(VOVWORLD) - A Rieu Car adalah festival yang paling sakral dan terbesar dari warga etnis minoritas Pa Co di kabupaten pegunungan A Luoi, Provinsi Thua Thien Hue. Festival ini turut mempererat persatuan antardesa, dukuh, besan, saudara, dan sahabat-sahabat untuk saling membantu pada waktu menjumpai kesulitan.
Festival A Rieu Car dari masyarakat etnis Pa Co, kabupaten pegunungan A Luoi, Provinsi Thua Thien Hue sudah ada sejak lama. Ini adalah festival yang kental dengan identitas kehidupan spiritual yang diselenggarakan setiap 5-7 tahun sekali, atau setiap 10 tahun sekali, setiap 20 tahun sekali dengan skala besar, kegiatan-kegiatan budaya yang beragam, dengan partisipasi dari banyak unsur: orang lansia, laki-laki, perempuan, di antaranya unsur intinya adalah para sesepuh desa, kepala marga dan diselenggarakan setelah penanaman padi selesai.
Festival A Rieu Car memiliki 23 langkah ritual. Ritual yang paling menonjol ialah: “Ta mŏŏt vĕĕl đâng ân chaih” (penyambutan tamu di ujung desa), “Pa đoh ân đoong” (pemberian tanda festival), “Veel moot” (penyambutan tamu di festival), “Pa kloaq” (penunjukan rasa hormat dan kasih sayang dari kepala festival kepada tamu-tamu yang menghadiri festival), “Pa dưưn Veel” (tarian menyambut festival), “Pa xâr tâm mooi” (penerimaan tamu)...
Festival A Rieu Car dipersiapkan dengan cermat oleh masyarakat Pa Co. (Foto: VOV) |
Penusukan kerbau merupakan ritual utama dan terpenting dalam festival ini. Ritual ini menunjukkan rasa terima kasih kepada para dewa yang telah memberikan kepada anak-cucunya desa, sungai, anak sungai, gunung, tanah dan sumber daya alam yang berharga untuk membangun rumah dan bangunan, sehingga memberikan kehidupan yang cukup sandang cukup pangan kepada masyarakat desa. Setelah ritual-ritual tersebut selesai, para sesepuh desa melakukan upacara “Pa choo tâm mooi” (upacara perpisahan tamu). Menyusul kemudian adalah upacara “Zi Zar” (penandaan berakhirnya festival), ritual terakhir dari festival A Rieu Car. Sesepuh desa Le Tuan Mo, Kecamatan Hong Thuong, Kabupaten A Luoi, mengatakan:
“Festial A Rieu Car biasanya diselenggarakan oleh penduduk desa selama dua hari siang malam. Pada hari terakhir, sesepuh desa melakukan upacara untuk melepaskan sesepuh desa tetangga kembali ke desanya”.
Dengan makna yang baik itu, warga etnis-etnis minoritas Kabupaten A Luoi melestarikan dan mengonservasikan Festival A Rieu Car .festival ini menjadi kegiatan budaya dan spiritual yang sehat, mempererat rasa cinta di desa, semangat persatuan masyarakat, saling mencintai, saling membantu..., dan sebagainya. Baru-baru ini, Kabupaten A Luoi telah merekonstruksikan festival A Rieu Car dengan partisipasi lebih dari 50 artisan dan seniman dari dukuh-dukuh dan desa. Event ini telah merekonstruksikan secara lengkap langkah-langkah ritual utama dari Festival A Rieu Car. Saudari Nguyen Thi Hai Ly, warga etnis minoritas Pa Co, di Kecamatan Hong Thuong, Kabupaten A Luoi, salah satu seniman yang berpartisipasi dalam rekonstruksi festival A Rieu Car, berbagi:
“Aktor dan seniman menyediakan banyak waktu untuk berlatih guna merekonstruksikan festival ini. Dengan demikian bergandengan tangan melestarikan identitas budaya tradisional masyarakat Pa Co. Di antara banyak festival, A Rieu Car adalah festival terbesar dari warga etnis Pa Co”.
Ritual "Ta mŏŏt vĕĕl đâng ân chaih” (penyambutan tamu di ujung desa). (Foto: VOV) |
Ibu Le Thi Them, Kepala Dinas Kebudayaan dan Informasi Kabupaten A Luoi, Provinsi Thua Thien Hue, mengatakan bahwa rekonstruksi Festival A Rieu Car telah turut mengonservasikan nilai-nilai kebudayaan dari masyarakat etnis-etnis minoritas:
“Dengan partisipasi dari masyarakat, khususnya para seniman dan aktor, masyarakat desa berkumpul di sini untuk mengikuti kegiatan festival yang berskala besar. Ini adalah ciri budaya yang sudah ada sejak lama dari masyarakat Pa Co yang direkonstruksikan dalam ruang budaya warga etnis-etnis minoritas.”
Terpisahnya dari hutan dan pegunungan membuat desa-desa mempunyai sedikit kesempatan untuk berinteraksi, sehingga Festival A Rieu Car menjadi festival yang terbesar di antara festival-festival dari warga etnis-etnis minoritas di Kabupaten A Luoi. Sejak saat itu, etnis-etnis di Kabupaten A Luoi lebih berkaitan secara erat, membangun rasa cinta antarmanusia, antara manusia dan alam, memperbaiki alam untuk melayani kehidupan masyarakat. Ini adalah kesempatan bagi warga etnis-etnis minoritas di Kabupaten A Luoi untuk menunjukkan kewajibannya dalam membangun komunitas yang menjadi kian kuat dai hari ke hari./.