(VOVWORLD) - Festival internasional ke-4 seni panggung eksperimen telah berakhir, menciptakan suasana kesenian khusus untuk kalangan profesi dan massa rakyat Ibukota Hanoi. Program dari 7 rombongan seni internasional (Hungaria, Israel, India, Republik Korea, Tiongkok, Singapura dan Yunani) beserta 14 lakon yang dibawakan rombongan Vietnam telah memberikan gambaran yang berwarna-warni di seni panggung eksperimen beserta kreasi-kreasi seni yang baru.
Satu pertunjukan kesenian dalam acara pembukaan Festival internasional ke-4 seni panggung eksperimen (Foto: VOV) |
Orang-orang yang beraktivitas di bidang seni panggung dan para penonton telah sungguh-sungguh menikmati satu jamuan seni dengan kata “eksperimen”. Faktor yang menciptakan kesan itu ialah keaneka-ragaman tentang topik dan ragam serta gaya seni yang baru. Banyak lakon telah menunjukkan kecenderungan membuat panggung modern yang menerapkan teknologi 4.0 ketika tidak menggunakan bahasa dialog, tapi pada pokoknya menggunakan bahasa tubuh beserta cahaya, musik dan sebagainya yang ditangani secara halus.
Dari perihal mementaskan “Kisah Kieu” ke dalam seni panggung wayang golek dalam lakon “Nasib gadis Kieu” yang dibawakan oleh para seniman-seniwati Teater Wayang Golek Vietnam sampai usaha menyelipkan topik tentang Kota Hanoi dalam satu program sirkus “Hanoi untuk impian-impian” yang dibawakan oleh para seniman-seniwati Federasi Sirkus Vietnam dan sebagainya.
Melalui karya-karya peserta Festival kali ini, bisa melihat dengan jelas sifat profesional dengan berbagai gaya berkreasi yang berbeda-beda. Ada karya-karya yang dipersiapkan secara seksama, tapi juga ada karya-karya sangat sederhana tentang bentuk pertunjukan seni panggung. Alih-alih dipentaskan di satu panggung yang megah, rombongan-rombongan seni internasional hanya melakukan pertunjukan dalam satu ruangan kecil. Seniman rakyat Le Tien Tho, Ketua Asosiasi Seniman Vietnam, anggota Panitia memberitahukan:
“Selain melakukan investasi tentang teknologi dan keaneka-ragaman panggung, beberapa unit telah memilih cara pementasan yang sederhana, tapi sangat berhasil-guna. Misalnya, usaha menceritakan satu buku novel yang besar dengan hanya 3 aktor dari rombongan Republik Korea atau membawakan satu karya panggung klasik ialah “Macbeth” dengan hanya 3 aktress dari rombongan India”.
Di festival seni panggung eksperimen, hal yang jelas bisa dilihat ialah seni panggung sekarang ini telah memasuki satu tahapan baru. Itu tidak hanya dimanifestasikan melalui efek kesenian dan nilai ideologisnya, melainkan juga dimanifestasikan melalui proses berbaur-nya dari aktor dalam tokohnya, antara sifat simbolik dari seni panggung dan penerimaan para penonton. Peneliti Tuan Giang – Asosiasi Komponis seni panggung Vietnam memberitahukan:
“Seni panggung abad XXI merupakan seni yang memanifestasikan perasaan, jadi dampak-dampak yang memberikan perasaan yang hidup-hidup dan tulus harus merupakan kreasi yang sangat besar bagi setiap seniman”.
Seni panggung eksperimen mengandung banyak faktor baru, oleh karena itu, tidak selalu menerima kesepakatan dari para penonton dan pemeriksa. Akan tetapi, bagi para seniman yang punya cara pikir yang baru, mereka tidak takut terhadap tantangan. Seniwati unggul Vo Thuy Duong memberitahukan:
“Kesenian selalu menghadapi perdebatan. Kesenian memberikan perasaan kepada para penonton. Mungkin ada orang yang suka, ada yang tidak suka. Tapi dalam semua situasi, para seniman kami tetap ingin melakukan eksperimen, melakukan pembaruan untuk memberikan lebih banyak dedikasi kepada para penonton dan kesenian”.
Festival internasional seni panggung eksperimen berakhir pada 13/10 ini. Upaya menguaktabir dan mencari gaya-gaya pertunjukan seni panggung yang baru tidak hanya memanifestasikan ciri tradisional dan jati diri bangsa dari masing-masing negeri, yang lebih penting ialah itu menjadi batu loncatan untuk kreasi demi kesenian dari para seniman.