Dari 6 sampai 10 Oktober, jumlah penduduk yang datang berziarah kepada Almarhum Jenderal Vo Nguyen Giap di rumah kediamannya mencapai puluhan ribu orang. Makin dekat dengan hari penyelenggaraan upacara pemakaman, jumlah penduduk yang datang ke sini semakin banyak. Di jalan Dien Bien Phu di dekatnya adalah barisan panjang mobil dengan nomor polisi dari berbagai provinsi dan kota seperti Dien Bien, Lao Cai, kota Ho Chi Minh, dll. Semuanya ditempel spanduk dengan bertuliskan “Menyayangi Jenderal Vo Nguyen Giap”.

Memberikan penghormatan terakhir kepada Almarhum Jenderal bangsa ini membangkitkan satu perasaan yang sulit diungkapkan dalam hati setiap penduduk. Setiap orang memilih cara sendiri-sendiri untuk memanifestasikan penghormatan kepada Almarhum Jenderal Vo Nguyen Giap. Di sana sini di tengah-tengah antrian ada senyuman dari Jenderal, jabatan-jabatan tangan yang akrab antara Jenderal Vo Nguyen Giap dengan para prajurit dan rakyat, dll, dalam foto-foto yang dibawa penduduk bagaikan satu cara untuk mengenangkan Almarhum. 

Saudari Nguyen Ngoc Theu dalam busana tradisional rakyat etnis minoritas Thai datang dari Dien Bien, daerah bumi yang berkaitan langsung dengan memori-memori Jenderal Vo Nguyen Giap, memberitahukan: “Saya memakai busana ini untuk berziarah kepada Almarhum Jenderal Vo Nguyen Giap, supaya beliau selalu ingat pada rakyat Dien Bien, daerah bumi yang telah berkaitan dengan nama Beliau. Dan kami juga menginginkan supaya Beliau tahu bahwa citra Jenderal Vo Nguyen Giap selalu hidup dalam hati kami”.

Sedangkan saudara Hoang Diep di jalan Hang Bun, kota Hanoi, dia ingin mengirim perasaan saya melalui lencana-lencana bergambar Jenderal Vo Nguyen Giap yang disebarkan kepada para peziarah. Dia mengatakan: “Ketika mendapat berita bahwa Jenderal Vo Nguyen Giap wafat, saya sangat sedih. Saya telah mengambil dua foto Jenderal Vo Nguyen Giap di jaringan internet untuk membuat dua jenis lencana. Saya akan tetap di sini untuk memberikan lencana ini kepada semua orang yang berziarah kepada Almarhum Jenderal Vo Nguyen Giap. Saya ingin memanifestasikan perasaan saya dengan cara yang sederhana seperti ini”.

Diantara peziarah ada banyak veteran perang
(Foto: dangcongsan.vn)

Dalam warna hijau seragam sukarelawan, kelompok pemuda Kanada dengan tekun antri selama 3 jam untuk berziarah kepada Almarhum Jenderal Vo Nguyen Giap. Mathew Gibson, anggota kelompok pemuda sukarela Kanada-Vietnam, memberitahukan: “Ketika mendengarkan berita wafatnya Jenderal Vo Nguyen Giap, saya datang ke sini untuk menunjukkan penghormatan kami terhadap sang Jenderal dari bangsa Vietnam. Saya lihat bahwa rakyat Vietnam telah memberikan banyak kehormatan dan perasaan kepada Almarhum, hal itu termanifestasikan melalui satu antrian panjang yang menunggu giliran berziarah kepada Jenderal, serta emosi dalam hati mereka. Hal ini mengesankan”.

Berdiri di depan foto Jenderal Vo Nguyen Giap, semua perasaan yang paling mendalam dalam hati setiap orang tampaknya ingin meledak. Semua cerita dan kenangan dari para prajurit serta penduduk dengan Jenderal Vo Nguyen Giap diceritakan semakin bertambah. Dalam cerita-cerita ini, ada orang menyambut beliau sebagai Jenderal Giap, paman Giap, atau “Van”, cara-cara penyebutan yang sangat dekat dan akrab. 

Mereka ingin datang mengenangkan Jenderal Vo Nguyen Giap
(Foto: dangcongsan.vn)

Kolonel Dang Nghiem Diem mengatakan: “Saya sudah dua kali melakukan temu kerja dengan paman Giap, semuanya melalui buku-buku tentang sejarah. Kali pertama ialah peringatan ultah ke-200 kemenangan Ngoc Hoi – Dong Da, dan kali kedua ialah melalui buku sejarah perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat dari KODAM Ibukota. Paman Giap adalah orang yang sangat menghargai sumbangan pendapat yang diajukan bawahan. Paman adalah kakak sulung dari Tentara Rakyat Vietnam dan kami untuk selama-lamanya belajar dari Beliau. Paman Giap juga adalah orang yang bermoral dan pandai. Dia sangat tekun bekerja.

Sepanjang 5 hari siang malam, pintu rumah kediaman pribadi Almarhum Jenderal Vo Nguyen Giap tak pernah tutup. Walaupun sudah dapat berziarah kepada Almarhum Jenderal Vo Nguyen Giap, tapi banyak orang tetap tidak ingin pulang. Di luar pintu, penduduk tetap berdiri di sana, dengan diam-diam melihat ke rumah Almarhum Jendereal Vo Nguyen Giap tampaknya ingin mencari citra Almarhum yang sedang duduk membuka setiap halaman buku sejarah atau saat Beliau sedang duduk diam-diam memikirkan urusan negara. Semua orang punya fikiran bersama seperti hal sederhana yang tercatat dalam buku kabungan: “Beliau seperti masih berada di sekitar kami”./.