Pemimpin AS dan Israel berbahas tentang situasi Timur Tengah
(VOVworld) - Pada jumpa pers bersama pada Rabu (20 Maret) dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu di Jerussalam seusai perundingan, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama telah mengaku “hak bela diri Israel dalam menghadapi ancaman dari Iran”, namun juga menegaskan masih punya banyak waktu untuk solusi diplomatik.
Presiden AS, Barack Obama disambut oleh PM Israel Benjamin Netanyanhu di Bandara Ben Gurion di ibukota Tel Aviv
(Foto:baodanang.vn)
Ketika ditanya apakah dia mengusulkan kepada PM Israel supaya lebih sabar dalam melancarkan serangan penangkal terhadap Iran, Presiden AS, Barack Obama mengatakan: setiap negara harus menentukan sendiri ketika melakukan sesuatu tindakan militer. Namun, Presiden Barack Obama mengatakan bahwa tentang masalah nuklir Iran, masih ada banyak waktu bagi solusi diplomatik dan pertanyaan yang menyisa ialah apakah pimpinan Iran menguasai peluang atau tidak. Kedua Presiden AS dan PM Israel sepakat mendorong kuat koordinasi untuk mencegah Iran yang memiliki senjata nuklir.
Sedangkan, krisis di Suriah juga merupakan isi yang dibahas oleh Presiden AS dan PM Israel . Para pemimpin AS dan Israel juga mempelajari cara memulihkan kembali perundingan -perundingan yang tetap mengalami kemacetan antara Israel dan Palestina.
Pada Kamis (21 Maret), Presiden AS, Barack Obama mengadakan perundingan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di kota Ramallah