Mesir: Organisasi Ikhwanul Muslimin mungkin berkompromi dengan tentara untuk posisi presiden

(VOVworld) – Wartawan tetap Kantor berita Vietnam di Kairo, ibukota Mesir mengutip sumber-sumber berita yang dekat dengan Dewan Militer yang berkuasa dan Organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir pada Sabtu 23 Juni yang mengkonfirmasikan bahwa kedua pihak sedang dengan giat melakukan perundingan-perundingan tingkat tinggi untuk menuju ke satu “permufakatan politik”, yang mungkin terdiri dari pengumuman calon presiden Mohamed Morsi dari Organisasi Ikhwanul Muslimin menjadi presiden baru Mesir.

Mesir: Organisasi Ikhwanul Muslimin mungkin berkompromi dengan tentara untuk posisi presiden - ảnh 1
Pemilihan Presiden di Mesir masih belum ada hasil terakhir
(Foto: sbtn.net)

Sekarang dua pihak masih belum bisa mencapai permufakatan, namun mungkin akan bisa mencapai satu kompromi tentang masalah ini. Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) yang berkuasa di Mesir mungkin hanya membatasi pemilihan umum parlemen ulang terhadap sepertiga jumlah suara yang dipilih menurut sistim calon indipenden dan bukan membubarkan parlemen. Sebagai gantinya, Mohamed Morsi dan Organisasi Ikhwanul Muslimin harus sepakat mempertahankan Deklarasi tentang Undang-Undang Dasar tambahan, sidikit-dikitnya untuk waktu ini.

Menurut seorang pemimpin tinggi Organisasi Ikhwanul Muslimin, jika organisasi ini bisa mencapai kompromi dengan SCAF maka Mohamed Morsi akan “diumumkan untuk menjadi presiden yang sah pada Minggu atau Senin”. Akan tetapi jika kedua pihak tidak bisa mencapai permufakatan, ada banyak kemungkinan calon presiden Ahmed Shafiq akan dinyatakan sebagai pemenang pemilihan umum presiden. Pada hari yang sama, Sekretaris Jenderal Komite Tertinggi Pemilihan umum Presiden Mesir Hatem Bagato memberitahukan bahwa Komite ini akan mengumumkan hasil terakhir pemilihan umum presiden pada Minggu sore 24 Juni./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain