(VOVWORLD) -Pada hari Senin (tgl 31 Maret), setelah tiba di Naypyitaw, Ibukota Myanmar, Kepala Tim SAR Vietnam telah melakukan diskusi cepat dengan wakil Biro Penanggulangan dan Pemadaman Kebakaran, Kementerian Dalam Negeri Myanmar, unit yang bertanggung jawab mengalokasi posisi SAR Vietnam dan He U Kyaw Soe Win, Menteri Pariwisatan dan Perhotelan Myanmar.
 Kepala Tim SAR Vietnam telah melakukan diskusi cepat dengan dengan pihak Myanmar (foto: Kemhan) |
Ketika berbahas dengan pihak Myanmar, Brigadir Jenderal Pham Van Ty, Wakil Kepala Kantor Tetap Komite Nasional Menghadapi Insiden, Bencana dan SARS, Wakil Kepala Biro SAR (Kementerian Pertahanan Vietnam), Kepala tim SAR tentara Vietnam di Myanmar menyatakan bahwa rombongan kerja Tentara Rakyat Vietnam berkoordinasi dengan rombongan kerja dari Kementerian Keamanan Publik Vietnam mengikuti tiga arah untuk mencari korban secepat mungkin.
“Anjing pelacak telah mengendus nafas orang di dalam reruntuhan, setelah itu, pasukan infanteri akan menggunakan peralatan khusus dengan menggunakan sistem radar penembus dinding yang mendeteksi dengan gambar dan suara untuk menentukan lokasi korban secara akurat, yang akan menjadi dasar bagi kami untuk menggali dan mencari. Bersamaan dengan itu, kami memiliki tenaga medis sejumlah 30 orang yang siap mengerahkan tim perawatan berskala kecil dan melakukan pengobatan internal maupun pembedahan. Setiap tim memiliki kemampuan dan pengalaman yang berbeda.”
 Brigadir Jenderal Pham Van Ty berbahas dengan pihak Myanmar (foto: Kemhan) |
Setelah pembahasan, rombongan kerja datang ke lapangan yang jauhnya 25 Km. Dalam cuaca panas dengan suhu 41 derajat selsius di Myanmar, tim SAR Vietnam dengan cepat menggelar pasukan, bertekad mencari korban secepat mungkin.
Pada hari yang sama, rombongan kerja Vietnam menyerahkan 30 ton makanan kering kepada pihak Myanmar untuk membantu para korban gempa bumi.
 Tim SAR Vietnam mencari korban (Foto: Kemhan) |
 Dalam cuaca panas di Myanmar (Foto: Kemhan) |
 Kolonel Dao Van Duy, Atase Pertahanan Vietnam di Myanmar mendorong semangat ibunya korban yang hilang dalam reruntuhan (Foto: Kemhan) |