(VOVworld) – “Bagi umat Islam, ketika berwisata ke luar negeri, hal yang paling penting bagi kami ialah apakah di negara setempat ada Mesjid”? Demikian dikatakan seorang teman Pakistan ketika datang di kota Hanoi. Mesjid Al-Noor di ibukota Hanoi merupakan satu destinasi rokhani yang dapat memenuhi keinginan umat Islam tersebut.
Mesjid Al-Noor
(Foto: vov)
Mesjid Al-noor (Mesjid “Cahaya”) terletak di jalan “
Hang Luoc” no 12, salah satu jalan kecil yang tenteram di ibukota Hanoi. Kental dengan gaya arsitektur Mesir pada akhir abad ke-19 dengan atap-atap yang melengkung, simbol agama Islam, berpintu melengkung dengan menara yang tajam, Mesjid Al-Noor luasnya kira-kira 270 meter persegi ini tetap utuh dan tampak seperti belum pernah mengalami dua kali perang perlawanan melawan kolonialis Perancis dan Imperialis Amerika Serikat yang dilakukan rakyat Vietnam.
Bapak Doan Hong Cuong, Pengurus Mesjid ini sejak tahun 1980 memberitahukan: “
Mesjid ini dibangun pada tahun 1890 dengan modal sumbangan yang dikumpulkan komunitas Muslim Federasi India pada masa itu. Sekarang Mesjid ini tetap utuh dan seperti tidak pernah mengalami perubahan manapun, bahkan satu keping batu bata pun. Hanya sekali pernah disambar oleh halilintar pada tahun 1961 dan negara telah melakukan perbaikian bagian yang rusak ini”.
Ruang bersholat dalam Mesjid ini
(Foto: vov)
Mesjid ini terdiri dari 3 bagian utama, daerah tempat bersholat yang luasnya kira-kira 70 meter persegi, di sampingnya ada satu ruang yang lebih kecil hanya seluas 30 meter persegi yang dibatasi oleh satu tirai dan diperuntukkan bagi kaum wanita. Di luarnya ada lapangan parkir yang luas dan kondusif beserta banyak pohon yang menyelubungi bagian ini, menciptakan suasana yang damai dan sejuk bagi setiap jamaah sebelum masuk melakukan sholat.
Saudara Haroon Rashid, seorang pengusaha Pakistan yang sudah 4 tahun bekerja di kota Hanoi memberitahukan bahwa setiap hari, dia datang ke Mesjid ini dari 2 sampai 3 kali sehari untuk bersholat sesuai dengan ketentuan agamanya. “
Saya merasa sangat nyaman dan bahagia ketika datang ke Mesjid ini. Ini merupakan Mesjid satu-satunya di kota Hanoi dan di daerah Vietnam Utara. Di Mesjid ini, kami dapat bertemu dengan sesama Muslim dan bisa saling membantu”.
Saudara Haroon Rashid melakukan sholat di sini
(Foto: vov)
Selama 30 tahun mengelola Mejid ini, bapak Doan Hong Cuong memberitahukan bahwa sekarang jumlah orang Muslim di kota Hanoi dan daerah-daerah di sekitarnya tidak banyak, hanya ada 60 penganut adalah orang Vietnam saja, tapi pada ritual-ritual khusus, jumlah umat Islam yang datang bersholat di Mesjid ini kadang-kadang mencapai 300 orang, yang pada pokoknya adalah orang asing. Hal yang penting ialah Mesjid ini telah dapat memenuhi kebutuhan rokhani dari umat Islam, khususnya orang asing.
Bapak Doan Hong Cuong mengatakan: “
Banyak orang tidak tahu bahwa di kota Hanoi ada Mesjid ini karena pada masa peperangan, Mesjid ini hampir-hampir tidak dibuka. Pada saat itu hanya ada staf Kedutaan Besar Indonesia, Irak dan Mesir, 3 negara pertama yang menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam, yang datang bersholat di Mesjid ini saja”.
Saudari Meriam sangat terkesan dengan Mesjid Al-noor
(Foto: vov)
Dalam kunjungan 5 hari di Vietnam, saudari Meriam, seorang wisatawan Pakistan yang berusia 25 tahun mengatakan bahwa dia sangat terkesan ketika mengetahui di Vietnam ada satu Mesjid untuk Muslim. Oleh karena itu, dia telah berusaha mengatur waktu dan meminta bantuan seorang teman untuk mengunjungi dan melakukan sholat di Mesjid Al-Noor ini.
Meriam memberitahukan: “
Banyak orang berfikir bahwa sangat sulit untuk menemukan satu Mesjid dan makanan-makanan halal di Vietnam, tapi sekarang saya akan mengubah cara berfikir mereka dan memberitahukan kepada sahabat-sahabat kami bahwa saya pernah datang di Vietnam dan di sana ada tempat untuk orang Muslim kita”.
Selama lebih dari 100 tahun ini, Mesjid Al-Noor yang tenteram dan klasik tetap merupakan tempat persinggahan orang Muslim dari berbagai negara di dunia seperti Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Irak, Pakistan, India, dll. Sedangkan bagi para penduduk sektor kuno kota Hanoi, semuanya sudah terlalu terbiasa dengan keberadaan dinding-dinding putih di luar Mesjid Al-Noor dan memanggil Mesjid ini dengan nama yang lebih populer yaitu: “
Mesjid Putih”./.