(VOVWORLD) - Pada hari-hari bersejarah di akhir bulan April dan awal bulan Mei ini, bumi gemilang Dien Bien menyambut kedatangan ribuan wisatawan dari semua penjuru tanah air. Diantara para pengunjung itu, ada para prajurit, pemuda pembidas, petugas di garis depan, orang-orang yang telah langsung memberikan kontribusi dalam menegakkan Kemenangan “termashyur di lima benua dan mengguncangkan seluruh dunia” pada 70 tahun yang lalu. Terharu, bangga, dan bahagia merupakan emosi-emosi khusus dari mereka ketika bertemu kembali pada hari pulang ke Dien Bien
Para prajurit Dien Bien tahun itu pada reuni tersebut (Foto: VOV) |
Sekitar 140 prajurit Dien Bien, pemuda pembidas, dan petugas di garis depan yang berasal dari beberapa provinsi dan kota yaitu Dien Bien, Son La, Lai Chau, Lao Cai, Yen Bai, Hoa Binh, dan Kota Ho Chi Minh telah bertemu kembali dan membeberkan lagi masa pertempuran yang penuh dengan kesusah-payahan dan kesulitan, “bertekad bertempur, bertekad menang”, turut menegakkan Kemenangan Dien Bien Phu yang termashyur di lima benua. Reuni yang khusus ini berlangsung di Pemakaman Martir A1 dalam rangka program pertemuan dan acara sukyuran kepada para orang yang langsung berpartisipasi pada pada Operasi Dien Bien Phu yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Front Tanah Air Vietnam dan Provinsi Dien Bien.
Banyak orang bersenda-gurau bahwa Perjalanan kembali ke medan perang ini lebih sulit dibandingkan dengan penarikan meriam ke front pertempuran oleh mereka pada 70 tahun yang lalu, karena para pria yang sehat dan kuat pada masa itu sekarang sudah tua dan kesehatannya merosot. Meskipun begitu, para prajurit yang lanjut usia itu masih sangat antusias berpartisipasi pada perjalanan yang bermakna ini dan ini mungkin kali terakhir kembali ke daerah Dien Bien. Bapak Nguyen Thien, dari Provinsi Yen Bai, seorang yang dulu adalah penghubung di Markas Komando Operasi Dien Bien Phu, Tim Radio 101, Direktorat Informasi Konunikasi berbagi:
“Hanya ada sedikit orang dari Tim Radio kami sekarang, setiap tahun kami melihat seorang meninggal. Hari ini, kami datang di sini untuk bertemu dengan kawan sekesatuan, masing-masing berbagi satu kisah tentang diri sendiri. Meskipun anggotanya sedikit, tapi kami sangat gembira”.
Membakar hio untuk mengenangkan para kawan sekesatuan (Foto: VOV) |
Di tengah kegembiraan saat dapat bertemu kembali dengan kawan sekesatuan, ada rasa terharu saat berdiri di depan pemakaman para pahlawan dan martir. Bapak Vu Van Tri, asal Provinsi Lai Chau, prajurit Dien Bien di Resimen 675, Divisi Serangan Meriam 351 berbagi:
“Saya sekarang 98 tahun, berupaya kembali di tempat ini untuk membakar hio guna mengenang para kawan sekesatuan yang sudah gugur demi tanah air. Jadi hidupku udah puas”.
Makam Martir A1 merupakan salah satu di antara empat pemakaman martir pada periode perlawanan melawan Konolialis Prancis, tempat istirahat terakhir mayoritas martir yang telah gugur dalam Operasi Dien Bien Phu. Di tengah kesengitan bom dan ranjau, untuk merebut kemerdekaan dan kebebasan bangsa, menegakkan kemenangan “termashyur di lima benua dan mengguncangkan seluruh dunia”, ribuan putra-putri terkemuka dari tanah air telah tinggal selama-lamanya di bumi ini.
Mencari nama kawan sekesatuan (Foto: VOV) |
Raga dan jiwa mereka telah terjelma ke dalam bumi sakral Tay Bac dan Dien Bien agar dewasa ini tanah air Vietnam kita mendapatkan bunga kemerdekaan, dan buah kebebasan, warga mendapatkan kehidupan yang damai, cukup sandang, cukup pangan, dan bahagia. Sangat terharu atas pengorbanan para kawan sekesatuan tahun itu, Bapak Tran Quang Dieu, mantan veteran perang Dien Bien di Resimen 367, Divisi Serangan Meriam 351 mengatakan:
“Hari ini, saya datang kembali untuk mengunjungi para kawan sekesatuan yang sudah tinggal di daerah ini. Saya berterima kasih kepada mereka, berterima kasih kepada Dien Bien Phu yang telah membangun pemakanan-pemakanan yang kokoh ini agar dewasa ini, prajurit yang masih hidup bisa datang mengunjungi para prajurit yang telah meninggal dunia”.
Semua emosi khusus dari reuni prajurit Dien Bien sekali lagi menyebarkan patriotisme, kekuatan persatuan nasional dan memanifestasikan rasa balas budi serta terima kasih yang mendalam kepada generasi pendahulu, para pahlawan dan martir, orang-orang yang sudah menyediakan masa mudanya demi tanah air, kampung halaman, dan bumi Dien Bien Phu yang heroik.