(VOVWORLD) - Ketika masih sugeng, Presiden Ho Chi Minh hidup sangat sederhana, rendah hati dan berbaurdengan alam sekitar, tapi tetap menunjukkan pikiran dan moral yang jenial, akrab dan santun tapi terukur. Para sahabat internasional, di antaranya ada para sahabat Perancis, dari warga biasa sampai para pemimpin negara, ketika melakukan kontak selalu menyatakan kekaguman terhadap Beliau. Peringatan ulang tahun ke-129 lahirnya Presiden Ho Chi Minh merupakan kesempatan bagi sahabat-sahabat Perancis mengenangkan kembali memori-memori tentang seorang pemimpin yang tidak hanya menjadi simbol bagi perjuangan pembebasan dari bangsa-bangsa yang tertindas di dunia, tapi juga merupakan seorang yang sederhana seperti banyak orang lain.
Kamar Ho Chi Minh di Museum Sejarah Hidup Montreuil (Foto: vov.vn) |
Pada akhir tahun 90-an abad lalu, ketika Pemerintahan Distrik 17, Paris, Ibukota Perancis memutuskan membongkar rumah di gang kecil Compoint nomor 9 di Kota Montreuil di peluaran sebelah Timur Ibukota Paris, tempat di mana pemuda Nguyen Ai Quoc (yang kemudian adalah Presiden Ho Chi Minh) yang pernah hidup selama bertahun-tahun di Paris, Museum Sejarah Hidup Montreuil telah bersama dengan Kedutaan Besar Viet Nam mengumpulkan dan menyimpan semua benda yang menyisa di kamar itu. Sebagian besar benda itu telah dibawa ke Viet Nam, tapi masih ada beberapa benda yang masih disimpan di kamar yang bernama “Kamar Ho Chi Minh” di Museum Montreuil.
Dalam pekrangan yang hijau dan sejuk dari Museum Sejarah Hidup Montreuil, bapak Gilbert Schoon sedang asyik memberikan penjelasan kepada para pengunjung tentang kamar yang bernama “Ho Chi Minh”. Kamar ini, luasnya hanya kira-kira 10 meter persegi, tapi ini merupakan salah satu di antara bangunan-bangunan di museum ini yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, tempat di mana pada beberapa tahun sebelumnya, Gilbert Schoon menjadi direkturnya. Bapak Gilbert Schoon bercerita bahwa bagi para petugas museum seperti dia, ruang Ho Chi Minh ini walaupun sangat kecil, tapi mencerminkan secara tepat kriterium museum yaitu mencatat kembali sejarah hidup dari masa lampau dan Ho Chi Minh, nama yang telah hidup dalam memori banyak generasi orang Perancis. Dengan cara menyimpan benda-benda ini, orang-orang Perancis bisa datang ke museum ini dan menyedari bagaimana Ho Chi Minh hidup di Perancis.
Bagi bapak Gilbert Schoon sendiri, setelah bertahun-tahun melakukan penelitian dan mencari tahu tentang Presiden Ho Chi Minh, pemikirannya tentang Presiden Ho Chi Minh masih sangat kuat. Dia mengatakan: “Saya sangat terkesan terhadap Presiden Ho Chi Minh tentang tekad, ketekunan dan pengorbanan diri sendiri. Presiden Ho Chi Minh tidak pernah menempatkan diri di atas semua orang. Hal itu termanifestasikan melalui cara berpakaian, cara bekerja di sawah bersama dengan warga, termasuk membudidayakan ikan diri sendiri. Presiden Ho Chi Minh benar-benar adalah orang seperti halnya dengan banyak orang lain. Beliau bukanlah dewa, bukanlah orang yang berdiri di atas semua orang. Beliau merupakan satu simbol, pembimbing, tapi adalah seorang yang sangat lugas. Saya telah berkesempatan mengunjungi Kota Ha Noi dan mengunjungi tempat tinggal Presiden Ho Chi Minh, melihat mobil dan ranjangnya. Saya sebenarnya terharu. Dan tentunya, saya terkesan tentang apa-apa yang beliau lakukan tidak hanya bagi Viet Nam saja, tapi bagi seluruh dunia, karena beliau telah menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa-bangsa yang didominasi isa bangkit berjuang untuk membebaskan diri dari kekuatan-kekuatan kolonialis asing. Presiden Ho Chi Minh telah membuka pintu agar di kemudian hari, bangsa-bangsa lain seperti Aljazair dan banyak negara lain melanjutkannya untuk merebut hak menentukan nasib sendiri”.
Seperti halnya dengan bapak Gilbert Schoon, Wakil Walikota Montreuil, Philippe Lamarche juga mengenangkan Presiden Ho Chi Minh dengan memori-memori yang mendalam. Dalam pidatonya di depan acara peringatan hari lahir Presiden Ho Chi Minh di Patung Monumen Presiden Ho Chi Minh di Kota Montreuil, dia telah mengikhtisarkan kembali proses aktivitas yang dilakukan pemuda Nguyen Ai Quoc di Perancis. Itu merupakan satu proses yang sulit, tapi jaya dan berhasil menonjolkan visi strategis yang tajam dari Presiden Ho Chi Minh tentang situasi. Bagi dia, Presiden Ho Chi Minh tidak hanya merupakan bapak dari kemerdekaan nasional Viet Nam, tapi juga merupakan pemimpin besar dari kaum komunis Perancis. “Sebagai seorang komunis, saya mengerti semua sumbangan yang diberikan oleh Presiden Ho Chi Minh dalam membangun cita-cita bersama kita di Perancis maupun di Viet Nam serta dalam mengkonektivitaskan dua pihak. Bagi saya, Presiden Ho Chi Minh juga merupakan seorang pemimpin agung dari Partai Komunis Perancis”.
Pada kesempatan memperingati ulang tahun ke-129 Lahirnya Presiden Ho Chi Minh, Kedutaan Besar Viet Nam untuk Perancis, perwakilan-perwakilan Viet Nam di Perancis dan kaum diaspora Viet Nam serta sahabat-sahabat Perancis telah mengadakan banyak aktivitas untuk mengenangkan Presiden Ho Chi Minh, misalnya, membakar hio di depan altar beliau di Kedutaan Besar, meletakkan karangan bunga di gang kecil Compoint dan di Tugu Monumen Ho Chi Minh di Taman Bunga Montreau, Kota Montreuil.