(VOVWORLD) - Warga etnis minoritas Muong di Provinsi Phu Tho mempunyai banyak makanan yang khas, di antaranya ada kue Chung (yaitu kue bacang) herbal, atau disebut kue Chung hitam yang kental dengan aroma daerah pegunungan. Kue bacang herbal yang khas ini juga tidak bisa kurang dalam talam sajian yang dipersembahkan kepada nenek-moyang dan langit bumi dari warga etnis minoritas Muong pada setiap Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (atau Hari Raya Tet) dan Hari pesta tiba.
Para perempuan warga etnis minoritas Thai membungkus Kue Chung herbal (Foto: danviet.vn) |
Pada Hari Raya Tet dan Hari Pesta, warga etnis minoritas Muong di Kabupaten Yen Lap, Provinsi Phu Tho sibuk menyiapkan bahan-bahan yang beken untuk membuat kue Chung herbal. Ibu Do Thi Man, warga di Kecamatan Huong Long, Kabupaten Yen Lap memberitahukan bahwa pada Hari Raya Tet dan Hari Pesta, baik orang kaya atau orang miskin, semuanya harus menyiapkan kue Chung herbal dalam talam sajian yang dipersembahkan kepada nenek-moyang, langit dan bumi. Makanan ini sudah ada sejak lama dan diwariskan dari generasi ke generasi, ciri kebudayaan tradisional ini tetap masih dilestarikan sampai masa kini. Semua generasi warga etnis minoritas Muong sejak masa kecil telah menyaksikan nenek dan ibunya membungkus kue Chung herbal, maka pekerjaan ini telah menjadi ciri tradisional yang indah dan dilestarikan dari generasi ke generasi.
Bahan untuk membuat kue ini dipilih oleh warga etnis minoritas Muong secara teliti yang meliputi: daun ganyong, nasi ketan My Lung, kacang hijau, daging babi yang diiris tipis dan direndam dengan bumbu dan tepung lada. Khususnya untuk menciptakan warna hitam bagi jenis kue ini, warga etnis minoritas Muong di Yen Lap membakar daun “gun”, daun “gai” atau daun “cam” yang diambil dari hutan dan dikeringkan, setelah itu ditumbuk menjadi bubuk yang halus, dicampurkan dengan air dimana ada beras ketan, diaduk sehingga berasnya berbaur pada bubuk menjadi yang hitam. Bermacam jenis daun pohon hutan yang digunakan dalam membuat kue Chung herbal tidak hanya menciptakan aroma sendiri dan warna yang khas saja, melainkan juga ada manfaat pendinginan.
Bahan untuk membuat kue Chung meliputi daun ganyong, nasi ketan My Lung, kacang hijau, daging babi (Foto: danviet.vn) |
Untuk menghasilkan satu kue Chung herbal yang lezat dan harum, warga etnis minoritas Muong merebus kue Chung selama 8-10 jam. Ibu Do Thi Man menjelaskan lagi: Setiap pembuatan kue Chung merupakan kesempatan untuk mempererat lagi perasaan para anggota dalam keluarga, karena setiap kali pembungkusan kue, semua orang dalam keluaga berpartisipasi pada-nya. Anak-Anak mengupas tulang daun dan mencuci daun, orang dewasa mencuci beras ketan, mengiris daging, membuat tali pengikat, dan orang- orang yang berpengalaman akan membungkus kue Chung herbal.
“Setiap Hari Raya Tet atau hari Pesta tiba, semua anggota keluarga berkumpul sekitar periuk kue Chung. Ini merupakan kesempatan bagi kakek-nenek untuk berbincang-bincang dan mendidik tradisi kebudayaan etnis, kampung halaman dan keluarga kepada anak-cucu. Khususnya memberikan saran agar anak-cucu melestarikan identitas kebudayaan etnis dan tanah air”.
Kue Chung herbal juga bermanfaat pendinginan (Foto: danviet.vn) |
Dewasa ini, Kue Chung herbal telah menjadi makanan khas bagi para wisdom dan wisman setiap kali datang ke dusun-dusun warga etnis minoritas Muong di Yen Lap dan menjadi makanan populer yang disukai dan dibeli semua wisatawan sebagai oleh-oleh untuk sanak keluarga. Saudari Thao Phuong, wisatawan asal Kota Ho Chi Minh memberitahukan:
“Kue ini sangat lezat, ada nasi ketan lembut, rasa dan baunya sangat aneh. Saya telah menikmati kue Chung yang dibuat dari beras ketan merah dan beras ketan hitam, tetapi saya paling menyukai kue Chung herbal”.
Kue Chung herbal tidak hanya kental dengan rasa dan aroma daerah pegunungan saja, melainkan juga memanifestasikan kekreatifan dan kehormatan dari warga etnis minoritas Muong terhadap nenek-moyang ketika membuat makanan yang khas ini.