(VOVworld) - Konferensi ke-48 Menteri Ekonomi ASEAN dibuka pada Rabu (3 Agustus) di Vientiane, ibukota Laos. Berlangsung untuk pertama kalinya setelah Komunitas Ekonomi ASEAN terbentuk, Konferensi kali ini terus berfokus pada isi-isi titik berat dan prioritas dalam pilar ekonomi, mendorong pelaksanaan Rencana Komunitas Ekonomi ASEAN sampai tahun 2025. Vietnam selaku sebuah negara anggota, terus memberikan sumbangan-sumbangan yang substantif kapada proses ini.
Konferensi ke-48 Menteri Ekonomi ASEAN dibuka pada 2 Agustus di Vientiane, ibukota Laos
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Tanggal 31 Desember 2015 menandai satu titik balik dalam sejarah di atas penggalan jalan masa 48 tahun terbentuk dan berkembangnya ASEAN ketika Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) lahir dengan target mengarah ke satu kawasan ASEAN yang stabil, makmur dan punya daya saing tinggi. Semua negara anggotanya mengeluarkan target ialah berbaur secara harmonis tentang strategi ekonomi, memberikan konsultasi secara lebih ketat tentang kebijakan-kebijakan ekonomi makro dan keuangan, memperkuat konektivitas infrastruktur.
AEC menciptakan tenaga pendorong perkembangan.
Diantara tiga pilar, AEC dianggap sebagai pilar yang paling penting. Perkembangan AEC merupakan prasyarat untuk mendorong pelaksanaan dua pilar sisanya. Target AEC ialah membangun satu pasar dan basis produksi yang tunggal, satu kawasan ekonomi yang kompetitif, satu kawasan perkembangan yang merata dan berintegrasi dengan perekonomian global. Selama 7 bulan ini, sejak AEC lahir, negara-negara ASEAN memperhatikan pelaksanaan liberalisasi tiga bidang besar yaitu liberalisasi perdagangan barang dagangan, liberalisasi perdagangan jasa dan liberalisasi investasi, keuangan dan ketenaga kerjaan. Kongkritnya ialah negara-negara anggota ASEAN mendorong cepat peta jalan melaksanakan pemangkasan tarif, reformasi prosedur beacukai dan langkah-langkah menciptakan kemudahan perdagangan lain.
Untuk mencapai target membangun satu kawasan ekonomi yang kompetitif, AEC pada waktu lalu berfokus pada 4 aktivitas pokok yaitu kebijakan bersaing, perlindungan terhadap konsumen, perlindungan terhadap hak kepemilikan intelektual dan perkembangan infrastruktur. Di samping itu, untuk membentuk satu kawasan ASEAN yang berkembang secara merata, ASEAN telah mempelajari pembuatan satu strategi perkembangan badan usaha kecil dan menengah, membentuk satu kerangka program umum bagi para wirausaha ASEAN dan menggelarkan Gagasan Integrasi ASEAN. ASEAN juga setuju mendorong perundingan tentang perjanjian-perjanjian perdagangan bebas bilateral dan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, berpartisipasi secara lebih kuat pada rangkaian pemasokan global untuk melakukan integrasi secara kuat pada perekonomian global.
AEC memberikan peluang-peluang besar kepada Vietnam.
Terbentuknya AEC menandai satu tonggak dalam proses integrasi ASEAN. Perkembangan Asosiasi memberikan kepentingan kepada seluruh kawasan, diantaranya ada Vietnam. AEC menciptakan peluang pendekatan pasar yang lebih luas kepada Vietnam. Tidak hanya berada di pasar ASEAN saja, melainkan juga diperluas ke negara-negara di luar kawasan ASEAN, karena negara-negara ASEAN sekarang mempunyai perjanjian-perjanjian kerjasama, khususnya perjanjian-perjanjian perdagangan bebas dengan para mitra dagang besar di dunia. Dan juga melalui AEC, menciptakan syarat untuk meningkatkan keatraktifan terhadap lingkungan investasi dan bisnis Vietnam. Profesor muda, Doktor Trinh Thi Thu Huong, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Internasional dari Sekolah Tinggi Perdagangan Luar Negeri Hanoi memberitahukan bahwa “peluang pasar terlalu jelas bagi badan-badan usaha Vietnam. Ini merupakan pasar dengan jumlah penduduk kira-kira 600 juta jiwa yang besarnya nomor 3 di dunia. Dan pasar ini berada di samping Vietnam yaitu jarak geografi antara Vietnam dengan negara-negara di kawasan tidak terlalu jauh seperti Vietnam dengan Uni Eropa, Amerika Serikat dan Jepang.Oleh karena itu badan-badan usaha harus melihat keuntungan yang berada di samping”.
Upaya integrasi yang komprehensif dalam ASEAN.
Ketika bisa menyedari peluang-peluang yang diberikan oleh AEC, sejak sebelum AEC lahir, Vietnam telah melakukan persiapan yang teliti bagi proses integrasi. Di samping bantuan kepada badan-badan usaha untuk meningkatkan pemahaman, Vietnam secara tepat waktu mengeluarkan kebijakan-kebijakan memperbaiki lingkungan persaingan dan meningkat kankemampuan perekonomian. Nguyen Quang Vinh, Direktor Kantor Badan Usaha demi perkembangan yang berkesinambungan dari Kamar Dagang dan Industri Vietnam menekankan bahwa “misalnya, Vietnam baru-baru ini telah memberlakukan resolusi nomor 19 tentang memperbaiki lingkungan persaingan dan meningkatkan kemampuan Pemerintah. Ini bisa dianggap sebagai pacuan yang penting bagi semua kementerian dan instansi untuk melakukan reformasi prosedur administrasi, mengurangi waktu pembayaran pajak, waktu bekerja dengan bea cukai. Semuanya akan berjalan secara sinkron dengan penyusunan kebijakan bantuan kepada badan-badan usaha Vietnam untuk meningkatkan kemampuannya. Hal ini akan sangat baik untuk melakukan integrasi secara sukses pada AEC”.
Bersama-sama dengan ASEAN, Vietnam sedang berupaya keras untuk melakukan integrasi, menyesuaikan dan menyempurnakan institusi ekonomi supaya longgar, sesuai dengan kebiasaan internasional. Satu AEC yang berintegrasi secara komprehensif akan memberikan kepentingan-kepentingan yang tidak kecil kepada Vietnam, namun seiring dengannya ialah banyak tantangan. Oleh karena itu, ketika menghadiri Konferensi kali ini, Vietnam terus proaktif mengeluarkan rekomendasi dan memberikan banyak gagasan bersama dengan ASEAN untuk mendorong pelaksanaan rencana AEC.