(VOVworld) - Pada Senin (28 Juli), Kanselir Jerman, Angela Merkel secara simultans mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Olbama; Presiden Perancis, Francois Hollande; Perdana Menteri Inggeris, David Cameron dan Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi untuk berbahas tentang langkah-langkah selanjutnya yang bersangkutan dengan krisis Ukraina, upaya-upaya menuju ke satu gencatan senjata di jalur Gaza dan situasi di Irak dan Libia.
Kanselir Jerman, Angela Merkel mengadakan pembicaraan via telepon
dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama
tentang situasi krisis di Ukraina
(Foto: thegioi.baotintuc.vn)
Tentang masalah Ukraina, para pemimpin Jerman, Inggeris, Perancis, Italia dan Amerika Serikat bersama-sama menekankan perlunya menjamin agar para investigator bisa mendekati tanpa keterbatasan zona jatuhnya pesewat terbang MH17 dari Malaysia Airlines untuk mencari jenajah korban dan juga menjamin agar pekerjaan ivestigasi yang dilakukan para pakar internasional. Pemimpin lima negara tersebut juga menegaskan makna penting dalam bersama-sama mengenakan sanksi terhadap Rusia ketika beranggapan bahwa senjata dan peralatan militer terus dikirim ke Ukraina timur pada saat para milisi tetap memasuki kawasan ini dari daerah perbatasan Rusia.
Tentang situasi di jalur Gaza, para pemimpin lima negara ini semuanya menyepakati bahwa Israel punya “hak bela diri”, bersamaan itu, menekankan perlunya mencapai gencatan senjata kemanusiaan segera dan tanpa syarat. Para pemimpin juga menyatakan kecamasan akan bahaya eskalasi kekerasan dan ada lagi banyak warga tidak berdosa yang tewas dalam bentrokan antara Israel dan Palestina.
Tentang masalah Irak, para pemimpin juga berharap supaya negara ini cepat mencapai satu kemajuan politik.
Sedangkan tentang masalah Libia, para pemimpin berseru kepada semua pasukan di Tripoli perlu menuju ke satu gencatan senjata segera dan
mengadakan sidang Parlemen yang baru terpilih./.