Masalah Laut Timur di dalam agenda pertemuan pejabat tinggi ASEAN – Tiongkok
(VOVworld) – Pertemuan ke-12 para Pejabat Tinggi ASEAN – Tiongkok (SOM) mengenai pelaksanaan Deklarasi tentang cara berperilaku dari para pihak di Laut Timur (DOC) dan konsultasi tentang penyusunan Kode Etik di Laut Timur (COC) diadakan di kota Ha Long, provinsi Quang Ninh (Vietnam Utara) pada Kamis (9/6) dengan dipimpin bersama oleh Tiongkok dan Singapura, negara koordinator hubungan ASEAN – Tiongkok. Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Le Hoai Trung, Kepala SOM ASEAN Vietnam yang mengepalai delegasi Vietnam menghadiri pertemuan ini. Pada pertemuan ini, negara-negara ASEAN menyatakan kecemasan terhadap perkembangan-perkembangan di Laut Timur belakangan ini, serta menekankan arti pentingnya Laut Timur dan perhatian dari komunitas internasional terhadap situasi Laut Timur pada waktu belakangan ini. Negara-negara ASEAN dan Tiongkok menegaskan kembali arti penting dan berkomitmen melaksanakan DOC secara lengkap dan efektif guna memperkuat kepercayaan dan mendorong kerjasama praksis, turut menjaga perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan maritim dan penerbangan di Laut Timur.
Negara-negara ini sepakat akan mengadakan banyak pertemuan SOM dan pertemuan ke-17 Kelompok kerja bersama ASEAN – Tiongkok (JWG) berikutnya pada Agustus 2016 di Mei Meng, Tiongkok. Pertemuan ini juga mengadakan perbahasan dan menyelesaikan persiapan bagi Konferensi khusus para Menlu ASEAN – Tiongkok yang akan diadakan pada 14/6/2016 di Kunming, Tiongkok.
Ketika berbicara di depan perbahasan ini, Deputi Menlu Le Hoai Trung menegaskan bahwa Vietnam dan ASEAN sangat mementingkan hubungan dengan Tiongkok; menekankan perdamaian dan kestabilan di Laut Timur yang dikaitkan dengan perdamaian, kestabilan dan kemakmuran negara-negara dalam dan luar kawasan; mengimbau kepada ASEAN dan Tiongkok supaya melaksanakan DOC secara lengkap dan efektif. Tentang penyusunan COC, Deputi Menlu Le Hoai Trung menekankan sifat mendesaknya cepat menyelesaikan penyusunan COC untuk mengelola dan mencegah bentrokan, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menangani secara damai semua sengketa; meminta memperkuat frekuensi pertemuan tentang masalah-masalah yang substantif, khususnya tentang tesis dan waktu menyelesaikan penyusunan COC.