(VOVWORLD) - Konferensi ke-52 Menteri Ekonomi ASEAN yang diadakan secara virtual dengan dipimpin Vietnam selaku Ketua ASEAN-2020, telah berakhir pada pekan lalu. Meneruskan kegiatan-kegiatan Tahun Keketuaan ASEAN, pada konferensi ini, Vietnam terus mendorong konektivitas ekonomi internal blok, menggelar pelaksanaan berbagai gagasan dan prioritas ekonomi yang diajukan Vietnam untuk Tahun Keketuaan ASEAN, bersamaan itu, mendorong kerjasama eksternal blok, tanpa memperdulikan banyak tantangan besar karena pandemi Covid-19 yang dihadapi oleh negara-negara ASEAN.
Panorama konferensi ke-52 Menteri Ekonomi ASEAN ̣(Sumber: suckhoedoisong.vn) |
Sejak awal 2020, para Menteri Ekonomi ASEAN telah resmi mengesahkan 13 usulan dan gagasan, prioritas kerjasama ekonomi Vietnam pada Tahun Keketuaan ASEAN 2020. Semua gagasan tersebut berfokus pada bidang-bidang seperti perdagangan elektronik, perdagangan komoditas, energi, teknologi informasi, pertanian, perkembangan yang berkesinambungan, keuangan, statistik, dan pembaruan kreatif.
Sampai saat ini, dua gagasan telah selesai, yaitu gagasan tentang “Indeks Intergrasi Digital ASEAN” dan “Materi referensi tentang usaha mengkonektivitaskan pusat-pusat pembaruan kreatif ASEAN”. Sebelas gagasan sisanya masih sedang digelarkan oleh ASEAN menurut jadwal dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun ini.
Kesatuan pendapat tinggi atas semua langkah
Pada latar belakang wabah Covid-19 sedang menimbulkan pengaruh negatif terhadap perekonomian-perekonomian ASEAN, di samping terus mengusahakan solusi-solusi menggelar Rencana Induk 2025 dari Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), ASEAN menyesuaikan diri secara tepat waktu untuk memanfaatkan secara berhasil-guna semua keunggulan dari para anggota, memanfaatkan semua peluang dalam proses melakukan integrasi dengan kawasan-kawasan yang lain di dunia, membantu ASEAN menjadi satu ruang ekonomi yang lebih luas dan besar, lebih berskala, dan lebih kondusfi.
ASEAN juga menyepakati orientasi prioritas bagi penandatanganan Perjanjian Kemitraan Komprehensif Regional (RCEP) pada akhir tahun ini, bersamaan itu memperkuat kerjasama ekonomi dengan para mitra luar. Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Tuan Anh memberitahukan:
“Para Menteri Ekonomi ASEAN dan para negara mitra, telah mengesahkan Rencana Aksi ASEAN+3 tentang pengurangan dampak-dampak ekonomi akibat wabah Covid-19 dan Gagasan Bersama antara para Menteri Ekonomi ASEAN dan Republik Korea tentang usaha mendorong konektivitas ekonomi dan menghadapi wabah Covid-19. Para Menteri ASEAN sepakat memelihara komitmen-komitmen yang sedang ada tentang pembukaan pasar dalam perdagangan dan investasi, mengekang penggunaan-penggunaan semua langkah pembatasan yang tidak perlu terhadap perdagangan, memperkuat semua langkah memudahkan perdagangan untuk menstabilkan produksi, mempertahankan konektivitas rantai pasokan, menyusun rencana pemulihan pasca pandemi”.
Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Tuan Anh memimpin jumpa pers untuk menginformasikan hasil konferensi tersebut (Foto: nhandan.com) |
Mengembangkan peranan Ketua ASEAN 2020
Semua gagasan tersebut didorong secara aktif oleh Vietnam untuk mempertahankan semua kegiatan perdagangan, memperkuat kerjasama, dan mengkonektivitas seluruh kawasan dalam mengatasi akibat yang disebabkan pandemi Covid-19 dan menyiapkan pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
Selaku Ketua ASEAN 2020, Vietnam sudah aktif beradaptasi, cepat mengubah cara penyelenggaraan semua event dalam rangka ASEAN dari cara tradisional ke penyelenggaraan virtual, turut menjamin agar kegiatan-kegiatan kerjasama ekonomi dari tingkat Menteri sampai tingkat teknis dari ASEAN berlangsung menurut rencana yang telah ditetapkan. Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Tuan Anh menegaskan:
“Sejak 3/2020, Menteri Ekonomi negara-negara ASEAN, berdasarkan usulan yang disampaikan Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, telah mengadakan sidang-sidang para Menteri Ekonomi untuk membahas semua solusi menghadapi wabah Covid-19, mengeluarkan solusi sinkron, dan menjamin semua target berikut. Pertama, menjamin sumber suplai komoditas yang penting dan material kesehatan untuk mengabdi kebutuhan mencegah dan menanggulangi wabah. Kedua, menjamin rantai pasokan di kawasan dan di dunia di mana ASEAN sedang ikut serta tidak putus, di antaranya ada kawasan Asia Timur – satu kawasan yang teramat penting bagi negara-negara ASEAN dan Vietnam. Ketiga, terus mengusahakan solusi-solusi dan langkah-langkah untuk menciptakan syarat yang kondusif dan membantu badan-badan usaha, terutama badan usaha kecil dan menengah”.
Vietnam berinisiatif berjalan di depan dalam melaksanakan semua komitmen mempertahankan terbukanya pasar menurut komitmen dalam gagasan-gagasan mengatasi wabah Covid-19 dengan menghapuskan langkah-langkah untuk sementara membatasi ekspor masker medis dan beras yang dilaksanakan pada bulan 4 dan 5/2020 untuk turut mempertahankan sumber suplai pangan dan kesehatan di kawasan. Selain itu, juga dari bulan 5/2020, Vietnam telah memberlakukan Surat edaran untuk menerima surat pengakuan asal-susul dengan tanda tangan elektronik dan stampel elektronik atau foto kopi surat pengakuan asal-usul utuk memaksimalkan syarat bagi badan-badan usaha dan perdagangan di kawasan dan di dunia di tengah pandemi Covid-19 merebak.
Dan pada konferensi kali ini, Vietnam terus melaksanakan dan menyelesaikan dengan baik peranan sebagai Ketua ASEAN, memberikan sumbangan pada target mendorong konektivitas eknomi internal, menggelar Rencana Induk 2025 dari Komunitas Ekonomi ASEAN, membantu ASEAN mengatasi semua tantangan sekarang.