Kalender Doi dari warga etnis minoritas Muong

(VOVworld) – Dulu, di seluruh daerah kediaman warga etnis minoritas Muong selalu digunakan kalender “Doi”, tapi sekarang hanya etnis minoritas Muong Bi yang masih menggunakan jenis kalender ini. Kalender “Doi” atau juga disebutkan sebagai kalender yang dibuat dari bambu dan kalender “Muong”. Sekarang di kabupaten Tan Lac, provinsi Hoa Binh (Vietnam Utara), jenis kalender “Doi” ini hanya dilestarikan dan digunakan dalam rumah dukun atau rumah dusun saja. 

Kalender Doi dari warga etnis minoritas Muong - ảnh 1
Kalender ini dibuat dari bambu
(Foto: kienthuc.net.vn)

Kalender “Doi” dibuat dari 12 batang bambu yang masing-masing panjangnya 20 Cm, lebarnya 3 Cm, melambangkan 12 bulan  setahun. Setiap batang bambu dipahat 30 garis yang melambangkan 30 hari sebulan. Kalender ini disebutkan “Doi” karena penghitungan harinya dibagi sesuai dengan gerakan bintang “Doi” atau bintang “Pleiades”. Bintang “Doi” bergerak lebih cepat dari pada bulan. Posisi antara bintang “Doi” dan Bulan tergantung pada bulan-bulan  setahun.

Setiap tahun, para dusun yang pintar astrologi biasanya melihat bintang “Doi” untuk mencaritahu bagaimana situasi cuaca sepanjang tahun. Dengan demikian, warga etnis minoritas Muong Bi punya cara penghitungan tanggal dan bulan yang sangat khas. Di setiap batang bambu dipahat 30 garis yang masing-masing melambangkan satu hari. Tetapi, 30 garis itu tidak sama, ada yang pendek, ada yang panjang, ada yang berbentuk anak panah, ada yang ditambah satu atau dua titik di atasnya, dll. Bapak Bui Van Khan, dukun di daerah warga etnis minoritas Muong Bi, kabupaten Tan Lac, provinsi Hoa Binh memberitahukan: “Diantara 30 hari dalam sebulan ada hari bagus ada hari rugi, ada hari “ikan”, semuanya sudah ditandai. Dengan melihat kalender ini, kita bisa memilih hari baik untuk membuat rumah. Kalender ini hanya digunakan warga etnis minoritas Muong Bi saja, sedangkan warga etnis minoritas Muong pada umumnya sudah menggunakan kalender imlek dari warga etnis Kinh. Semua hari untuk kerja pertanian dipilih sesuai dengan kalender ini. Hari bagus bagi warga etnis Kinh belum tentu hari bagus bagi kami menurut kalender Doi”.

Kalender Doi dari warga etnis minoritas Muong - ảnh 2
Daris yang melambangkan hari dalam sebulan
(Foto: baotayninh.vn)

Bapak Khan memberitahukan bahwa seluruh warga etnis minoritas Muong Bi mengikuti kalender “Doi” ini. Selama 30 tahun menjadi dukun, dia telah menggunakan kalender “Doi sebagai pusaka untuk membantu rakyat mengetahui hari yang bagus bagi usaha bisnis, pengadaan acara pemakaman, pernikahan, dll.

Di samping kalender “Doi”, warga etnis minoritas Muong juga menggunakan kalender masehi, tapi hal ini hanya dilakukan untuk mengetahui hari dan tanggal administrasi sesuai dengan ketentuan Negara saja. Saudara Bui Van Tuyen, seorang warga di kabupaten Tan Lac memberitahukan: “Setiap kali ingin melakukan suatu usaha dalam keluarga, maka saya tetap meminta para lansia untuk melihat kalender  dari warga etnis minoritas Muong. Hari itu bisa bagus menurut Kalender Masehi, tapi belum tentu bagus menurut kalender kami. Oleh karena itu, kami harus mengikuti kalender etnis kami”.

Warga etnis minoritas ada kata umum yang khas yaitu: “Nasi kukus, rumah panggung, air pikulan, babi panggang, hari mundur, bulan maju”. Oleh karena itu, menurut warga etnis minoritas Muong, kalender “Doi” lebih lambat kira-kira 15 hari terbanding dengan kalender imlek. Justru oleh karena itu, warga etnis minoritas Muong menyongsong Hari Raya Tahun Baru dua kali, yang pertama pada Hari Raya Tahun Baru menurut kalender imlek, dan kali kedua menurut kalender “Doi”.

Kalender “Doi” punya makna yang amat penting bagi kebudayaan Vietnam, memanifestasikan kemampuan astrologi dari orang Viet kuno yang memandangi bulan dan bintang untuk meramalkan cuaca. Sampai sekarang, warga etnis minoritas Muong Bi tetap paling percaya pada panduan-panduan dari kalender “Doi” dan mereka menganggapnya sebagai pusaka warga etnis minoritas Muong./. 

Komentar

Yang lain