
Doktor Nguyen Duc Thanh berpendapat: “
Vietnam punya posisi yang kondusif dalam melakukan konektivitas dengan ASEAN dan Asia Timur Laut. Jika sudah berintegrasi, maka pagar dagang, investasi dan transaksi antar-manusia menurun, sehingga bisa mudah mengkonektivitaskan tempat-tempat yang jauh dan sifat konsentrasi naik sangat cepat. Produksi dan ekspor badan usaha memerlukan sifat khusus. Jangan mengikuti cabang-cabang lama dan membentuk jaringan produksi. Vietnam perlu memiliki produk-produk yang unggul”.
Aktif memberikan sumbangan kepada suksesnya Forum WEF Asia Timur
Pada tahun-tahun belakangan ini, Vietnam aktif berpartisipasi pada Forum WEF Asia Timur dan menganggapnya sebagai satu mekanisme kerjasama yang penting dalam proses melaksanakan haluan integrasi internasional. Pada tahun 2010,Vietnam telah mensukseskan penyelenggaraan Forum WEF Asia Timur dengan tema: “
Peranan Asia yang sedang naik dalam perkembangan global” di kota Ho Chi Minh (Vietnam Selatan). Dari 2012 sampai 2013, PM Vietnam menghadiri Forum WEF Asia Timur di Thailand dan Myanmar. Dalam semua sesi forum ini, Vietnam selalu menegaskan aktif bekerjasama erat dan mendorong gagasan pembaruan ekonomi, integrasi dan konektivitas kawasan, menghadapi semua tantangan perkembangan. Menurut pengarahan itu, kehadiran PM Nguyen Tan Dung pada Forum WEF Asia Timur 2014 di Filipina kali ini sekali lagi menegaskan haluan Vietnam yaitu berinisiatif dan aktif melakukan integrasi internasional, meningkatkan peranan, posisi dan citra Vietnam di kawasan./.