(VOVworld) – Ada banyak cara untuk relaks dalam kehidupan yang penuh tekanan. Banyak orang akan segera berwisata selama sepekan atau bahkan sebulan, ada orang lain yang mencari kesenangan dalam membaca buku dan memotret. Tapi bagi banyak orang Vietnam sekarang, menari setiap hari akan mendatangkan detik-detik yang menggembirakan dan tambah mencintai kehidupan. 

Setelah lebih dari 30 menit berjalan berdesak-desakan di jalan-jalan karena debu kendaraan di kota Hanoi pada waktu pulang kantor, akhirnya saya tiba di ruangan praktek menari kelab Heart Zouk Dance, satu ruangan yang luasnya kira-kira 30 m2 di jalan Mai Hac De yang hiruk pikuk.

Keletihan tampaknya langsung hilang ketika saya mendengarkan suara musik yang ringan, tapi bergelora yang diselipkan pada irama-irama genderang yang kuat. Para penari sedang berlatih teknik-teknik tarian dan semuanya seperti melupakan ruang di sekitarnya. Seorang siswa laki-laki berdiri di depan kaca untuk mempraktek teknik memutarkan bahu, sedangkan di pojok kiri ada 2 siswa perempuan yang sedang membantu menyempurnakan teknik memutar tubuh, menggoyangkan pinggang dan menciptakan gelombang. Saat itu, Hoai Phuong, pelatih di kelab Heart Zouk Dance muncul. Dia memberitahukan konsep-konsep paling mendasar dari tarian Zouk ini.



Hoai Phuong mengatakan: “Zouk berarti pesta dan ia adalah sebutan di daerah Karibea. Pada tahun-tahun 90-an abad lalu, para penari Brasil telah mengubah Lambada tradisional ke satu ragam baru yang disebutkan sebagai “Rio Zouk” atau “Zouk Brasil”. Mengenai teknik tarian Zouk, para siswa harus memulai dengan cara menggerakkan setiap bagian tubuh secara terpisah. Tahu cara menggerakkan leher pada saat bagian tubuh lainnya tetap diam. Kedengaran sederhana tapi para siswa akan menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk bisa menguasainya”.

Setelah waktu 45 menit berlatih dengan giat di bawah bimbingan dari para guru, para siswa Kelab Heart Zouk Dance akan beristirahat. Tapi dari pada duduk berbincang-bincang, mengirim SMS atau mengakses jejaring sosial seperti mayoritas pemuda lain, beberapa siswa telah saling membantu praktek teknik-teknik yang baru saja diajarkan. Saudari Thu Hoai, salah seorang diantara para siswa yang giat memberitahukan: “Saya sangat menyukai rasa menyambungkan musik dan teknik dengan pasangan. Ketika musik dimainkan, hal pertama yang saya dan pasangan saya lakukan ialah saling berpelukan sejenak. Dengan demikian, kami dapat merasakan kehalusan satu sama lain. Kemudian, kami membiarkan emosi terbawa oleh musik Zouk, melupakan dunia di sekitarnya dan hal satu-satunya yang tersisa hanyalah kenikmatan. Kadang-kadang saya merasa ingin jatuh cinta pada pasangan saya”.


Setelah dua kelas menari Zouk setiap pekan, bagi siapa yang mencintai Zouk bisa bertemu lagi pada event-event lain yang diadakan kelab Heart Zouk Dance seperti lokakarya atau pertunjukan bersama. Pada Oktober ini, satu event tahunan istimewa dengan nama “Z-Factor – konektivitas jiwa” akan diadakan di kota Hanoi dengan partisipasi dari dua penari profesional yang datang dari daerah bumi Kanguru yaitu Alisson Sandi dan Audrey Isautier. Bagi siapa yang sedang jatuh cinta, peristiwa ini merupakan tempat bagi mereka untuk menyatakan perasaan yang barang kali tidak dapat dinyatakan melalui kata-kata. Sedangkan bagi yang masih sendirian, ini akan menjadi destinasi untuk mencari teman-teman baru, mencari kegembiraan dan kesempatan baru./.