(VOVWORLD) - Setelah kira-kira setahun mencoba menggelarkan ragam jasa kesehatan untuk menganekaragamkan produk wisata , memenuhi kebutuhan wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Kota Ho Chi Minh, maka wisata kesehatan dinilai punya potensi untuk berkembang. Akan tetapi, agar supaya wisata kesehatan berkembang sekaliber dengan negara-negara di kawasan seperti Thailand, Singapura dan lain-lain, maka kota ini perlu melakukan strategi-strategi perkembangan yang kongkrit dan jangka-panjang.
Satu sudut di Kota Ho Chi Minh (Foto: An Hieu/VNA) |
Bapak Nguyen Duc Minh Tri, Direktur Eksekutif Perusahaan Pariwisata “Nam A Chau” memberitahukan bahwa sekarang ini, perusahaannya sedang berkoordinasi dengan beberapa klinik kedokteran gigi di Kota Ho Chi Minh untuk memperkenalkannya kepada para wisatawan dalam paket-paket wisata. Menurut dia, oyek wisata ragun ini ialah kaum diaspora yang pulang mengunjungi kampung halaman yang telah tahu mengkombinasikan wisata dengan pengobatan penyakit. Di samping itu, cabang kesehatan kota ini telah juga sedang menyerap kedatangan wisatawan dari beberapa negara Asia Tenggara. Kedokteran gigi dinilai sebagai cabang potensial untuk mengawali pengembangan paket produk wisata kesehatan. Bapak Nguyen Duc Minh Tri memberitahukan: “Saya melihat ini merupakan satu keunggulan, karena taraf kedokteran gigi Vietnam sangat baik dan biayanya sangat murah. Wisatawan sangat menyukainya. Pertama-tama, saya memberikan konsultasi gratis kepada wisatawan, karena bagi wisman, masalah gigi sangat penting, biasanya 6 bulan sekali mereka pergi periksa dokter. Hal itu sangat baik, saya pikir bahwa pada masa depan, ragam produk wisata ini sangat berkembang”.
Kota Ho Chi Minh dinilai punya keunggulan dalam mengembangkan ragam wisata kesehatan dengan banyak rumah sakit-rumah sakit dan barisan dokter dan petugas medis yang punya taraf kejuruan sekaliber kawasan, basis materiil modern, cara layanan profesional dan biayanya rendah. Beberapa rumah sakit seperti Rumah Sakit Institut Kedokteran dan Farmasi Kota Ho Chi Minh, Rumah Sakit Kedokteran Tradisional, Rumah Sakit Cho Ray, Rumah Sakit Tu Du dan lain-lain juga telah mulai menerima banyak pasien yang adalah orang asing dan kaum diaspora yang pulang mengunjungi kampung halaman. Pada tahun 2017, Rumah Sakit Cho Ray menerima 1.200 pasien, Rumah Sakit Institut Kedokteran dan Farmasi Kota Ho Chi Minh menerima 15.000 pasien, Rumah Sakit Gigi, Rahang dan Muda menerima lebih dari 500 pasien dan lain-lain. Untuk menyerap kedatangan pasien asing, dari bulan September 2017, Rumah Sakit Institut Kedokteran dan Farmasi Kota Ho Chi Minh telah membentuk klinik internasional sendiri untuk obyek ini dengan peralatan, bagian-bagian spesialis dan barisan perawat yang profesional, fasih banyak bahasa asing untuk membantu pelanggan dalam seluruh proses pemeriksaan dan pengobatan penyakit.
Menurut bapak Trinh Nguyen Hung Dung, Direktur Perusahaan Pariwisata Thien Nien Ky, wisata kesehatan di Kota Ho Chi Minh baru saja digelarkan secara eksperimen di beberapa paket wisata, tapi belum ada rencana yang bersifat strategis kongkrit untuk menciptakan pemacu besar. Perlu ada kerjasama yang profesional antara unit-unit perjalanan dengan rumah-rumah sakit papan atas, memperhebat sosialisasi dan mencari duta wisata kesehatan. Di antaranya, semua pihak perlu mempelajari dan memilih produk-produk andalan dalam jasa kesehatan seperti kedokteran gigi, perawatan kulit dan perawatan kesehatan dengan kedokteran tradisional. “Tidak hanya tentang pesawat-pesawat yang modern saja, tapi harus ada partisipasi dari para profesor, dokter pakar. Dan harus ada hasil-hasil nyata dalam pengobatan penyakit. Misalnya baru-baru ini, Vietnam telah berhasil melakukan pencangkokan organ tubuh. Tentang pariwisata, mereka bisa menjadi duta, untuk pencitraan dalam mengembangkan wisata kesehatan”.
Dari akhir tahun 2017, Dinas Pariwisata Kota Ho Chi Minh berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan mengadakan dengan sukses simposium dengan tema: “Mengarahkan pengembangan produk wisata kesehatan” dan “Festival wisata kedokteran gigi”, bersamaan itu melaksanakan penandatanganan antara dua unit dalam mengembangkan produk wisata kesehatan. Kota ini juga terus menggelarkan pengedaran dan sosialisasi buku pedoman dwi bahasa Vietnam-Inggris dengan nama “Wisata kesehatan” di Kota Ho Chi Minh dan lain-lain. Gerak-gerik yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kota Ho Chi Minh pada permulaannya telah mendorong proses kerjasama, konektivitas dan pertemuan antara unit-unit perjalanan dengan basis-basis medis.
Hingga saat ini, di Kota Ho Chi Minh telah ada 11 rumah sakit milik Negara dan swasta yang mendaftarkan nama untuk menyediakan produk-produk wisata kesehatan. Pada tahun ini, Dinas Pariwisata Kota Ho Chi Minh menggelarkan banyak aktivitas promosi wisata, melakukan konektivitas bagi perusahaan perjalanan untuk meningkatkan kualitas semua produk di basis-basis medis dan berbagai rumah sakit. Bersamaan itu, terus memperluas ragam-ragam jasa kesehatan menurut pengarahan dimana Kota Ho Chi Minh menjadi pusat kesehatan spesialis di seluruh negeri dan di kawasan untuk menganekaragamkan produk wisata dan memenuhi kebutuhan wisatawan.