Jumlah orang yang mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuh meningkat 100 kali lipat setelah seorang anak perempuan yang baru saja meninggal dunia menyumbangkan kornea
(VOVWORLD) - Kisah tentang seorang anak perempuan yang bernama Hai An, 7 tahun, di Kota Hanoi yang menyumbangkan kornea setelah meninggal karena penyakit kanker otak telah menggugahkan hati jutaan orang dan sedang menyebarkan satu perilaku yang indah di kalangan masyarakat, yaitu mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuh setelah meninggal. Sejak anak Hai An meninggal dunia dan memberikan cahaya kepada dua orang yang lain, sampai sekarang, jumlah orang yang mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuh telah meningkat 100 kali lipat terbanding masa sebelumnya.
Ibu Nguyen Thi Minh Tam, di Kota Hanoi, mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuhnya setelah meninggal, pada 5/3 (Foto: VOV)
|
Terharu akan kisah tentang anak perempuan yang bernama Hai An, selama10 hari ini ada kira-kira 650 orang yang telah datang ke Pusat Koordinasi Nasional urusan pencangokan organ tubuh manusia (di Rumah Sakit Vietnam – Jerman, Kota Hanoi) untuk mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuh setelah meninggal, melanjutkan kehidupan untuk orang-orang lain. Ibu Nguyen Thi Minh Tam, di jalan Minh Khai, Kabupaten Hai Ba Trung, Kota Hanoi, yang mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuhnya setelah meninggal, mengatakan: “Pada permulaannya, saya memutuskan hanya mau menyumbangkan beberapa bagian organ tubuh saya, tapi setelah itu saya berfikir bahwa kulit juga sangat diperlukan oleh pasien kebakaran, dan tulang buat alat perago sekolah untuk mahasiswa ilmu kedokteran. Setelah berfikir-fikir selama dua hari, saya telah memutuskan mendaftarkan nama menyumbangkan semua bagian organ tubuh saya”.
Kisah tentang anak perempuan Hai An yang disebarkan di kalangan masyarakat juga telah mendorong saudara Nguyen Quang Tien di Kabupaten Hoang Mai, Kota Hanoi terus melaksanakan keinginan ayahnya yang sudah meninggal. Dia menceritakan bahwa ayahnya telah memberikan saranan kepada para anggota keluarganya bahwa setelah dia meninggal, dia ingin menyumbangkan mayatnya untuk ilmu kedokteran. Akan tetapi, karena ada banyak alasan, keinginan ayahnya telah tidak dilaksanakan. Saudara Nguyen Quang Tien memberitahukan telah mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuh setelah meninggal. Dia mengatakan: “Ketika ayah saya meninggal, dia juga ingin melakukan sesuatu untuk kehidupan, tapi saya telah berhutang kepada dia. Setelah ada kasus anak perempuan Hai An, saya telah mendaftarkan nama menyumbangkan semua bagian organ tubuh. Saya akan melaksanakan keinginan ayah saya”.
Nguyen Quang Tien di Kabupaten Hoang Mai, Kota Hanoi, mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuhny, 5/3 (Foto: VOV) |
Menurut bapak Nguyen Hoang Phuc, Wakil Direktur Pusat Koordinasi Nasional urusan pencangkokan organ tubuh manusia, setelah kisah tentang anak perempuan Hai An, banyak orang yang pernah berminat mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuh tidak ada alasan untuk ragu-ragu. Dia mengatakan: “Semua orang yang mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuh sungguh-sungguh merasa bangga atas tindakannya. Mereka berbahagia karena tidak hanya memegang kesempatan untuk menyampaikan bingkisan hidup, satu bingkisan yang tak ternilaikan harganya kepada semua orang segera mereka meninggal dunia, melainkan juga mereka merasa berbahagia pada detik-detik sekarang. Mereka telah menguasai ketakutan tentang kematian untuk menghadapinya”.
Pusat Koordinasi Nasional urusan pencangkokan organ tubuh manusia asional memberitahukan bahwa terhitung sampai sekarang, jumlah orang yang mendaftarkan nama menyumbangkan organ tubuh selama berhari-hari ini telah meningkat 100 kali lipat terbanding dengan masa sebelumnya. Perilaku-perilaku yang indah itu telah memanifestasikan nilai kemanusiaan yang disebarkan yaitu: Menyumbangkan organ tubuh – pemberian donor berarti tetap tinggal untuk selama-lamanya”.