Busana dari warga etnis minoritas Xo Dang

(VOVWORLD) - Xo Dang merupakan salah satu di antara 47 etnis yang tinggal di daerah dataran tinggi Tay Nguyen dengan tradidi kebudayaan yang khas, di antaranya ada ciri-ciri indah pada busana-nya. Kerajinan menenun kain ikat tradisional dari warga etnis minoritas Xo Dang sudah ada sejak lama, turut mempertahankan identitas-identitas yang paling tipikal pada busana dari warga etnis  Xo Dang.
Busana dari warga etnis minoritas Xo Dang - ảnh 1Para gadis Xo Dang dalam Pesta menyambut nasi baru. (Foto: baomoi.com) 

Di antara kelompok lokal, maka selain kelompok warga etnis minoriotas Ca Dong, maka kelompok utama dari warga etnis Xo Dang, seperti  Xo Teng, To Dra, Mo Nam dan Ha Lang, semua-nya mempunyai kerajinan menenun kain ikat tradisional. Alat tenun dari warga etnis Xo Dang pada umumnya juga seperti alat tenun dari warga etnis Ba Na atau Gia Rai. Mereka pada pokoknya menenun kain berukuran sempit dari 30-40 Cm, tapi kadang-kadang menenun kain yang ukuran lebar-nya kira-kira 80cm.

Berkat adanya kerajinan menenun kain, maka warga etnis Xo Dang tetap masih bisa menjaga bermacam-macam busana dengan ciri-ciri khas, menurut setiap kelompok lokal. Peneliti kebudayaan etnis-etnis lain di daerah dataran tinggi Tay Nguyen, Ibu Luong Thanh Son memberitahukan: “Seperti halnya dengan etnis-etnis lain yang tinggal di daerah dataran tinggi Tay Nguyen, busana dari warga etnis Xo Dang berwarna hitam dan warna biru nila. Motip pada busana  mereka kebanyakan dihias di pinggir sarung dan baju”.  

Busana yang membawa kental dengan unsur etnis-etnis di daerah dataran tinggi Tay Nguyen dari warga etnis Xo Dang yalah bermacam-macam cawat dan baju untuk laki-laki dan rok dari kaum wanita, kain ikat kepala dan selendang gendongan anak. Peneliti kebudayaan etnis-etnis di daerah dataran tinggi Tay Nguyen, Ibu Linh Nga Nie KDam  memberitahukan:“Setiap etnis di daerah dataran tinggi Tay Nguyen  mempunyai ciri-ciri  khas tentang busana. Warga etnis Jalai dan Chu ru mengenakan baju dengan lengan panjang, motip hanya di kemeja beruang dan bagian depan baju saja. Sedangkan, warga etnis Xo Dang mengenakan rok pendek dan baju berlengan yang pendek juga. Motip-nya lebih padat”.

Perempuan etnis Xo Dang ketika sampai usia dewasa, mereka selalu mengenakan satu kain selempang dengan tujuan menunjukkan bahwa mereka belum menikah, sehingga bisa omong-omong dan saling mencaritahu. Setelah menikah, perempuan etnis Xo Dang membawa selendang itu dan menyimpan sebagai satu kenang-kenangan yang bernilai semasa gadis.

Kain selendang dari perempuan etnis Xo Dang ditenun dari benang-benang kapas dengan bermawam-macam warna, di antaranya warna hitam sebagai warna yang dominan. Untuk bisa ada satu kain selendang, mereka menenun kain dengan ukuran yang perlu digunakan, setelah itu disambungkan dua helai kain menjadi satu. Di muka depan helai kain itu ada hiasan dengan motip yang berbentuk belah ketupat yang diselilingi dengan lajur-lajur yang berwarna hitam, putih dan merah. Kaum wanata etnis Xo Dang juga suka mengenakan barang manik-manik dari batu yang berwarna-warni di pinggang, pergelangan tangan, pergelangan kaki, mereka mengenakan kalung perunggu, kalung perak di leher dan anting-anting di telinga.

Meskipun kehidupan mengalami banyak perubahan, kehidupan berkembang, tapi warga etnis Xo Dang mempunyai banyak pilihan untuk menjahit dan mengenakan busana dari bermacam-macam jenis. Tapi, pada semua pesta, warga etnis Xo Dang tetap masih mengenakan busana-busana tradisional untuk menjaga identitas budaya  dari etnisnya.

Komentar

Yang lain