(VOVWORLD) - Segera setelah merebaknya wabah Covid-19 yang keempat, ratusan mahasiswa kedokteran dari beberapa sekolah tinggi di Kota Ho Chi Minh dengan antusias berpartisipasi mendukung pasukan garda depan melawan wabah. Di "titik-titik panas" pandemi, para dokter dan perawat masa depan tidak takut berjuang bersama pasukan "melawan Covid-19".
Pada hari-hari terakhir bulan Mei, pandemi Covid-19 di Kota Ho Chi Minh mulai memburuk. Sementara sebagian besar mahasiswa meninggalkan kampus untuk kembali ke kampung halaman demi menghindari pandemi. Nguyen Cong Minh, asal Provinsi Phu Yen, memutuskan bertahan di kota dan bersama dengan teman-teman mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh mendaftar untuk berpartisipasi dalam upaya melawan pandemi.
Menjadi sukarelawan untuk membantu pasukan garis depan, Minh dan beberapa rekan lainnya ditugaskan menjadi anggota tim respon cepat pada Pusat Medis Kota Thu Duc. Tugas utama mereka di pos pemeriksaan wabah adalah mengambil sampel untuk pengujian, memasukkan data dan informasi, menyelidiki dan melacak orang-orang yang berkontak dengan kasus yang dicurigai terinfeksi:
Pasukan keamanan publik dan milisi juga berpartisipasi dalam perang melawan pandemi, sebagai mahasiswa bidang kedokteran, saya pikir tidak ada alasan untuk menolak. Tugasnya cukup berat, bahkan terkadang kami berangkat pagi-pagi sekali hingga keesokan paginya baru pulang. Selama ada panggilan, saya selalu siap untuk bergabung dengan semua orang.
Magister Nguyen Van Ha, Wakil Sekretaris Liga Pemuda Fakultas Kedokteran Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh, sangat mengapresiasi semangat para mahasiswa yang tanpa pamrih untuk mendukung garis depan melawan pandemi.
Selain mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Universitas Nasional Kota Ho Chi Minh, juga terdapat ratusan mahasiswa dari dua fakultas kedokteran terbesar di Kota Ho Chi Minh, yaitu Universitas Kedokteran dan Farmasi Kota dan Universitas Kedokteran Pham Ngoc Thach, dengan antusiasme tinggi ikut serta dalam perang melawan pandemi.
Mahasiswa Kedokteran, Universitas nasional kota Ho Chi Minh memeriksa informasi di sampel test setelah dikumpulkan. Foto: VOV |
Sebagai mahasiswa tahun ketiga di Universitas Kedokteran Pham Ngoc Thach, Truong Dang Quang berusaha menempuh kuliah secara online untuk berpartisipasi dalam perang melawan pandemi di titik-titik panas di kota. Selain titik tetap distrik Tan Phu, Quang dan timnya secara sukarela pergi ke lokasi-lokasi lain, seperti Distrik Go Vap, Distrik 8, Distrik Binh Thanh, dan Hoc Mon, untuk mengumpulkan sampel uji Covid-19 di area ini. Ada hari-hari ketika Quang dan teman-temannya mulai bekerja pagi-pagi sekali tanpa istirahat sampai pukul 1-2 pagi keesokan harinya. Saat kembali seluruh anggota tim hanya sempat melepas pakaian pelindung yang telah mereka kenakan selama puluhan jam, memanfaatkan makan dan minum dalam beberapa menit, lalu segera kembali bekerja. Meskipun berat, Quang selalu merasa senang dan ingin berkontribusi mengusir Covid-19:
Tim suskarelawan mengambil sampel test sepanjang malam di distrik Go Vap. Foto: VOV |
Kami masih menyeimbangkan belajar online di sekolah dan berpartisipasi dalam pekerjaan melawan pandemi. Saya sendiri sangat senang bisa mendukung dan mempercepat pengambilan sampel uji untuk seluruh kota. Semoga kota saya segera kembali ke kondisi normal baru.
Dengan dukungan mahasiswa kedokteran dalam pencegahan dan penanggulangan pandemi, Pham Quan Hien, Wakil Dekan Fakultas Pengujian dan Diagnostik Gambaran, Pusat Kesehatan Distrik 8 dan juga pendamping kelompok 10 mahasiswa sukarelawan Universitas Kedokteran Pham Ngoc Thach, sangat mengapresiasi keahlian "prajurit baju putih" masa depan.
Sungguh, para mahasiswa bekerja sangat keras, dalam hal keahlian serta keterampilan komputer yang sangat baik. Sebelumnya mereka memberikan bantuan selama jam kantor, tetapi setelah mengetahui situasi pandemi di Distrik 8 saat ini berada di peringkat ke-2 di kota, mereka bekerja hingga malam.
Dalam perang melawan "musuh", yaitu Covid-19, tenaga kesehatan Kota Ho Chi Minh menghadapi beban kerja yang meningkat. Kerjasama mahasiswa kedokteran tidak hanya meringankan kesulitan dan tekanan dengan tenaga kesehatan dan dokter di garda depan, tetapi juga menunjukkan kekompakan seluruh rakyat dan bertekad untuk memerangi wabah./.