(VOVworld) - Konferensi internasional tentang Laut Timur ke-2 dengan tema: “Perkembangan-perkembangan geo-strategis dan prospek pengelolaan sengketa” yang berlangsung di Kuala Lumpur telah berakhir pada Rabu 5 September. Selama dua hari (4 dan 5 September), Konferensi ini berfokus pada 6 bagian pokok seperti masalah sengketa di Laut Timur dan pengaruh terhadap lingkungan keamanan di kawasan Asia-Pasifik, penilaian tentang situasi geo-politik sekarang di Laut Timur, hukum internasional, mekanisme pemecahan masalah sengketa, solusi-solusi jangka panjang dan perbahasan di grup-grup tentang arah memecahkan masalah sengketa.
Para peserta Konferensi tersebut
(Foto: baodongnai.com.vn)
Ketika berbicara di depan Konferensi ini, Wakil Kepala Institut Riset Srategi Diplomasi Vietnam, Nguyen Hung Son, telah merekomendasikan bidang-bidang kerjasama antara ASEAN dan Tiongkok dan semua pihak yang bersangkutan untuk membantu penstabilan kawasan seperti pengarahan tambahan untuk melaksanakan Deklarasi tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (DOC), memulai dialog tentang penyusunan COC, berpartisipasi pada dialog dan kerjasama untuk mendorong pengertian umum tentang Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 dan mencapai keharmonisan dalam penerapan dan pelaksanaan-nya, merangsang hubungan bilateral, membantu mengelola situasi umum, yang meliputi semua sengketa wilayah. Menurut bapak Son, ini merupakan dasar-dasar untuk bisa mengelola situasi di Laut Timur, tetapi ASEAN dan Tiongkok harus bersedia mempersempit kesenjangan dalam pengertian tentang lingkungan strategis dan mekanisme hukum untuk mendorong kerjasama secara efektif./.