(VOVWORLD) - Konferensi ke-13 Menteri Luar Negeri (Menlu) Forum Kerjasama Asia-Eropa (ASEM) dibuka pada Senin (20 November) di Myanmar.
Panorama Konferensi ke-13 Menlu Forum Kerjasama Asia-Eropa (ASEM). (Foto: vov) |
Dalam pidatonya di sidang pleno yang pertama tentang “Konektivitas yang harmonis antara perdamaian dan perkembangan yang berkesinambungan”, Deputi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Binh Minh, Kepala delegasi Vietnam telah merekomendasikan bahwa Asia dan Eropa perlu terus menjadi pelopor dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia, mendorong dialog, menegakkan kredibilitas, menaati hukum internasional. Dua benua juga menjadi pelopor dalam menggelarkan Target-target perkembangan yang berkesinambungan 2030, mendorong pertumbuhan yang berkesinambungan dan bersifat mencakup, mengurangi kemiskinan, melakukan konektivitas secara menyeluruh dan berkualitas.
Deputi PM Pham Binh Minh menegaskan komitmen dari para pemimpin APEC di Konferensi baru-baru ini di kota Da Nang, Vietnam Tengah tentang perdagangan bebas dan investasi, mendukung sistim perdagangan multilateral, mendorong perkembangan yang bersifat mencakup tentang ekonomi, keuangan dan sosial, membangun visi APEC pasca 2020, prospek menyempurnakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Regional yang Komprehensif (RCEP) dan Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik yang progresif dan komprehensif (CPTPP), menegaskan kecenderungan perdamaian, stabilitas, integrasi ekonomi dan perembangan yang berkesinambungan di kawasan Asia-Pasifik dan menciptakan lagi dinamika bagi penguatan hubungan kemitraan Asia-Eropa. Pada pihaknya, Vietnam berkomitmen akan terus berinisiatif memberikan sumbangan pada upaya ASEM.