Ketua Majelis Rendah Republik Kazakhstan, Nurlan Nigmatulin (Foto: Trong Duc / VNA)

Kazakhstan, sebuah negara besar di Asia Barat, memiliki potensi besar tentang kerjasama ekonomi dan pengangkutan barang dagangan.

Vietnam – Kazakhstan resmi menggalang hubungan diplomatik pada 27 tahun yang lalu, tapi pada kenyataannya, dua negara telah punya hubungan kerjasama persahabatan tradisional selama 70 tahun ini, sejak periode Uni Soviet.

Mendorong diplomasi parlementer

Hubungan kerjasama antara Majelis Nasional Vietnam dan Parlemen Kazakhstan merupakan kanal penting dalam mendorong hubungan bilateral. Selama ini, hubungan ini dipupuk melalui kunjungan Ketua Majelis Rendah Kazakhstan, K.Dzhakupov di Vietnam pada tahun 2015, kunjungan Ketua MN Vietnam, Nguyen Thi Kim Ngan di Kazakhstan pada tahun 2017 serta kunjungan Wakil Ketua MN Vietnam, Tong Thi Phong di Kazakhstan pada bulan September yang lalu untuk menghadiri Konferensi ke-4 Ketua Parlemen Negara-Negara Asia-Eropa. Di samping itu, pemimpin dua Parlemen juga melakukan banyak pertemuan bilateral di sela-sela event internasional besar seperti Majelis Umum ke-140 Uni Antar-Parlemen Dunia (4/2019); bersama-sama mengawasi kesepakatan-kesepakatan kerjasama yang sudah ditandatangani oleh Pemerintah dua negara; bertukar informasi tentang aktivitas parlemen di masing-masing negara.

Ketua Majelis Rendah Nurlan Nigmatulin sudah berkali-kali menegaskan bahwa Kazakhstan sangat memperhatikan usaha mendorong kerjasama Parlemen dengan MN Vietnam, menegaskan bahwa Majelis Rendah Kazakhstan akan membantu Pemerintah dua negara mendorong kerjasama ekonomi melalui mekanisme kerjasama Komisi Antar-Parlemen antara dua negara, bersamaan itu berharap supaya dua pihak akan cepat menandatangani MoU atau satu kesepakatan kerjasama bilateral.

Memperkuat kerjasama ekonomi

Sehubungan dengan kesempatan ini, pimpinan Vietnam dan Kazakhstan juga akan menyinggung solusi-solusi mendorong kerjasama ekonomi. Baik Vietnam maupun Kazakhstan merupakan anggota Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Persekutuan Ekonomi Eropa-Asia, hal ini merupakan syarat yang konsudif bagi kedua negara untuk memperkuat pertukaran perdagangan. Dalam kunjungan di Kazakhstan pada tahun 2017, Ketua MN Vietnam, Nguyen Thi Kim Ngan mengatakan:

“Dua pihak perlu memanfaatkan prioritas tarif yang diberikan Perjanjian tersebut untuk terus memperhebat pertukaran perdagangan antara dua negara. Vietnam meningkatkan ekspor bermacam-macam jenis barang dagangan ke Kazakhstan seperti beras, karet, kopi, mesin dan peralatan; mengimpor logam, baja, besi dan berbagai jenis barang dagangan lainnya dari Kazakhstan”.

Dengan jumlah penduduk sekitar 94 juta jiwa, Vietnam merupakan pasar potensial terhadap produk-produk pertanian dari Kazakhstan. Sementara itu, Vietnam bisa mengekspor hasil perikanan dan buah-buahan tropis ke Kazakhstan. Hal ini menunjukkan bahwa pasar dua negara mempunyai hubungan yang saling membantu, alih-alih melakukan persaingan. Dang Hoang Hai, Kepala Direktorat Perdagangan Elektronik dan Ekononi Digital, dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam, mengungkapkan:

“Barang dagangan Vietnam sangat disambut di pasar Uni Ekonomi Eurasia, di antaranya ada Kazakhstan. Akan teatpi, Vietnam perlu memperhebat pembinaan brand, memperhebat pengolahan purna panen. Dengan langkah-langkah yang sinkron, maka barang dagangan Vietnam, khususnya produk pertanian akan berdiri teguh di pasar ini”.

Selain itu, jalan kereta api Vietnam – Tiongkok – Kazakhstan – Eropa yang dioperasikan pada tahun 2018 juga membuka banyak kesempatan kerjasama ekonomi antara dua negara pada khususnya dan Eropa pada umumnya.

Hubungan bilateral Vietnam-Kazakhstan ditegakkan di atas dasar kebulatan pendapat dan konsekuensi terhadap banyak masalah global yang besar serta berdasarkan pada kunjungan-kunjungan yang dilakukan pimpinan tingkat tinggi dua negara. Oleh karenanya, kunjungan resmi Ketua Majelis Rendah Republik Kazakhstan, Nurlan Nigmatulin di Vietnam kali ini pastilah akan turut memperkuat lebih lanjut lagi hubungan antara badan-badan legislatif dua negara, mendorong kerjasama bilateral berkembang ke satu ketinggian baru.