Negara-negara memasuki satu tahap perundingan terakhir dalam kerangka COP-21.
(VOVworld) - Setelah sehari beristirahat, para wakil lebih dari 190 negara dan teritori di dunia telah mengadakan kembali perundingan dalam kerangka Konferensi ke-21 Konvensi Kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (COP-21), memulai tahap terakhir dengan tujuan membuat satu Resolusi bersama tentang pembatasan emisi gas rumah kaca global pasca tahun 2020 dengan kebulatan pendapat dari semua negara, sebelum Sabtu 11/12 ini.
Sekjen PBB,BanKi-moon (kanan) dan Menlu Perancis, Laurent Fabius (kiri)
di depan Konferensi COP-21 , 4/12 di Paris
(Foto:. AFP/vietnamplus.vn)
Ketika berbicara kepada para Menteri negara-negara peserta COP-21, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-moon memperingatkan: “jarum jam sedang mengarah ke detik terjadinya satu musibah bencana alam” dan dunia sedang menanti-nantikan upaya-upaya dan tekad-tekad dari para Menteri dalam mencapai satu permufakatan tentang iklim global. Dia juga menganggap bahwa keputusan-keputusan dari para Menteri di konferensi COP-21 akan “berpengaruh terhadap semua generasi”, bersamaan itu menekankan perlunya mencapai satu permufakatan “bersifat terobosan” di Paris untuk bisa membawa dunia berjalan tepat arah demi satu perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan berjangka panjang. Direncanakan, selama masa 5 hari mengadakan perundingan terakhir, para Menteri Luar Negeri dan Lingkungan Hidup dari negara-negara akan harus memecakan perselisihan-perselisihan dan mencari solusi-solusi atas masalah-masalah yang paling sulit, diantaranya harus memastikan tarap komitmen antara negara-negara industri dan negara-negara sedang berkembang, dari situ mengeluarkan tarap sumbangan keuangan dari setiap negara.