PM Nguyen Tan Dung mengakhiri dengan baik kunjungan kerja di Republik Korea

(VOVworld) – Konferensi Tingkat Tinggi memperingati ultah ke-25 penggalangan hubungan dialog ASEAN – Republik Korea dibuka pada hari Jumat (12 Desember) di kota Busan, Republik Korea. Konferensi ini telah mengesahkan Pernyataan bersama tentang visi masa depan kemitraan strategis ASEAN – Republik Korea, memberikan pengarahan dan menciptakan kerangka bagi pengembangan hubungan kemitraan strategis ASEAN – Republik Korea di semua bidang seperti: politik – keamanan, ekonomi, sosial-budaya pada masa depan, demi kepentingan kedua pihak serta turut memberikan sumbangan kepada perdamaian, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di kawasan.

Pada konferensi ini, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung menekankan bahwa ASEAN dan Republik Korea harus memperkuat kerjasama dan saling mendukung dalam menjamin perdamaian, kestabilan dan keamanan di kawasan melalui semua mekanisme kerjasama yang sekarang ada dengan bimbingan ASEAN; tidak henti-hentinya memperkokoh kerjasama ekonomi melalui usaha meningkatkan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN – Republik Korea dan menyelesaikan perundingan tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) bertepatan dengan jadwalnya pada 2015; memperkuat konektivitas di ketiga segi yaitu infrastruktur, institusi dan manusia, bersamaan itu memperkuat usaha menghadapi tantangan-tantangan keamanan non-tradisional yang sedang timbul, khususnya di daerah sub-kawasan sungai Mekong.

Mengenai masalah-masalah regional, PM Nguyen Tan Dung menekankan bahwa perkembangan-perkembangan yang rumit di Laut Timur pada waktu belakangan ini menunjukkan perlunya usaha mempertahankan perdamaian, kestabilan dan keamanan maritim di kawasan; semua pihak yang bersangkutan harus menaati hukum internasional, diantaranya ada Konovensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS), melaksanakan secara lengkap dan serius Deklarasi tentang perilaku para pihak di Laut Timur (DOC) dan cepat mencapai Kode etik di Laut Timur (COC). Perihal para pihak yang bersangkutan tidak menggunakan atau mengancam menggunakan kekerasan, tidak melakukan tindakan-tindakan yang meningkatkan ketegangan justru merupakan langkah yang penting untuk membina kepercayaan, turut menjamin perdamaian, kestabilan dan keamanan di kawasan.

PM Nguyen Tan Dung mengakhiri dengan baik  kunjungan kerja di Republik Korea - ảnh 1
PM Nguyen Tan Dung dan Presiden Republik Korea, Park Geun-hye
(Foto: vov.vn)

Pada Jumat sore (12 Desember), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung dan delegasi Vietnam meninggalkan kota Busan, Republik Korea, mengakhiri dengan baik kunjungan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) memperingati ultah ke-25 penggalangan hubungan  dialog ASEAN- Republik Korea dan melakukan kunjungan kerja di Republik Korea dari 10-12 Desember ini. Ketika menjawab interviu media massa sehubungan dengan kesempatan ini, Deputi Menteri Luar Negeri (Deputi Menlu) Vietnam Dang Minh Khoi telah  menegaskan bahwa Vietnam telah memberikan sumbangan aktif pada suksesnya bersama KTT itu. Vietnam telah ikut menyusun dan  menggelarkan berbagai Rencana Aksi untuk menggelarkan hubungan ASEAN-Republik Korea dan menyepakati pengarahan-pengarahan penting untuk perkembangan hubungan masa depan sesuai dengan posisi dan kekuatan baru dari ASEAN dan Republik Korea, terutama pada latar belakang  ASEAN akan menjadi Komunitas pada 2015.

Ketika memberikan penilaian tentang hasil kunjungan kerja Perdana Menteri Nguyen Tan Dung di Republik Korea, khususnya penandatanganan FTA Vietnam-Republik Korea (VKFTA), Deputi Menlu Vietnam Dang Minh Khoi menekankan  bahwa pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh dua negara tentang mengakiri perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Republik Korea adalah hasil yang menonjol dari kunjungan dan merupakanperistiwa yang mempiuyai arti amat penting bagi hubungan Vietnam-Republik Korea. Perjanjian itu mempunyai makna penting untuk mendorong kerjasama perdagangan menuju ke target mencapai nilai perdagangan  sebanyak USD 70 miliar pada tahun 2020, menciptakan syarat  untuk barang Vietnam bisa bersaing  lebih baik di pasar Republik Korea, terutama di bidang-bidang hasil pertanian, perikanan, tekstil dan produk tekstil dan lain- lain… Perjanjian ini juga akan turut mendorong investasi dari semua badan usaha Republik Korea di Vietnam, memacu  transfer teknologi  untuk meningkatkan  tarap dan kemampuan produksi , melalui itu menciptakan tenaga pendorong dan kesempatan baru  untuk kerjasama ekonomi  antara dua negara, turut meningkatkan hubungan kemitraan kerjasama strategis  antara dua negara ke satu ketinggian baru./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain