(VOVworld) - Sejak zaman feodal, nenek moyang orang Vietnam selalu memperhatikan pendidikan kesedaran menghargai kedaulatan wilayah Vietnam untuk generasi-generasi anak-cucu. Semua buku pengajaran sejarah dalam aksara Han dan aksara Nom memperlihatkan bahwa pelajaran- pelajaran tentang kedaulatan nasional selalu diutamakan.
Jumpa pers untuk mengumumkan buku aksara Han dan aksara Nom tentang
kedaulatan Vietnam di Laut Timur.
(Foto: dantri.com.vn)
Dalam buku- buku pengajaran sejarah, misalnya “Bui gia huan tai ”- Buku pengajaran untuk anak- anak dari Marga Bui (lahir pada akhir abad ke-18). “ So hoc van tan”, buku uku pengajaran tentang hal- hal yang paling mendasar dengan buku tanya-jawab; atau “Tieu hc Quoc su luoc bien”- Buku pengajaran sejarah nasional secara pokok-pokok (lahir pada akhir abad ke-19), semuanya mengandung isi penting yang menyinggung masalah perbatasan wilayah Vietnam. Penelitiaksara Han dan aksara Nom, Tran Quang Duc memberitahukan:“Tidak hanya buku-buku pengajaran sejarah Vietnam untuk anak-anak saja, melainkan buku-buku yang lain, misalnya “Bang giao chi”, tulisan Phan Huy Chú, atau pandangan Raja dan hulubalang Vietnam sepanjang zaman dinasti Ly, Tran, Le, Nguyen terhadap masalah perbatasan wilayah, maka bisa menegaskan dalam hati dan fikiran orang Vietnam pada umumnya yalah sangat menghargai masalah perbatasan”.
Tidak hanya masalah perbatasan saja, melainkan ketika naik takhtar, ideologi dan posisi tentang laut dan pulau semakin jelas. Dalam semua buku pengajaran sejarah untuk kaum pelajar dalam aksara Han dan aksara Nom, telah dicetak catatan tentang kedaulatan wilayah laut Vietnam, khususnya terhadap dua kepulauan Hoang Sa (Paracels) dan Truong Sa (Spratly), misalnya buku dengan judul: “ Khai dong thuyet uoc”- singkatan hal-hal yang paling mudah dimengerti terhadap anak-anak (tahun 1881).
Serjarah pembentukan dan perkembangan dalam buku pengajaran sejarah Vietnam dalam aksara Han dan bahasa Nom melalui dokumen-dokumen yang masih ada bisa dihitung sejak akhir abad ke-18 dengan lahirnya buku “Bùu gia huan tai ” sampai paro pertama abad ke-20 dengan lahirnya buku: “ Khoa thi tieu gian tu tu quoc am the”- buku pengajaran bahasa Viet untuk anak-anak dalam bentuk sajak 4 kata”. Melalui itu, pelajar bisa mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang singkat tapi lengkap tentang kedaulatan wilayah Vietnam.
Tidak hanya memberikan sumbangan untuk memberikan pengetahuan tentang sejarah Vietnam, buku- buku pengajaran sejarah dalam aksara Han dan aksara Nom mempunyai nilai dokumen, mencerminkan secara realis bukti-bukti sejarah tentang kedaulatan wilayah nasional melalui setiap tahapan. Ini merupakan bukti yang mengingkari pandangan Tiongkok yang mengatakan bahwa dokumen tentang kedaulatan laut dan pulau-nya sudah lebih dari 2.000 tahun ini, bersamaan itu menjadi dokumen pembanding dengan buku-buku pengajaran sejarah Tiongkok pada periode yang sama. Profesor Muda, Doktor Trinh Khac Manh, Mantan Kepala Institit Penelitian aksara Han dan aksara Nom menegaskan: Semua dokumen peta Tiongkok yang dicetak pada zaman kontemporer awal abad ke-20, perbatasan Tiongkok hanya sampai di pulau Hainan saja. Saya memiliki satu dokumen yalah buku pelajaran untuk Sekolah Dasar Tiongkok yang dicetak pada 1912 dengan isi peta geographi yang isinya memberikan pelajaran kepada kaum pelajar bahwa perbatasan Tiongkok hanya sampai di pulau Hainan saja”.
Sampai sekarang semua dokumen Han Nom juga merupakan satu bukti untuk menegaskan kedaulatan wilayah Vietnam. Beserta dengan kumpulan peta dan naskah administrasi (diantaranya ada naskah administrasi zaman Dinasti Nguyen), semua atlas ilmu bumi kuno, karya sajak dan sastra dan lain-lain telah diumumkan, maka buku-buku pengajaran sejarah dalam aksara Han dan aksara Nom telah turut memperjelas secara konsekuen fikiran dan pandangan nenek moyang kita tentang kedaulatan nasional./.