Kekerasan terjadi terus-menerus di Myanmar Barat
(VOVworld) - Pada Selasa sore 12 Juni, semua pengurakan dan huru hara masih terus terjadi di beberapa desa di kota Sittway, ibu kota propinsi Rakhine, Myanmar Barat, tanpa memperdulikan perintah situasi darurat yang diumumkan pada Minggu 10 Juni.
Pasukan polisi Myanmar digelarkan di Sittway.
(Foto: nld.com.vn)
Semua sumber informasi daerah memberitahukan bahwa kekerasan terjadi di desa-desa Aung Minggala, Ywathaya, Byaingphyu, Narzi dan Kathae. Menurut Radio dan TV negara, pada malam hari itu, di desa Danyawaddy di Sittway, 6 buah rumah telah dibakar, sementara itu kaum anasir pengacau juga melakukan kebakaran di beberapa desa lain, tetapi pasukan keamanan telah tepat waktu memadamkan kebakaran itu. Menurut sumber berita itu, satu kelompok yang terdiri dari 400 pengacau telah memberikan tembakan terhadap desa Nazi Bazaar, akan tetapi telah dimundurkan oleh pasukan keamanan. Dua kamp sementara telah ditdirikan untuk Muslim di satu sekolahan di desa Narzi dan Masjid Magyimyaing. Jumlah pengungsi Islam telah mencapai 2.500 orang. Sebelumnya, 6 kamp pengungsi sementara telah diteggakan di Mauntaw dan Buthidaung untuk menerima 4000 warga Rakhine yang harus meninggalkan rumah akibat kekerasan.
Pada hari yang sama, Radio dan TV Negara Myanmar juga memberitakan bahwa Parlemen negara ini akan memulai persidangan ke-4 di ibu kota Nay Pyi Taw pada 4 July mendatang untuk membahas cara memecahkan krisis di negara bagian Rakhine, bersamaan itu membahas puluhan Rancangan Undang- Undang yang ditinggalkan dari persidangan sebelumnya./.