Sarung tangan ciptaan Pham Thien Tan dan Chu Hoang Minh Duc kehilatannya sangat sederhana dari warna sampai penampilannya, tapi ketika para tunarungu memakai sarung tangan ini dan menggerakkan jari-jari, hal yang menarik akan timbul. Gerak-gerak tangan bisa dialihbahasakan menjadi bahasa komunikasi yang membantu orang normal bisa mengerti secara jelas apa yang diinginkan oleh kaum tunarungu. Selain itu, alat-alat modern yang berada dalam sarung tangan tersebut juga mengandung banyak kalimat komunikasi yang sederhana dan juga terjemahannya dalam bahasa Inggris.

Menurut Chu Hoang Minh Duc, hal yang baik dari sarung tangan alih bahasa ini ialah memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan prinsip operasional yang tidak terlalu rumit dari suku-suku cadang elektronik untuk menciptakan satu produk yang berguna bagi masyarakat tunarungu. Akan tetapi, pada saat produk ini lahir dan untuk pertama kalinya diujicobakan, saudara-saudara Tan dan Duc hanya sedang merupakan pelajar kelas 11. Meskipun ada banyak gagasan, tapi karena pengetahuannya masih terbatas, maka dua orang muda ini menghadapi tidak sedikit halangan dalam proses ide menjadi kenyataan. Chu Hoang Minh Duc mengatakan: “Kesulitan yang terbesar ialah masalah teknis. Dalam proses menciptakan produk, kami menghadapi banyak masalah teknis yang jauh melampau taraf pengetahuan kami pada waktu itu. Oleh karena itu, kami harus mencaritahu banyak sumber dari internet serta dari para ilmuwan di beberapa perguruan tinggi. Melalui itu, kami telah mendapat pengetahuan-pengetahuan yang perlu untuk selangkah demi selangkah menyempurnakan produk kami”.

Minh Duc (kanan) dan Thien Tan (kiri) (Foto: kenh14)

Nilai praksis dan nilai terapannya yang tinggi dari produk sarung tangan alih bahasa ciptaan Pham Thien Tan dan Chu Hoang Minh Duc telah meraih banyak hadiah besar. Baru-baru ini, pada Kontes ketrampilan ilmu pengetahuan dan teknik internasional yang diadakan di Amerika Serikat dengan partisipasi dari 1.000 kontestan asal 78 negara dan teritori, dengan proyek “Sarung tangan alih bahasa yang kompatibel dengan ponsel pintar untuk membantu kaum tunarungu” telah meraih hadiah ke-4. Bapak Vo Manh Hung, guru SMA khusus Le Hong Phong yang telah membimbing para pelajarnya sejak hari-hari awal sampai dengan saat produk itu mencapai sukses, mengatakan: “Yang paling saya banggakan pada tentang para pelajar saya ialah sifat kemanusiaan dalam hati mereka dan kegandrungannya terhadap penelitian ilmu pengetahuan. Mereka senantiasi ingin mempersembahkan sesuatu kepada masyarakat, khususnya kaum disabilitas, di antaranya ada kaum tunarungu. Mereka bekerja dengan kegandrungan dan kreativitas, jadi tanpa ada tekanan atau ikatan yang lain”.

Pham Thien Tan dan Chu Hoang Minh Duc sedang punya banyak rencana untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk sarung tangan alih bahaya untuk membantu kaum tunarungu. Mudah-mudahan tidak lama lagi, komunitas tunarungu di Vietnam akan bisa mendekati produk ini, membantu mereka bisa melakukan komunikasi secara luas dan berbaur secara lebih baik pada kehidupan masyarakat.