(VOVWORLD) - Ketika berbicara pada konferensi pers di provinsi Kahramanmaras, Turki, pada Sabtu (11 Februari), Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) urusan Kemanusiaan, Martin Griffiths menggambarkan gempa bumi yang mengerikan yang terjadi pada tanggal 6 Februari di Turki bagian selatan dan Suriah bagian barat laut sebagai" peristiwa yang terburuk selama 100 tahun terakhir di kawasan ini".
Dia menilai bahwa tanggapan Turki terhadap bencana itu "luar biasa", dan mengungkapkan harapan bahwa bantuan di Suriah akan menjangkau daerah-daerah yang dikuasai pemerintah dan faksi oposisi.
Pada hari yang sama, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah tiba di kota Aleppo yang dihancur gempa di Suriah untuk mengunjungi sejumlah rumah sakit dan tempat penampungan penduduk. Misi penerbangan Kepala WHO ke Suriah juga membawa 37 ton peralatan medis darurat. Ini adalah pengiriman barang pasokan pertama dari WHO. Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, WHO akan terus memberikan layanan-layanan dan alat medis darurat untuk mengobati korban yang terluka akibat gempa.
Menurut data terkini, hingga pukul 01.00, Minggu pagi (12 Februari, waktu UTC), jumlah orang yang tewas dalam musibah gempa bumi di Turki dan Suriah telah melampaui 28.000 orang.