(VOVworld) – Pada tahun 2013, Vietnam dan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) telah mencapai prestasi yang menggembirakan, baik dalam pelaksanaan peta jalan pembangunan Komunitas ASEAN maupun dalam memperkokoh dan memperdalam lebih lanjut lagi hubungan dengan mitra-mitra di luar kawasan, meningkatkan posisi ASEAN dalam satu dunia multi kutub. Mengembangkan semua sumbangan yang positif pada prestasi bersama ASEAN pada tahun 2013, pada tahun 2014, Vietnam terus bersama dengan ASEAN memperkuat solidaritas, kerjasama, bersama dengan ASEAN mengatasi tantangan untuk membangun ASEAN menjadi satu Komunitas bersama pada tahun 2015.
Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh
(Foto: dantri.com.vn)
Bisa dikatakan, selama 18 tahun masuk ASEAN, tahun 2013 adalah waktu dimana Vietnam memanifestasikan partisipasinya yang kuat dan aktif memberikan sumbangan pada banyak masalah bersama ASEAN, terutama ketika saat Komunitas ASEAN 2015 sedang semakin mendekat. Tidak hanya memberikan sumbangan positif pada melaksanakan secara berhasil-guna dan menepati laju pelaksanaan titik-titik berat prioritas ASEAN, Vietnam juga langsung ikut serta dan memberikan sumbangan penting dalam menetapkan semua kebijakan besar ASEAN, terutama turut menyusun deklarasi-deklarasi di bidang khusus jaring pengaman sosial, kaum wanita, anak-anak, pencegahan dan pemberantasan wabah penyakit dan pengelolaan bencana alam.
Berupaya mendorong integrasi regional
Satu prestasi menonjol yang dicapai oleh ASEAN pada tahun 2013 ialah mencapai kemajuan kuat dalam membangun Komunitas Ekonomi ASEAN. Angka penyelesaiaan dari 80% semua solusi yang diajukan dalam rencana pembangunan Komunitas Ekonomi ASEAN di semua bidang merupakan satu bukti yang memperlihatkan bahwa integrasi ekonomi antar-negara anggota ASEAN telah mencapai taraf yang cukup tinggi. Dalam melaksanakan semua tujuan pembangunan Komunitas Ekonomi ASEAN, Vietnam dianggap telah menyelesaikan sesauai dengan tujuan, kecepatan, volume pekerjaan dan menduduki posisi ke-4 setelah Singapura, Malaysia dan Thailand. Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh memberitahukan: “Hingga sekarang ini, dalam ASEAN ada 3 pilar pokok yaitu keamanan-politik, ekonomi dan sosial-kebudayaan untuk membangun Komunitas ASEAN pada tahun 2015, ASEAN telah mencapai 80%, sedangkan, 20% sisanya, semua negara harus bersama-sama berusaha untuk menyelesaikannya pada tahapan 2014-2015, barulah menjadi satu komunitas. Vietnam telah menyelesaikan kira-kira 84% jumlah pekerjaan. Tahun 2014 dan tahun 2015 adalah dua tahun sangat penting bagi kita untuk melaksanakan secara tuntas semua komitmen agar ASEAN menjadi Komunitas ASEAN pada tahun 2015”.
Mempertahankan solidaritas internal.
