(VOVworld) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Venezuela, Elias Jaua pada Selasa (12 Maret) telah menuduh Amerika Serikat berintrik menggulingkan Almarhum Presiden Hugo Chavez, bersamaan itu mencela tindakan Kemlu Amerika Serikat yang mengusir dua diplomat Venezuela, menganggapnya sebagai tindakan “balas dendam” terhadap Karakas. Menlu Elias Jaua menyatakan bahwa pengusiran yang dilakukan Venezuela terhadap dua atase militer Kedutaan Besar Amerika Serikat di kota Karakas pada pekan karena tindakan mereka bertujuan menimbulkan instabilitas di wilayah Venezuela, melalui persekongkolan dengan para serdadu infungsi dan mengajak mereka berpartisipasi pada intrik-intrik anti Pemerintah Venezuela.
Menlu Venezuela Elias Jaua
(Foto: baotintuc.vn)
Kasus ini terjadi segera sebelum pengumuman Wakil Presiden Nicolas Maduro tentang wafatnya Presiden Hugo Chavez. Menlu Jaua menekankan bahwa pengusiran yang dilakukan Amerika Serikat terhadap dua diplomat negara ini tidak menaati prinsip “resiprokal” seperti argumentasi yang dikeluarkan Amerika Serikat dalam nota yang disampaikan kepada pihak Venezuela karena tidak ada diantara dua diplomat ini yang menghubungi pejabat Amerika Serikat untuk melakukan intrik kudeta anti Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pada saat dua atase militer Amerika Serikat di Karakas melakukan tindakan serupa untuk menentang Presiden Hugo Chavez.
Tanpa memperdulikan hubungan diplomatik yang tegang, Menteri Energi Venezuela, Rafael Ramirez memberitahukan bahwa negara ini akan terus menjual minyak tambang kepada Amerika Serikat dan tetap mempertahankan volume produksinya./.