(VOVworld) – Pada Sabtu (31 Agustus), hanya beberapa jam setelah kelompok inspektur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakhiri misi melakukan investigasi terhadap tuduhan serangan dengan senjata kimia di dekat kota Damaskus (Ibukota Suriah), seorang pejabat keamanan yang tidak mau disebut namanya dari negara ini menyatakan bahwa Suriah “siap” memberi balasan terhadap satu serangan militer pada “kapan pun”.
Para inspektur PBB meninggalkan Suriah yang dianggap sebagai “pembukaan jalan” untuk satu serangan potensial yang dilakukan Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS, Barack Obama, pada Jumat (30 Agustus), mengeluarkan penegasan tentang tindakan intervensi militer yang menjelang berlangsung. Presiden Barack Obama menyatakan bahwa Pemerintah Washington sedang mempertimbangkan “satu tindakan yang terbatas”, tapi menekankan bahwa sekarang masih belum ada keputusan akhir tentang apakah melancarkan serangan-serangan militer terhadap pemerintah pimpinan Presiden Suriah, Bashar al-Assad atau tidak.
Presiden Rusia, Vladimir Putin
(Foto: baomoi.com)
Walaupun kelompok inspektur PBB belum mengeluarkan kesimpulan tentang investigasi kasus tersebut di Suriah, tapi kepala cabang diplomasi AS menegaskan bahwa Washington telah berhasil mencari kebenaran, dan hasil investigasi yang dicapai oleh kelompok inspektur PBB tidak bisa mengumumkan semua hal yang baru kepada dunia. Akan tetapi, Kantor Berita Nasional Suriah telah segera menolak pernyataan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry tersebut yang “sama sekali tidak benar”, bersamaan itu menegaskan bahwa pasukan oposisi telah melakukan serangan dengan senjata kimia ini.
Pada hari yang sama, Presiden Rusia, Vladimir Putin menolak tuduhan-tuduhan intelijen AS yang menganggap bahwa Pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia, dan menganggap hal sebagai “pernyataan-pernyataan yang tidak masuk akal”, bersamaan itu meminta kepada Washington supaya mengeluarkan bukti tentang penggunaan senjata kimia dari Pemerintah Suriah dan menegaskan bahwa kalau AS tidak bisa mengeluarkan bukti, maka hal ini menunjukkan: tentara pemerintah tidak menggunakan senjata kimia./.