(VOVWORLD) - Untuk mencapai target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) minimum 8 persen pada tahun 2025 dan menuju ke pertumbuhan dua digit pada tahun-tahun mendatang, Vietnam sedang merealisasikan dengan berbagai tugas konkret, di antaranya mempercepat penggelaran proyek-proyek infrastruktur titik berat. Bersama dengan Pemerintah dan badan usaha Negara, badan-badan usaha swasta juga sedang aktif memberikan kontribusi pada proyek-proyek tersebut.
 Jalan tol Utara-Selatan direncanakan akan diselesaikan pada tahun 2030 (Ilustrasi) (Foto: VOV) |
Pada tahun 2025, Pemerintah menargetkan akan menyelesaikan semua tugas tentang infrastruktur strategis nasional, memprioritaskan bangunan-bangunan titik berat seperti sistem jalan tol, jalan kereta api berkepercepatan tinggi, infrastrukrur transformasi digital, mengkonektivitaskan sistem jalan tol dengan bandara, pelabuhan laut, listrik tenaga nuklir, energi terbarukan dan sebagainya.
Pada bulan pertama tahun ini, juga Perdana Menteri (PM) Pemerintah secara terus-menerus melakukan kunjungan kerja dengan berbagai grup dan badan-badan usaha luar Negera untuk merekomendasikan berbagai mekanisme kerja sama, mengimbau partisipasi dan sumbangan dari berbagai grup dan para wirausaha swasta pada proyek-proyek titik berat nasional ini. Atas rekomendasi yang belum pernah ada presedennya, pimpinan berbagai grup ekonomi swasta papan atas di Vietnam menyatakan kegembiraan dan semangat, berkomitmen siap berpartisipasinya. Bapak Tran Ba Duong, Presiden Dewan Majanemen Perusahaan Persero Grup Truong Hai (Thaco) memberitahukan:
“Dengan arahan dan bimbingan PM, kami akan fokus berpartisipasi pada proyek jalan kereta api perkotaan. Seiring memilikinya barisan insinyur yang berpengalaman meneliti dan mengembangkan produk serta melakukan kerja sama internasional, kami akan melakukan transfer teknologi untuk melakukan produksi di tempat dengan target bagaimana mengurangi biaya produksi, memanifestasikan kadar nilai Vietnam dalam produk, menegaskan partisipasi dari badan-badan usaha Vietnam, dan menerima tanggung jawab tentang kualitas”.
 Bapak Tran Ba Duong, Presiden Dewan Majanemen Thaco (Foto: VGP) |
Sementara itu, Grup Hoa Phat, badan usaha produksi baja yang terbesar di Asia Tenggara, dan lolos masuk ke Top 50 di dunia tentang produk baja, berkomitmen akan memasok secara lengkap volume beragam baja, melayani proyek jalan kereta api berkepercepatan tinggi Utara-Selatan, menjamin kriteria standar dan kualitas internasional. Bapak Tran Dinh Long, Presiden Dewan Manajemen Perusahaan Persero Grup Hoa Phat menegaskan bahwa ini merupakan peluang besar bagi badan-badan usaha.
Sebagai grup papan atas di Vietnam, Grup Vingroup berkomitmen menciptakan sistem produksi dan konsumsi hijau, berjalan di depan dalam gelombang transformasi hijau, mempererat pengembangan industri dengan perlindungan lingkungan. Grup BRG berkomitmen membangun kota pintar Bac Ha Noi Utara, kota netralisasi karbon yang pertama di dunia. Sementara itu, Grup Teknologi CMC menetapkan pembangunan infrastruktur transformasi digital sebagai tugas penting dari badan usaha agar Vietnam menjadi negara digital pada tahun 2030. Bapak Nguyen Trung Chinh, Presiden Grup Teknologi CMC memberitahukan:
“CMC telah mengkomitmenkan dua tugas. Pertama, CMC akan membangun fondasi komputasi awan (CMC Cloud) menjadi fondasi yang memelopori di Vietnam dengan kemampuan teknologi dari orang Vietnam. Sampai tahun 2028 akan menginvestasikan satu Pusat komputasi awan papan atas di kawasan dengan skala 80 MW yang dikuasai oleh Vietnam. Tugas kedua ialah membangun fondasi pengetahuan Vietnam kecerdasan buatan (AI), menguasai seluruh teknologi utama, mempunyai teknologi-teknologi papan atas di dunia. Dengan dua tugas tersebut, CMC ingin menyumbangkan target sampai tahun 2045 menjadikan Vietnam sebagai negara berkembang yang berbasiskan pada teknologi digital dan teknologi AI”.
Semua keputusan dan haluan besar dari Pemerintah telah meniupkan daya hidup yang baru kepada komunitas badan usaha Vietnam, di antaranya ada badan-badan swasta. Banyak badan usaha telah proaktif melakukan penelitian dan mencari tahu tentang proyek, mendidik sumber daya manusia untuk siap berpartisipasi, proaktif menerima tugas dan bersama-sama melaksanakan proyek-proyek yang berkaliber nasional.