Disamping memperkuat kerjasama internal, Vietnam telah memberikan sumbangan-sumbangan untuk memperkuat perkembangan hubungan luar negeri ASEAN secara ekstensif dan intensif; Merangsang semua mitra ikut serta dan memberikan sumbangan pada titik-titik berat dan prioritas kawasan. Vienam telah memikul dan mengembangkan dengan baik peranannya sebagai negara koordinator hubungan dialog ASEAN-Uni Eropa (2012-2015), menciptakan dasar untuk terus mengembangkan hubungan ASEAN-Uni Eropa. Bersamaan itu, Vietnam berkoordinasi erat dengan semua negara koordinator hubungan dengan para mitra ASEAN untuk mendorong dan meningkatkan hubungan ke ketinggian baru, terutama berkoordinasi dengan Thailand dalam memperkuat hubungan ASEAN-Tiongkok, diantaranya ada penanganan masalah Laut Timur dan mendorong pembuatan Kode Etik tentang cara berperilaku dari semua pihak di Laut Timur (COC). Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh menegaskan: “Dalam ASEAN, masalah Laut Timur pada tahun 2013 telah mencapai kebulatan pendapat dan solidaritas yang tinggi. Ini merupakan hasil yang menonjol setelah pada Konferensi ke-45 Menteri Luar Negeri ASEAN pada tahun 2012 telah tidak berhasil mengeluarkan pernyataan bersama. Akan tetapi, karena ada upaya Vietnam dan semua negara ASEAN lain, tahun 2013 adalah tahun mencapai sukses dan kongkritnya ialah Tiongkok telah sepakat bersama dengan negara-negara ASEAN melakukan konsultasi tentang pembuatan COC. Dulu, pada tahun 2012, ketika Vietnam menjadi koordinator ASEAN-Tiongkok, Vietnam telah bersama dengan negara-negara lain menyusun komponen-komponen pokok bagi semua perilaku di Laut Timur, sekarang ini, diatas dasar semua komponen ini, ASEAN dan Tiongkok akan bersama-sama membahasnya”.
Berkiblat ke tujuan satu komunitas bersama
Walaupun ASEAN telah mencapai hasil-hasil yang menggembirakan pada tahun lalu, akan tetapi, pada tahun-tahun mendatang, ASEAN masih menjumpai banyak tantangan, misalnya, sumber daya yang terbatas, dampak dari persaingan antara negara-negara adi kuasa di kawasan. Hal ini menuntut kepada setiap negara anggota harus lebih berusaha untuk mempertahankan solidaritas guna melaksanakan semaksimal mungkin semua tujuan sisanya dalam peta jalan pembangunan Komunitas. Bagi Vietnam, proses pembangunan Komunitas ASEAN tidak hanya berhenti pada tanggal 31 Desember 2015, tapi harus mengeluarkan satu pengarahan bagi ASEAN untuk terus berkembang dan mengembangkan peranannya setelah tahun 2015. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh mengatakan: “Masalah solidaritas ASEAN dan mengarah ke tujuan konektivitas secara lebih tinggi menjadi masalah yang harus diperhatikan Vietnam. Soslidaritas ASEAN merupakan kepentingan yang dekat bagi Vietnam. Kriterium pembangunan komunitas pada waktu mendatang akan lebih tinggi lagi. Yaitu, kualitas konektivitas ASEAN, meningkatkan dua kali lipat taraf kehidupan, mengurangi separo prosentase kemiskinan dan kelaparan dan lain-lain. Bagi semua langkah itu, Vietnam sedang meneliti, mengeluarkan rekomendasi, mencari cara pelaksanaannya dan lain-lain. Kalau mau membangun Komunitas ASEAN, harus menggelarkannya secara gigih dan hal ini juga punya arti penting bagi perdamaian di kawasan”.
Membangun satu ASEAN yang bersolidaritas kuat tidak hanya merupakan hasrat dan keinginan Vietnam saja, tapi juga untuk semua negara anggota ASEAN lainnya. Pembangunan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 hanyalah tonggak saja, karena masih ada banyak pekerjaan lagi yang harus dilaksanakan oleh ASEAN untuk benar-benar bersolidaritas dan semakin menegaskan posisinya di dunia. Dalam proses bersama itu, kebijakan Vietnam ialah terus berusaha bersama dengan semua negara anggota ASEAN untuk berkembang secara lebih kuat lagi, tidak hanya sampai tahun 2015 saja, tapi juga untuk tahun-tahun setelah tahun 2015./.