(VOVworld) – Bagi pusaka-pusaka budaya non bendawi, usaha konservasi yang dilakukan komunitas merupakan pekerjaan yang sangat penting supaya pusaka tersebut bisa mengembangkan pengaruhnya dalam masyarakat. Pada tahun-tahun belakangan ini di Vietnam telah didirikan beberapa kelab kebudayaan amater, menghimpun para pecinta lagu rakyat. Kelab “Caping Ba Tam” di kecamatan Lang Thuong, kabupaten Dong Da, kota Hanoi adalah salah satu diantara kelab-kelab ini. Ketika berpartisipasi pada kelab ini, para anggotanya tidak hanya memanifestasikan akan talenta dan kegandrungannya saja, tapi juga turut mempertahankan dan menjaga irama-irama tradisional bangsa.
Salah satu kelab mengajar lagu rakyat
(Foto: baomoi.com)
Irama-irama lagu rakyat sering didengarkan di Kelab Lagu Rakyat Caping Ba Tam di situs cagar sejarah Kuil Vuon (Taman bunga) di jalan Phao Dai Lang. Selama 6 tahun ini, para anggota kelab setiap malam berkumpul bersama-sama di tempat ini untuk saling mengajar lagu-lagu rakyat. Juga dari sini, gerakan kesenian rakyat masuk ke dalam kehidupan, tersebar ke semua gugus pemukiman penduduk, menjadi ciri aktivitas kesenian massa rakyat.
Ibu Nguyen Thi Hong Tham, Ketua Kelab ini adalah seorang yang mencintai dan suka menyanyikan lagu rakyat Quan Ho. Pada awalnya, dia hanya ingin menghimpun orang-orang yang sama hobinya untuk berlatih beberapa acara lagu rakyat Quan Ho untuk dipertunjukkan pada hari-hari pesta di daerahnya saja, tapi setelah pertunjukan-pertunjukan yang sukses, banyak orang telah datang untuk minta menjadi anggota kelab ini. Ibu Nguyen Thi Hong Tham mengingat kembali: “
Pada awalnya, kelab kami hanya beranggotakan kira-kira 10 orang yang pada pokoknya adalah para pencinta kesenian rakyat di kecamatan Lang Thuong, kemudian ketika nama kami melanda luas dan banyak orang telah tahu dan datang untuk berpartisipasi dengan kami”.
Sampai sekarang, jumlah anggota kelab ini sudah mencapai hampir 50 orang yang mayoritasnya ialah para ibu. Usia anggota yang paling muda dari 35 sampai 40 tahun sedangkan yang paling tua sudah 70 tahun, tapi semuanya punya kegandrungan bersama yaitu mencintai pusaka budaya warisan nenek moyang.
Salah satu pertunjukan lagu rakyat Quan Ho
(Foto: dulichvietnam.com.vn)
Tidak hanya gandrung dengan lagu rakyat Quan Ho saja, para anggota kelab ini juga berlatih menari dan mempertunjukkan berbagai ragam seni rakyat lainnya seperti: opera “
Cheo”, “
Cai Luong”, “
Chau Van”, dll. Walaupun hanya bersifat amater dan berpartisipasi secara sukarela, tapi para anggota kelab ini telah sendiri melengkapi busana dan alat-alat pertunjukan dan dengan antusias ikut melakukan pertunjukan. Bagi banyak orang, dapat datang ke kelab ini, mereka dapat menenggelamkan diri pada ruang kesenian, dapat melakukan pertunjukan, menggunakan lirik lagu dan tarian untuk memanifestasikan rasa cintanya terhadap kesenian dan warisan pendahulunya. Ibu Nguyen Thi Hien, anggota kelab ini mengatakan: “
Saya sangat suka datang ke kelab ini. Jika ada urusan keluarga dan tidak bisa datang ke sini untuk berlatih, saya sangat sedih sehingga esok harinya saya harus datang dan berlatih lagu pada malam sebelumnya. Saya sangat suka lagu rakyat Quan Ho dan opera Cheo”.
6 tahun bukanlah waktu yang panjang sejak kelab ini didirikan, tapi rasa cinta yang disampaikan para anggota kelab tidak hanya merupakan kegembiraan bagi setiap orang saja, tapi juga merupakan daya sebar dalam kehidupan komunitas. Kelab ini berpartisipasi pada banyak festival, merebut banyak penghargaan dalam berbagai kontes nyanyi lagu rakyat kota Hanoi. Mereka melakukan banyak pertunjukan di banyak daerah lain dan di semua tempat itu, mereka selalu mendapat dukungan dan pujian dari para penonton. Dengan rasa antusias dan rasa cinta terhadap pusaka budaya bangsa, para anggota Kelab Caping Ba Tam ingin menjaga lagu-lagu rakyat, turut memperkaya lebih lanjut lagi kesenian tradisional bangsa./.