(VOVWORLD) - Rumah tradisional “Rông”merupakan satu simbol yang suci dan unik dari banyak etnis minoritas di daerah Tay Nguyen (daerah dataran tinggi di Vietnam Tengah bagian Selatan), di antaranya ada warga etnis Xo Dang. Agar supaya rumah tradisional “Rong” bertahan selama-lamanya, bersama dengan bantuan dari Partai Komunis, Negara dan pemerintahan daerah, Provinsi Kon Tum telah mengundang para seniman beserta warga untuk bersama-sama memugar Rumah tradisional “Rông” (rumah panggung) dari warga etnis Xo Dang, cabang Ha Lang.
Bagi warga etnis Xo Dang di provinsi Kon Tum, musim kemarau di daerah Tay Nguyen juga merupakan musim ketika berlangsung festival-festival komunitas yang penting. Bapak A Thiu, 70 tahun, salah satu di antara empat sesepuh desa di Desa Dak De, Kecamatan Ro Koi, Kabupaten Sa Thay, merasa bangga memberitahukan bahwa rumah “Rông” bukan hanya tempat berlangsung aktivitas-aktivitas masyarakat saja, tetapi juga merupakan simbol semangat persatuan besar bangsa dan melambangkan kekuatan masyarakat:
“Membangun rumah “Rông” untuk mengkonservasikan kebudayaan khas dari etnis-etnis di daerah Tay Nguyen pada umumnya, dan etnis Ha Lang kami pada khususnya. Dengan persetujuan dan bantuan spirituil dan materiil dari Partai Komunis dan Negara telah menciptakan semangat yang gembira. Lebih-lebih lagi, warga di desa juga memberikan sumbangan materiil, khususnya spirituil untuk membangun rumah “Rông” yang indah dan luas seperti ini”.
Warga Dak De bersama-sama merayakan festival desa (Foto: VOV) |
Untuk memugar rumah “Rông” menurut tradisi etnis Xo Dang, cabang Ha Lang, lebih dari 200 kepala keluarga dengan sekitar 880 jiwa Desa Dak De telah berkali-kali mengadakan rapat. Selain itu, warga juga mendapat bantuan dari Museum – Perpustakaan Provinsi Kon Tum. Pejabat Museum-Perpustakaan juga aktif membantu warga dalam hal gambar, pengetahuan tentang arsitektur rakyat, sistem bagian Ritual dan bagian Pesta dalam event “Merayakan rumah Rong baru” dari komunitas, dan lain-lain. Warga telah bersama-sama mengkoleksi dan mencari bahan-bahan tradisional seperti kayu, bambu, buluh…, mencari lagi motif dekorasi dan cara bagaimana membangun rumah “Rong” tradisional peninggalan nenek moyang yang telah berangsur-angsur hilang seiring berjalannya waktu.
Dengan memobilisasi kearifan dari seluruh desa, setelah hanya lebih dari 2 bulan pembangunan, warga Desa Dak De telah berhasil memugar rumah “Rong” tradisional dari etnisnya. Untuk memugar rumah “Rông” dengan tingginya hampir 13 meter, panjanganya 9,4 meter, dan lebarnya 5 meter, serta biaya hampir 100 juta VND (sekitar 4.000 USD) dari Proyek dan Program target nasional tentang pengembangan sosial-ekonomi daerah pemukiman warga etnis minoritas dan daerah pegunungan, warga Desa Dak De juga dengan sukarela menyumbangkan ratusan hari kerja.
Suara bong dan bonang bergema di bawah atap rumah "Rông" |
Bapak Nguyen Van Quang, Wakil Direktur Museum-Perpustakaan Provinsi Kon Tum, memberitahukan bahwa di samping makna konservasi, maka pemugaran rumah Rong tradisional dari warga etnis Ha juga lebih bermakna karena berhasil menghubungkan generasi-generasi dan mengembangkan nilai warisan budaya di dalam kehidupan sehari-hari dari warga:
“Melalui mobilisasi kekuatan dari komunitas untuk memugar rumah “Rông” tradisional, generasi muda telah mengumpulkan pengetahuan rakyat dari nenek moyang untuk melanjutkan pekerjaan konservasi. Hal ini sangat didukung generasi muda untuk bersama dengan desa memugar dan mengkonservasikan rumah “Rông”
Hingga saat ini, di Provinsi Kon Tum ada 437 di antara lebih dari 503 desa pemukiman warga etnis minoritas di mana ada rumah “Rông”, di antaranya ada 213 rumah “Rông” tradisional. Sekarang, Partai, Negara dan pemerintahan beserta warga sedang bersinergi memugar rumah “Rông” tradisional agar supaya simbol budaya ini bertahan selama-lamanya, agar suara gong dan bonang di bawah atap rumah Rong tradisional bergema untuk selama-lamanya.