(VOVWORLD) - Pada tahun 2024, Vietnam akan mengembangkan sistem jaring pengaman sosial yang inklusif dan beragam, meningkatkan aksesibilitas bagi kelompok objek, terutama masyarakat yang rentan dan warga etnis minoritas, yang fokus pada 3 isu yaitu mencegah, mengatasi dan beradaptasi terhadap risiko, menuju pembangunan jaring pengaman sosial yang inklusif dan berkelanjutan, semua orang dapat berpartisipasi dan menikmati prestasi sosial.
Kebijakan jaring pengaman sosial adalah kebijakan konsekuen Vietnam (Foto: chinhphu.vn) |
Kebijakan jaring pengaman sosial adalah kebijakan Vietnam yang konsekuen dan semakin dilengkapi, dikembangkan, dan disempurnakan dari periode ke periode. Pada tahun 2024, pekerjaan jaring pengaman sosial akan terus berinovasi ke arah yang efektif, komprehensif dan berkelanjutan.
Berusaha Keras untuk Mencapai Tujuan Pembangunan yang Tertinggi tentang Tenaga Kerja dan Orang yang Berjasa dan Masalah Sosial
Pada tahun 2024, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Vietnam berupaya mencapai tujuan pembangunan tentang tenaga kerja, orang-orang berjasa dan masalah sosial dengan tingkat tertinggi , terutama berupaya menyelesaikan 3 target yang ditetapkan oleh Majelis Nasional (MN) dan Pemerintah. Yakni, menurunkan persentase pengangguran di perkotaan, persentase kemiskinan mencapai standar multidimensi dan meningkatkan jumlah pekerja terlatih.
Untuk mencapai target ini, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Vietnam berfokus pada menyusun dan menyampaikan kepada Pemerintah untuk diumumkan Program Aksi mengenai terus memperbarui dan meningkatkan kualitas kebijakan sosial, memenuhi tuntutan negara di periode baru, disampaikan kepada MN untuk mengesahkan Undang-Undang tentang Asuransi Sosial (amandemen) pada Sidang ke-7 MN angkatan ke-15. Menteri Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Vietnam, Dao Ngoc Dung, mengatakan:
“Pada tahun 2024, seluruh instansi akan bersatu dan berupaya mencapai hasil yang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Pertama-tama, berusaha untuk menyelesaikan 3 target yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Majelis Nasional. Yaitu: Persentase pengangguran di perkotaan di bawah 4 persen; pekerja terlatih mencapai 69 persen, di antaranya, yang mempunyai ijazah dan sertifikat mencapai sedikitnya dari 28 hingga 28,5 persen; Angka pengentasan kemiskinan multidimensi menurun lebih dari 1 persen. Sekaligus menyelesaikan 16 target yang ditetapkan instansi.”
Menteri Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas Dao Ngoc Dung (Foto: baotintuc.vn) |
Selain itu, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas, dan Sosial Vietnam berfokus pada mengembangkan dan menstabilkan pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, kualitas sumber daya tenaga kerja harus ditingkatkan, memenuhi persyaratan integrasi internasional dan tren instansi, profesi, dan bidang baru. Menteri Dao Ngoc Dung, menegaskan:
“Pada tahun 2024, berfokus secara tertinggi pada pembangunan pasar tenaga kerja yang stabil, fleksibel, multidimensi, berkelanjutan, dan terintegrasi. Memperhatikan pembelajaran yang tersambung, berfokus pada pelatihan sumber daya manusia berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja untuk berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan kualitas pasar tenaga kerja. Secara khusus, isu-isu baru, seperti: pelatihan tentang chip semikonduktor, pasar kredit karbon, dan sebagainya yang dibutuhkan masyarakat dan tuntutannya lebih tinggi.”
Mengembangkan Sistem Jaring Pengaman Sosial yang Inklusif dan Komprehensif
Untuk mencapai tujuan mengurangi angka rumah tangga miskin menurut standar kemiskinan multidimensi sebesar lebih dari 1 persen, tepat pada tahun 2024, Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Vietnam akan terus melaksanakan solusi yang konkret. Secara khusus, terus memperbaiki mekanisme dan kebijakan pengentasan kemiskinan dengan dukungan yang bersyarat, mengembangkan sumber daya internal warga untuk keluar dari kemiskinan; melaksanakan dengan penuh dan tepat waktu kebijakan pengentasan kemiskinan yang sedang berlaku, dan Program target nasional pengentasan kemiskinan periode 2021-2025.
Vietnam saat ini merupakan salah satu dari 30 negara pertama di dunia dan negara pertama di Asia yang menerapkan standar kemiskinan multidimensi, memastikan standar hidup minimum di bidang layanan sosial dasar dalam 6 dimensi: Ketenagakerjaan; medis; pendidikan; perumahan; air bersih, kebersihan; informasi. Oleh karena itu, terlaksananya tujuan penurunan angka kemiskinan multidimensi harus ditingkatkan ke tuntutan yang lebih tinggi. Deputi Menteri Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Vietnam, Le Van Thanh, berkata:
“Program pengentasan kemiskinan tahap 2021-2025 telah mengubah tujuan secara mendasar dengan permintaan dan tuntutan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya. Ciri khusus upaya pengentasan kemiskinan tahap ini lebih sulit dengan permintaan dan tuntutan yang lebih tinggi dibandingkan tahap sebelumnya. Selain segi pendapatan juga harus mengurangi enam segi tentang kekurangan layanan sosial dasar lainnya. Ubah sepenuhnya mekanisme dukungan dari dukungan gratis menjadi dukungan yang bersyarat. Oleh karena itu,tujuan pengentasan kemiskinan bukan sekedar mengurangi kemiskinan di segi pendapatan, namun jauh lebih tinggi, lebih baik, dan lebih inklusif."
Dengan pandangan yang menganggap manusia sebagai sentral, subyek, tujuan, motivasi, sumber daya pembangunan, tidak menukar kemajuan, keadilan sosial, dan jaring pengaman sosial untuk pertumbuhan semata-mata, tetapi Vietnam selalu memperhatikan dan memikirkan agar warga mendapatkan kehidupan yang cukup sandang, cukup pangan, dan bahagia. Meskipun masih mengalami banyak kesulitan, tetapi negara masih menyediakan sumber daya besar untuk menginvestasikan, mendukung, menjamin jaring pengaman sosial, dan meningkatkan kehidupan material dan spiritual rakyat. Pada tahun 2024, pekerjaan jaring pengaman sosial akan terus dikembangkan secara komprehensif, beragam, berfokus pada masyarakat rentan dan etnis minoritas, membantu mereka menstabilkan kehidupan, berintegrasi ke dalam masyarakat, dan memastikan semua orang dapat berpartisipasi dan menikmati pencapaian sosial./.