(VOVworld – Meskipun sedang tergolong dalam usia sekolah, tetapi para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) An Lac Thon, kabupaten Ke Sach, propinsi Sóc Trăng (Vietnam Selatan) telah mengeluarkan banyak gagasan yang praksis dan berhasil-guna di bidang pelestarian lingkungan hidup. Semua gagasan tersebut telah mendapat penilaian tinggi dan mencapai banyak hadiah dalam berbagai kontes di dalam negeri dan luar negeri.
Para pelajar SMA An Lac thon melakukan eksperimen menyaring air limpah dengan arang dan ampas tebu
Bertolak dari tuntutan praktek yalah bagaimana bisa menahan dingin lama dari botol-botol air yang sudah didinginkan untuk dibawa ke sekolahan, mempunyai kemampuan menahan dingin yang tinggi dan akrab lingkungan hidup serta estetis, maka kelompok tiga orang pelajar dari SMA An Lac Thon, di kabupaten Ke Sach, propinsi Soc Trăng yaitu La Ngoc My, Nguyen Thi Hao và Le Thi Hanh Nhi, telah mengeluarkan ide dan membuat tas tahan dingin yang akrab lingkungan hidup. Dari spon isolasi panas dan kain serpihan, mereka telah membuat tas tahan dingin yang dirancang dari pitcher bertali, sangat kondusif untuk menyimpan dan membawa botol air keluar dari tas untuk digunakan. Menurut penilaian, semua tas tersebut mempunyai kemampuan menahan dingin hampir 98%, khususnya produk ini sangat akrab lingkungan hidup. Le Ngoc Hanh Nhi, pelajar kelas 7A1, anggota kelompok pelajar tersebut memberitahukan: “Karena kebutuhan air minum dari semua orang pada umumnya dan para pelajar pada khususnya sangat banyak, maka suhu dalam lingkungan hidup semakin meningkat, maka berbacam-macam jenis minuman dingin atau es menjadi pilihan untuk mayoritas pelajar. Ketika kami membeli botol air dingin yang ditambah dengan es dalam tas pleastik, semua tas plastik itu tidak mempunyai kegunaan menjaga dingin dan selalu dibuang setelah digunakan, Itulah alasannya timbul polusi terhadap lingkungan hidup, itulah pula tujuan proyek kami”.
Satu kreasi lain yang menghasilkan produk yang akrab lingkungan hidup yang dikeluarkan kelompok pelajar tersebut yalah obat anti hama biologis, Menurut mereka, di seluruh negeri sekarang ini dan di dunia, hasil pohon tanaman yang dirusak oleh hama sangat besar. Kaum tani telah menyediakan banyak waktu dan biaya untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan hama dengan cara menggunakan zat kimia untuk membasmi hama sehingga menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan hidup dan kesehatan warga. Bahan-bahan yang digunakan para pelajar tersebut untuk membuat pestisida biologis diambil dari alam, terutama dari pepohonan herbal. Dengan cara produksi yang sederhana, mudah diproduksi, ongkosnya rendah, tapi mempunyai hasil-guna tinggi, tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan hidup, maka hasil-guna sosialnya sangat tinggi, sesuai dengan kecenderungan masa kini. Pelajar yang bernama Nguyen Minh Tuong, seorang anggota grup penelitian tematik memberitahukan: “Saya merasa sangat gembira ketika berpartisipsi dalam melakukan penelitian ilmu pengetahuan, kami bisa mengaitkan ilmu pengetahuan yang dikumpulkan di kelas dengan praktek, membantu kami sambil belajarjuga melakukan praktek. Di berbagai media, masalah polusi terhadap lingkungan hidup berlangsung semakin banyak, dan bola bumi semakin menjadi panas. Melalui itu, kami juga ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman yalah marilah menjaga lingkungan demi satu kehidupan yang hijau dan indah”.
Melalui eksperimen dan praktek, obat anti hama biologis ini bisa membasmi kira-kira 90 % hama sayuran, hasil pertanian, menjamin keselamatan dan kebersihan bahan makanan. Mereka berharap agar tema mereka bisa diterapkan secara luas sebagai pengganti produk- produk anti hama kimia yang menimbulkan polusi terhadap lingkungan hidup seperti sekarang ini.
Produk tas penjaga suhu dan obat anti hama biologis juga merupakan dua tema dari kelompok dan pekajar SMA An Lac Thon, kabupaten Ke Sach, propinsi Soc Trang yang pernah merebut hadiah II dan hadiah III dalam kontes dengan tema: “Penghargaan Pertama Kreasi Hijau” yang diadakan oleh Direktorat Jendral Lingkungan Hidup berkoordinasi dengan Pengurus Besar Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh. Pak guru Nguyễn Ngọc Hải, guru mata pelajaran Biologi, SMA An Lac Thon, kabupaten Ke Sach, propinsi Soc Trang, sekaligus adalah orang yang langsung membimbing dan membantu kelompok pelajar tersebut meneliti tema-tema di atas memberitahukan: “Di antara kira-kia 1.400 tema ujian, mereka telah merebut dua hadiah. Mereka berupaya banyak, sejak mengeluarkan ide sampai berupaya menyelesaikan ide mereka. Semakin melakukan penelitian, maka sampel tema mereka semakin lebih mendalam, semakin luas dan membawa sifat-nya lebih praksis”.
Sekolah An Lac Thon sampai sekarang telah berusia 33 tahun, tapi sudah 13 kali berpartisipasi dalam semua kontes tentang penelitian ilmu pengetahuan dan kreasi dari propinsi Soc Trang, seluruh negeri dan internasional. Di sekolah ini sekarang ada 9 kelompok plajar yang ikut melakukan penelitian ilmu pengetahuan, di antaranya ada banyak ide yang mendapat penilaian tinggi dan bantuan dari para guru untuk dilaksanakan. Selain dua hadiah yang baru saja dicapai, sekolah ini telah merebut 60 hadiah di dalam dan luar negeri, di antaranya ada dua kali sekolah telah ikut serta dalam kontes memperbaiki penggunaan dan pelestarian sumber air di Swedia yang mendapat penilaian baik dan berada dalam 25 besar. Selain itu, ada beberapa tema yang telah diterapkan dalam kenyataan dan sedang digelarkan di daerah kabupaten Ke Sach, propinsi Soc Trang.