(VOVworld) – Mulai dari bulan Maret tahun 2017 ini, Dana amal buku audio untuk para tunanetra kota Ho Chi Minh berkoordinasi dengan perusahaan Microsoft Vietnam melasanakan Proyek “mengajarkan informatika secara gratis kepada para tunanetra miskin” wilayah di kota Ho Chi Minh. Ini merupakan kursus pengajaran informatika yang pertama untuk para tunanetra yang diadakan secara sitimatis dengan bantuan mengenai perangkat lunak dari para pakar teknologi informasi. Yang menghadiri kursus ini, ada para tunanetra yang menjumpai kesulitan berkesempatan belajar cara menggunakan komputer secara lebih baik dan menikmati fitur yang diberikannya.
Jajaran 10 pengajar tunanetra peserta program tersebut
(Foto: Intenet)
Kursus-kursus dalam Proyek “mengajarkan informatika secara gratis untuk para tunanetra miskin” diadakan di Perpustakaan buku audio di jalan Dinh Tien Hoang, distrik 1, kota Ho Chi Minh, dari Senin sampai Jumat setiap pekan. Di semua kursus ini, para peserta berpeluang belajar beberapa ketrampilan informatika dasar, tahu cara menggunakan komputer untuk bisa mengakses jaringan internet global, mendekati sumber informasi yang berguna. Selain memberikan pelatihan ketrampilan, proyek tersebut juga turut meningkatkan kemungkinan mencari pekerjaan, membantu para tunanetra bisa mandiri dalam kehidupannya dengan memperlengkapi mereka pengarahan kejuruan dan membantu mereka mencari pekerjaan. Bersama-sama dengan perusahaan Microsoft Vietnam, Perusahaan Tanggung Jawab dan Terbatas Perdagangan-Jasa Tan Nam Do dan Organisasi “Vietnam Foundation” juga memberikan bantuan kepada proyek ini sebanyak 30 komputer untuk Perpustakaan Audio dan 77 “Komputer 360” tanpa layar yang diperuntukkan bagi para tunanetra. Karena adanya alat-alat modern, para tunanetra bisa mendekati khasanah pengetahuan secara lebih kondusif, tidak terbatas oleh buku audio atau buku huruf braille saja. Nguyen Dinh Kien, Ketua Asosiasi Tunanetra kota Ho Chi Minh mengatakan: “Penyelenggaraan kelas belajar ini sangat signifikan dan pastilah akan berhasil. Para tunanetra bisa mengupdate informasi, mendapat cahaya pengetahuan untuk bisa menerapkannya dalam praktek kehidupan, dalam belajar dan bekerja, dari situ terus memberikan dedikasi untuk aktivitas bersama”.
Para pengajar ikut serta dalam perbahasan tentang program pengajaran
(Foto: Internet)
Hal yang menonjol dalam proyek ini ialah buku ajar yang disusun oleh para tunanetra sendiri dengan konsultasi dan bantuan dari Microsoft Vietnam. Jajaran 10 pengajarnya adalah para tunanetra yang sudah lulus dari perguruan tinggi dan telah mengalami kursus penataran di Perpustakaan audio. Setelah setiap kali kursus dalam waktu tiga bulan, para siswa akan menempuh ujian tentang penilaian kualitas dan akan mendapat sertifikat. Khususnya para pelajar yang memenuhi standar yang ditetapkan akan mendapat satu “Laptop 360”. Total dari biaya untuk proyek ini mencapai lebih dari 68.000 dolar Amerika Serikat.
Dalam waktu setahun, dari 3/2017 sampai dengan 3/2018, kalau proyek tersebut digelar secara berhasil guna di kota Ho Chi Minh, maka perusahaan Microsoft Vietnam akan memperluas penyelenggaraan kursus itu untuk komunitas tunanetra di banyak daerah lain di seluruh negeri. Ibu Nguyen Huong Duong, Direktur Perpustakaan buku audio untuk para tunanetra di kota Ho Chi Minh berharap supaya program pendidikan ini akan membuka lebih banyak kesempatan bagi para tunanetra untuk memperbaiki kualitas kehidupan dan berupaya menggeliat diri. Dia mengatakan: “Makna yang terbesar dari proyek ini ialah membuka pintu untuk mendekati khasanah pengetahuan dan kebudayaan dunia. Para tunanetra juga seperti orang-orang normal lainnya, kalau hidup dalam zaman teknologi informasi tapi tidak tahu menggunakan komputer, maka akan menjadi terbelakang. Oleh karena itu, kami ingin menciptakan kesetaraan dalam kehidupan dan menghapuskan pagar rintangan itu”.
Ikut serta dalam proyek ini, para tunanetra miskin di kota Ho Chi Minh berkesempatan meningkatkan pengetahuan, sehingga turut membantu mereka terus berupaya keras lagi. Dengan partisipasi pada kursus ini, para tuna netra laksana mendapatkan “kunci” pengetahuan yang membuka dunia luar, membuka satu cakdrawala baru dan menuju ke masa depan yang lebih cerah.