(VOVworld) – “Ambil satu buku dan tinggalkan satu buku lain” merupakan pola proyek lemari buku masyarakat “Neverland Library” di Hanoi yang dicetuskan dua pemudi yaitu Bui Thai Ha yang sekarang sedang bekerja di Perusahaan Kebudayaan dan Komunikasi Nha Nam dan Nguyen Thanh Van, mahasiswi tahun terakhir Akademi Jurnalistik dan Komunikasi Hanoi. Dengan keinginan menyebarkan perasaan cinta buku dan berbagi buku dengan semua orang, proyek tukar-menukar buku ini sedang mendapat sambutan yang antusias dari para pemuda pada umumnya dan komunitas pecinta buku pada khususnya.
Dua pemudi dan lemari buku di warung kopi Wanzi Art Space
(Foto: songtre.tv)
Pada suatu hari Sabtu sore, saya membuat janji dengan dua pemudi Van dan Ha di warung kopi Manzi Art Space di jalan Phan Huy Ich, nomor 14 kota Hanoi, tempat terletak lemari buku pertama dalam proyek ini. Kedua pemudi yang berusia 22 tahun ini selalu terlihat energik, antusias dan gembira ketika berbagi informasi tentang proyek lemari buku komunitas “
Neverland Library” yang mereka cetuskan. Saudari Nguyen Thanh Van memberitahukan: “
Bentuk tukar-menukar buku ini di Vietnam sekarang masih baru. Ketika mulai menjalankan proyek ini, kami telah menghadapi banyak keragu-raguan dan pertanyaan dari berbagai orang ialah apakah proyek ini layak laksana? Apakah lemari buku bisa rusak atau apakah buku bisa hilang ketika diletakkan di tempat-tempat publik seperti itu. Tapi kami selalu percaya bahwa setelah beberapa waktu tertentu, semua orang akan terbiasa dan akan berangsur-angsur menyedari keharusan melindungi lemari buku, menganggap lemari buku sebagai satu bagian dalam kehidupan mereka”.
Proyek “
Neverland Library” menjadi ide dan mulai dilaksanakan sejak Maret 2014. Lemari buku pertama diberi nama “
Manzi” sesuai dengan nama warung kopi Manzi Art Space merupakan lemari buku yang dibuat dengan uang saku dua pemudi ini sendiri serta buku-buku kecintaan mereka, meletakkan fundasi untuk mengembangkan lemari-lemari buku di kemudian hari. Lemari-lemari ini tanpa kunci, hanya lebih besar dari kotak P3K sedikit yang hanya bisa memuat dari 20 sampai 30 buku bermacam-macam genre, dari buku-buku kesusastraan yang terkenal seperti: “
Pride dan Prejudice” karya pengarang Jane Austen, “
Notre-dame de Paris” karya pengarang Victor Hugo, “
Oliver Twist” karya Charles Dickens, dll, sampai buku-buku dongeng pilihan dải berbagai negara, sajak atau buku-buku pengajaran tentang ketrampilan hidup, dll. Semua orang bisa datang kemari dan mengambil buku kesukaannya, tapi dengan satu syarat yaitu mereka harus meninggalkan satu buku lain milik mereka.
Ide ini mendapat sambutan baik dari para pemuda
(Foto: petrotimes.vn)
Saudari Bui Thai Ha memberitahukan: “
Kami menetapkan ketentuan bahwa ada beberapa buku tertentu dalam lemari yang tidak boleh ditukarkan. Diantaranya, buku pengajaran, buku fotokopi atau komik yang bukan tidak bernilai tapi tidak bisa digunakan untuk menukar buku dalam lemari kami karena orang-orang lain akan rugi”.
Setelah kira-kira setahun beraktivitas, sekarang selain dua pemudi Ha dan Van juga ada kira-kira 20 pemuda lain yang sedang belajar dan bekerja di kota Hanoi dan sama-sama punya hobi dan kegandrungan membaca yang ikut pada proyek tersebut. Mereka berbagi dalam 3 badan untuk beraktivitas. Badan Komunikasi bertugas mendorong kuat informasi tentang lemari buku di Facebook atau instagram, sedangkan Badan Pengelola bertugas memutakhirkan buku di semua lemari dan Badan Koordinasi menyelenggarakan event-event atau ikut pada berbagai pekan raya untuk memperkenalkan pola lemari buku kepada massa rakyat. Setiap pekan, baik hujan maupun panas, dua pemudi Van dan Ha selalu menyisihkan waktu sedikit-dikitnya sehari sepekan untuk mengunjungi dan memutakhirkan jumlah buku di lemari. Bagi mereka, pekerjaan ini tidak hanya merupakan tanggung jawab saja, tapi juga kegandrungan.
Saudari Nguyen Thanh Van dengan gembira memberitahukan: “
Setiap kali melihat lemari buku rasanya seperti bertemu dengan teman lama dan perubahan dalam lemari buku ini benar-benar merupakan satu keajaiban bagi kami. Dulu setiap kali memeriksa dan memutakhirkan lemari buku, barang kali terasa kehilangan karena ada buku yang hilang, tapi sekarang keadaan itu sudah tidak ada lagi. Sekarang kami merasa gembira karena melihat ada perubahan dalam lemari buku, berarti ada buku yang sudah diambil dan sebagai penggantinya ialah ada buku-buku baru”.
Saudari Minh Ly, seorang mahasiswi Universitas Internasional RMIT, salah satu anggota proyek ini, memberitahukan: “
Menurut hemat saya, proyek-proyek seperti ini masih jarang ada. Proyek-proyek yang tidak memberikan satu keuntungan pun, tapi hanya merupakan keberbagian perasaan cinta buku antara semua orang. Oleh karena itu, kami bersama-sama menciptakan lemari-lemari buku ini juga sama halnya dengan menciptakan keterkaitan antara semua anggota”.
Di warung kopi Manzi Art Space, saya bertemu dengan saudari Ngoc Huyen, seorang mahasiswi tahun ke-2 Sekolah Tinggi Perdagangan Hanoi yang sedang mencari buku-buku yang dia sukai. Ngoc Huyen mengatakan: “
Saya secara kebetulan mengetahui lemari buku ini pada suatu kesempatan ketika datang kemari untuk minum kopi. Saya coba membuka satu buku dan memang sangat terkejut ketika ada buku yang saya sukai yaitu buku yang berjudul: “Kehidupan tanpa batas” ciptaan Nick Vujivic. Saya telah mengambilnya dan pada esok harinya saya datang kembali dan meninggalkan satu buku lain yang berjudul “Jika kamu bukan impian” ciptaan Marc Levy. Saya fikir bahwa lemari-lemari buku ini sangat baik, bisa membantu semua orang tukar-menukar buku tanpa menghabiskan banyak uang untuk membeli buku baru”.
Sekarang kelompok dari dua pemudi Van dan Ha telah berhasil membentuk 3 lemari buku lagi selain lemari pertama di warung kopi Manzi. Nama semua lemari buku ini diberi sesuai dengan nama warung-warung kopi atau tempat diletakkannya lemari buku di pusat ibukota Hanoi. Sementara itu, jumlah buku-buku yang telah ditukar selama setahun ini telah mencapai angka 500 eksemplar. Sekarang, para pemuda juga sedang berencana membentuk lemari-lemari buku khusus untuk anak-anak, diantaranya lemari buku eksperimen akan diletakkan di Pusat Kebudayaan dan Kesenian Polaris, jauhnya kira-kira 11 Km dari pusat ibukota Hanoi. Semoga proyek “
Neverland Library” akan mencapai kemajuan-kemajuan besar pada waktu mendatang./.