(VOVWORLD) - Pada tgl 18 Oktober, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh mengepalai delegasi tingkat tinggi Vietnam mulai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) - Dewan Kerjasama Teluk (GCC), di Riyadh, Arab Saudi dan mengunjungi Kerajaan Arab Saudi. Kunjungan ini menegaskan komitmen yang kuat dan kontribusi tanggung jawab dari satu Vietnam yang damai, tulus dan tepercaya, mendorong kerja sama antara kedua blok, bersamaan itu, turut memperkuat kerja sama antara Vietnam dan negara-negara di kawasan Teluk.
, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh (Foto:VNA) |
KTT ASEAN – GCC berlangsung dalam konteks situasi dunia dan regional yang terus berkembang cepat dan rumit. Dialog dan kerja sama sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi semua negara, terutama negara-negara kecil dan menengah. ASEAN berhaluan memperdalam lebih lanjut lagi hubungan dengan negara-negara besar sambil memperluas hubungan dengan negara-negara dan organisasi regional di seluruh dunia, guna memanfaatkan sumber daya untuk membangun Komunitas, mendorong pemulihan dan pembangunan berkelanjutan, serta membangun lingkungan yang kondusif untuk dialog dan kerja sama.
Dalam konteks itu, perlawatan PM Pham Minh Chinh kali ini mempunyai arti penting, baik untuk menunjukkan tekad baru, kemandirian, solidaritas, dan pembangunan dengan negara-negara ASEAN, sekaligus memperkuat kepercayaan politik, meningkatkan efiensi kerja sama antara Vietnam dengan negara-negara Teluk.
Peranan Vietnam dalam mendorong kerja sama ASEAN-GCC
Dengan populasi hampir 700 juta jiwa di negara-negara ASEAN dan 60 juta orang di kawasan Teluk, yang menghimpun banyak perekonomian yang baru muncul, ASEAN dan GCC telah dan sedang menjadi organisasi regional yang berkembang secara dinamis dan prospektif, bersamaan itu menjadi episentrum pertumbuhan dunia.
Kontak resmi pertama antara GCC dan ASEAN berlangsung pada tahun 1990 ketika Oman, yang saat itu menjabat sebagai ketua GCC, menyatakan keinginannya untuk menggalang hubungan resmi dengan ASEAN. Konferensi Tingkat Menteri ASEAN-GCC pertama diadakan pada tahun 2009 di Bahrain. Sejak itu, para menteri luar negeri dua pihak telah bertemu setiap tahun di sela-sela Majelis Umum PBB di New York, AS. Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua blok, khususnya, meningkatkan kerja sama di bidang energi, pertukaran teknologi rendah karbon, kerja sama keuangan perbankan.
Sebagai anggota utama ASEAN, Vietnam selalu mengembangkan semangat yang aktif, proaktif dan bertanggung jawab, memberikan kontribusi yang efektif pada penguatan hubungan antara ASEAN dan GCC, sehingga turut mendorong hubungan Vietnam-GCC dan hubungan bilateral antara Vietnam dan negara-negara anggota GCC . Pada tahun 2018, Vietnam memikul jabatan koordinator hubungan ASEAN - GCC, bersama-sama berhasil memimpin Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN - GCC di New York, AS pada bulan September 2018 di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB yang ke-73.
PM Vietnam, Pham Minh Chinh menerima Menlu Arab Saudi, Faisal Bin Farhan Al Saud.(Foto: Duong Giang/VNA) |
Meningkatkan hubungan bilateral antara Vietnam dan GCC
Bagi Vietnam, keenam negara anggota GCC merupakan mitra kerja sama prioritas. Hubungan mencakup banyak bidang, yaitu: politik, diplomasi, perdagangan, investasi, tenaga kerja dan lain-lain. Vietnam dan empat negara GCC (Arab Saudi, Kuwait, Qatar, UEA) telah saling membuka Kedutaan Besar. Nilai perdagangan antara Vietnam dan negara-negara di kawasan mencapai 12,5 miliar USD. Total investasi langsung (FDI) negara-negara GCC ke Vietnam saat ini mencapai sekitar 1 miliar USD. Sekarang terdapat sekitar 11.000 pekerja Vietnam yang bekerja di negara-negara GCC. Vietnam sedang merundingkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan UAE.
Khususnya dengan Arab Saudi, negara Teluk yang dikunjungi Perdana Menteri Pham Minh Chinh pada kesempatan ini, hubungan bilateral berkembang sangat baik. Kedua belah pihak secara permanen bertukar delegasi dan saling mendukung di forum internasional. Pertukaran perdagangan bilateral tahun lalu mencapai lebih dari 2,7 miliar USD, meningkat lebih dari 32% dibandingkan tahun 2021. Mengenai kerja sama investasi dan bantuan pembangunan, banyak grup dan perusahaan besar Arab Saudi yang sedang melakukan proyek Investasi di Vietnam, seperti: Zamil Steel Group , Sabic Group mendirikan PT Persero Sabic Vietnam. Selain itu, Dana Pembangunan Arab Saudi telah memberikan pinjaman prioritas untuk 13 proyek dengan nilai total lebih dari 181 juta USD. Vietnam saat ini memiliki sekitar 4.000 - 5.000 pekerja yang bekerja di Arab Saudi.
Kehadiran Perdana Menteri Pham Minh Chinh pada KTT ASEAN-GCC dan kunjungannya ke Kerajaan Arab Saudi merupakan peristiwa diplomatik yang menonjol bagi Vietnam pada tahun ini. Kunjungan kerja ini bertujuan untuk terus melaksanakan kebijakan luar negeri Vietnam dalam memperkuat dan meningkatkan tingkat diplomasi multilateral hingga tahun 2030: yaitu Merdeka, Mandiri, Damai, Kerja sama, Berkembang, beranekaragamkan dan beraneka-arahkan. Perlawatan ini juga menciptakan momentum baru untuk meningkatkan hubungan antara Vietnam dan Arab Saudi, membuka banyak aspek kerja sama baru di masa mendatang./.