(VOVworld) – Sedikit-dikitnya 6 orang telah tewas dan 20 orang lain cedera dalam demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan orang Kurdi di Turki pada Kamis (9 Oktober) untuk memprotes Pemerintah Ankara yang belum melakukan aktivitas anti kelompok pembangkang yang menamakan diri sebagai “Khalifah Islamiyah” (IS) di kota Kobane di Suriah yang berbatasan dengan Turki, meningkatkan jumlah korban yang tewas mencapai kira-kira 30 orang dan ratusan orang yang lain luka-luka.
Sementara itu, di provinsi perbatasan Gaziantep di Turki Selatan telah berlangsung bentrokan-bentrokan besar-besaran antara para demonstran dengan polisi, serta antara orang-orang yang mendukung Ankara membantu para prajurit orang Kurdi di Kobane dengan pihak penentang, sehingga menewaskan 4 orang dan membuat kira-kira 20 orang lain luka-luka. Demonstrasi juga diadakan di kota-kota lain di Turki seperti ibukota Ankara dan Mersin.
Tidak hanya di Turki saja, tindakan-tindakan protes juga melanda di Jerman pada saat ada kira-kira 2.500 orang Kurdi yang melakukan demonstrasi di berbagai kota di negara ini seperti Stuttgart, Manheim dan Karlsruhe.
Pada hari yang sama, Kantor Berita Resmi “
IRNA” dari Iran mengutip kata Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Hussein Amir Abdillahian bahwa negara ini telah mulai melakukan dialog dengan Turki untuk meyakinkan Ankara supaya mencegah kaum militan IS menduduki Kobane - kota madya kunci di daerah perbatasan Suriah. Pada saat itu, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Ibu Jen Psaki, pada Kamis (9 Oktober), memberitahukan bahwa kelompok militer bersama negara ini dan Turki akan melakukan pertemuan di ibukota Ankara pada awal pekan mendatang untuk membahas usaha anti IS setelah Washington mendesak Turki masuk koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat./.