(VOVWORLD) - Vietnam resmi menjadi anggota Organisasi Ilmu Pengetahuan, Pendidikan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada tahun 1976. Vietnam membentuk Komite Nasional UNESCO pada tahun 1977 untuk mendorong kerjasama dengan organisasi ini. Masa 44 tahun ini , Vietnam bersama-sama dengan UNESCO dan semua negara anggota lainnya selalu berupaya menangani dan mengeluarkan solusi-solusi bagi banyak masalah global yang terkait perdamaian dan pembangunan, membela semua nilai budaya, persatuan dan kerjasama antar-negara.
Panorama simposium tingkat tinggi "Memberikan konsultasi tentang gagasan: Kota Ha Noi - Kota kreatif" yangdiadakan pada 2/10 (Foto: dangcongsan.vn) |
UNESCO merupakan salah satu di antara organisasi-organisasi spesialis penting yang utama dari PBB. UNESCO telah menetapkan tujuan luhur dari organisasi ini dengan melalui kerjasama antar-negara di dunia di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan untuk mencapai semua target perdamaian internasional dan kemakmuran bersama dari umat manusia. Melalui berbagai kegiatan kerjasama-nya, UNESCO telah mempromosi budaya damai berdasarkan fondasi toleransi, intelektualitas dan menghormati keanekaragaman, mempromosi kerjasama antar-negara di bidang-bidang spesialis yang termasuk dalam wewenang-nya.
Terhitung sejak saat menjadi anggota, Vietnam selalu mengapresiasi peranan UNESCO, mendukung secara kuat dan aktif menyumbangkan kegiatan-kegiatan kerjasama dari organisasi ini.
Vietnam, anggota yang bertanggung jawab dari UNESCO
Lebih dari 44 tahun sejak menjadi anggota, Vietnam selalu merupakan anggota yang bertanggung jawab bagi UNESCO, dengan tujuan membina citra sebuah negara Vietnam yang baru, dan kental dengan jati diri budaya, kedinamisan dan menggeliat terus-menerus. Menurut penegasan Kepala Perwakilan UNESCO di Vietnam, Michael Croft, Vietnam telah mewakili nilai-nilai UNESCO yakni bersatu, toleran, teranekaragamkan dan harmonis. Ia mengatakan:
“Sejak baru menjadi anggota UNESCO, pada tahun 1976, Vietnam baru lepas dari peperangan dan merebut kemerdekaan. Anda sekalian telah merebut kemenangan dan itu adalah kemenangan dari kebudayaan yang damai. Vietnam itu sendiri telah mewakili nilai-nilai UNESCO yakni bersatu, toleran, teranekaragamkan dan harmonis. Ini merupakan nilai-nilai fondasi yang menciptakan identitas Vietnam. Semua upaya mempromosi perdamaian yang telah dimanifestasikan secara jelas ketika Kota Ha Noi menjadi kota pertama di Asia-Pasifik dengan terhormat memperoleh gelar Kota demi Perdamaian tahun 1999”.
Kepala Perwakilan UNESCO di Vietnam, Michael Croft (Foto: VOV) |
Vietnam adalah satu negara yang memiliki khazanah pusaka alam dan pusaka budaya yang kaya-raya. Hingga sekarang, Vietnam telah mempunyai 24 pusaka bendawi, non-bendawi dan pusaka alam yang diakui UNESCO sebagai pusaka dunia. Usaha melestarikan dan mengembangkan nilai semua pusaka dunia selalu mendapat perhatian khusus dari Vietnam. Dengan latar belakang dunia sedang memasuki Revolusi Industri 4.0, usaha melestasikan pusaka sekaligus menjamin pembangunan kebudayaan modern merupakan tugas bagi setiap negara anggota UNESCO, di antaranya ada Vietnam. Michael Croft menegaskan:
“Saya pikir Vietnam merupakan salah satu di antara negara-negara yang memberikan sumbangan aktif dan mendukung semua upaya melindungi pusaka budaya. Hingga sekarang, Vietnam tidak hanya memiliki banyak pusaka budaya tradisional melainkan juga memiliki banyak pusaka budaya kontemporer. Saya berpikir bahwa bersama dengan usaha melestarikan dan mengembangkan pusaka-pusaka budaya tradisional sudah pada saatnya harus direvitalisasi pada zaman baru. Ini merupakan orientasi yang memerlukan kerjasama dan seperjalanan UNESCO dan Vietnam di waktu mendatang untuk mengembangkan nilai-nilai tradisional yang telah dipupuk satu ribu tahun lebih, melakukan pembaruan dan kreativitas untuk mengejar kecenderungan zaman – era peradaban, intelaktual dan globalisasi”.
Kerjasama UNESCO-Vietnam pada periode baru
Digitalisasi sedang menghadapkan tantangan dan peluang bagi kegiatan-kegiatan UNESCO, bersamaan itu juga menunjukkan tuntutan tentang perubahan. Dalam Strategi Nasional periode 2020-2021, UNSECO sedang menghadapkan prioritas-prioritas bagi kerjasama dengan Vietnam.
Sekarang, UNESCO sedang merealisasi gagasan-gagasan dan membina citra Ha Noi “Kota kreatif” pada abad XXI dengan visi menuju ke masa depan, mencerminkan hasrat nasional menjadi seanggota yang dinamis, kreatif dan aktif. Pada tahun 2020, Vietnam memegang banyak tanggung jawab yang penting. Selaku Ketua ASEAN 2020, Vietnam sudah dan sedang menciptakan kesan khusus dalam menggelar berbagai gagasan, program kerjasama serta memberikan sumbangan yang praksis pada urusan UNESCO. ASEAN juga menyelenggarakan banyak konferensi seperti pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, sumber daya manusia dalam Revolusi Industri 4.0, meningkatkan kerjasama parlementer di bidang kebudayaan dan pendidikan demi pembangunan yang berkelanjutan dari Komunitas Negara-Negara Asia Tenggara dan sebagainya. Selaku Ketua ASEAN, Vietnam telah membantu mengkonektivitaskan negara-negara anggota ASEAN terus menggelar agenda UNESCO dalam kerangka ASEAN. Semua hal itu turut memanifestasikan secara jelas peranan Vietnam, mempromosi kerjasama Vietnam-UNESCO pada khususnya dan ASEAN-UNESCO pada umumnya pada tahap baru.