(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Mekong-Jepang yang ke-9 telah dilangsungkan pada Senin malam (13/11) di Manila, ibukota Filipina dengan dihadiri oleh para pemimpin dari Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam dan Jepang.
Pada konferensi ini, para pemimpin sepakat terus mendorong kerjasama ekonomi, industri antara Jepang dengan negara-negara Mekong menurut arah dari dokumen: “Mengembangkan industri Mekong yang berkonektiivtas” yang dikeluarkan pada Konferensi Menteri Ekonomi Mekong-Jepang yang ke-9; memperkuat koordinasi antara kerjasama Mekong-Jepang dengan organisasi-organisasi regional dan internasional seperti Bank Pembanguan Asia, Pusat Jepang-ASEAN, Komite Sungai Mekong; membantu negara-negara Mekong melaksanakan target pertumbuhan hijau, menggelarkan proyek-proyek menanggulangi banjir, bencana kekeringan dan menegaskan lagi makna vital dalam mengelola, menggunakan secara berkesinambungan sumber air dan melindungi lingkungan sungai Mekong.
Konferensi ini juga menekankan usaha memperkuat pelaksanan undang-undang dari negara-negara Mekong dengan bantuan Jepang seperti meningkatkan kemampuan pelaksanaan undang-undang di laut dan antiterorisme, mendorong lebih lanjut lagi temu pergaulan kebudayaan dan temu pergaulan rakyat antara Jepang dan negara-negara Mekong.
PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc berbicara di depan KTT Mekong-Jepang yang ke-9. (Foto:VGP) |
Ketika berbicara di depan konferensi ini, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menekankan kerjasama Mekong-Jepang perlu memperhatikan bantuan kepada negara-negara Mekong, mengembangkan industri dan pertanian maju, meningkatkan kualitas tinggi dan memperkaut konektivitas kawasan seperti koridor-koridor perhubungan lintas nasional dan sistim logistik; mengganti pola perkembangan menurut arah yang hijau, bersih dan berkesinambungan, bersamaan itu melindungi lingkungan, mengelola dan menggunakan secara berkesinambungan sumber air sungai Mekong.
Mengakhiri konferensi ini, para pemimpin telah mengeluarkan Deklarasi Bersama dan sepekat menyelenggarakan KTT Mekong-Jepang yang ke-10 di Jepang.
Sedangkan pada KTT ASEAN-Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ke-9, para pemimpin sepakat terus mendorong penggelaran Rencana Aksi ASEAN-PBB tahap 2016-2020, mengkoordinasi Agenda 2030 tentang perkembangan yang berkesinambungan dan Visi Komunitas ASEAN 2025 dengan bidang-bidang prioritas seperti menjaga perdamaian, memberantas kriminalitas lintas nasional, melaksanakan target-target perkembangan yang berkesinambungan (SDGs), beradapatasi dengan perubahan iklim, melindungi lingkungan, mengentas dari kemiskinan.
Panorama KTT ASEAN-PBB yang ke-9. (Foto: VGP) |
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres menegaskan komitmen hubungan kemitraan Komprehensif ASEAN-PBB menurut arah memberikan bantuan prektek ASEAN melaksanakan Visi Komunitas 2025 dan target-target Agenda 2030 tentang perkembangan yang berkesinambungan dari PBB.
Ketika berbicara di depan konferensi ini, PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada kedua pihak supaya memperkuat konsultasi dan koordinasi untuk mendorong program-program kerjasama ASEAN-PBB tentang perkembangan yang berkesinambungan dan memperbaiki jaring pengaman sosial. Di samping itu, dua pihak perlu memperkuat pertukaran dan mendorong kepentingan bersama, saling membantu dalam menghadapi tantangan-tantangan di kawasan dan di seluruh dunia seperti perubahan iklim, musibah bencana alam dan menjunjung tinggi multilaralisme dan hukum internasional.
Pada Selasa pagi (14 November), para pemimpin ASEAN akan mengadakan KTT ASEAN+3 dengan para pemimpin Tiongkok, Jepang dan Republik Korea; menghadiri KTT tentang peringatan ultah ke-40 penggalangan hubungan ASEAN-Kanada dan KTT tentang peringatan ultah ke-40 penggalangan hubungan ASEAN-Uni Eropa.