(VOVworld) – Pada 29 September lalu, Televisi Vietnam dan Televisi TBS dari Jepang resmi meluncurkan film dengan judul "Sang Mitra” (The Partner) tepat pada peringatan ultah ke-40 penggalangan hubungan diplomatik Vietnam – Jepang. Film ini bercerita tentang persahabatan yang luhur dari seorang cendekiawan patriotik Vietnam yaitu Phan Boi Chau dengan dokter Jepang, Sakitaro Asaba pada kira-kira 100 tahun yang lalu, ketika Phan Boi Chau datang ke Jepang untuk mencari jalan membebaskan bangsa.
Pano iklan film "The Partner"
(Foto: vov.vn)
Film “Sang Mitra” bercerita sekitar yang berselang-seling antara masa lampau dan masa kini, yang disambung-sambungkan secara pandai melalui berbagai pertemuan antara para sahabat Vietnam dan Jepang. Dalam film ini, Tetsuya adalah seorang wirausaha Jepang yang datang ke Vietnam untuk mencari kesempatan menggalang kerjasama bisnis. Walaupun sudah melakukan persiapan secara sangat cermat bagi perundingan di kota Hanoi, tetapi ketika bertemu dengan Thanh Nam, seorang direktur muda dari Perusahaan Penjahitan A Chau, Tetsuya telah sama sekali terkejut dengan persyaratan kerjasama yang diajukan direktur Thanh Nam, yaitu Tetsuya harus mencari harta terpendam yang bersangkutan dengan foto dan nama seorang Vietnam yaitu Phan Boi Chau. Tetsuya memulai perjalanannya untuk mengusahakan jawaban atas permintaan mitranya dari Vietnam. Rahasia-rahasi dari kisah yang benar-benar terjadi dalam sejarah tentang tokoh Phan Boi Chau mulai tersingkap secara berangsur-angsur.
Hal yang paling menyentuh hati Tetsuya ialah persahabatan luhur antara cendekiawan revolusioner Vietnam, Phan Boi Chau dengan Sakitaro Asaba, seorang dokter Jepang. Persahabatan mereka telah melampaui perbedaan dalam hal kebudayaan dan bahasa, menyentuh ketulusan hati mereka. Akhirnya, Tetsuyu tidak hanya berhasil menanda-tangani proyek kerjasama dengan mitranya dari Vietnam saja, tapi juga menyedari nilai yang sebenarnya dari perasaan cinta dan keberbagian antara dia dengan Hong Lien, teman wanita Vietnam.
Film ini adalah simbol kerjasama antara Vietnam dan Jepang
(Foto: vov.vn)
Jun Muto, Sutradara umum film “Sang Mitra” memberitahukan: “Imajinasi cendekiawan Phan Boi Chau dari Vietnam, seorang patriot besar yang telah berani mengorbankan diri untuk menyelamatkan Tanah Air dan bangsa untuk lepas dari benggolan kolonialis Perancis dan membangkitkan gerakan Dong Du adalah tokoh yang membuat saya merasa sangat kagum dan hormat. Oleh karena itu, saya berharap film ini akan ditonton semua penduduk Vietnam dan Jepang untuk bisa lebih mengerti tentang hubungan persahabatan antara Vietnam dan Jepang”.
Film “Sang Mitra” mendapat investasi dalam hal teknik, pemain dan biaya produksi. Film yang berdurasi 120 menit ini dibuat di Vietnam dan Jepang dalam waktu 2 bulan dan menyerap partisipasi dari banyak pemain sinetron terkenal dari dua negara. Pemain film Huynh Dong secara simultans memainkan peranan 2 tokoh yaitu cendekiawan Phan Boi Chau dan direktur Thanh Nam. Dia memberitahukan: walaupun dua tokoh ini berbeda dalam hal latar belakang dan busana, serta perkembangan emosinya, tapi antara dua tokoh ini punya suratan nasib untuk menciptakan hubungan persahabatan pada generasi berikutnya.
Satu adegan dalam film ini
(Foto: vov.vn)
Pemain film, Huynh Dong, mengatakan: “Saya bagaikan seorang penerus yang melanjutkan hubungan antara orang Vietnam dan orang Jepang yang diciptakan Phan Boi Chau. Saya berharap supaya melalui film ini, hubungan antara Vietnam dan Jepang akan semakin lebih baik dan bisa saling membantu di banyak bidang”.
Bersama dengan Huynh Dong, pemain film Jepang yang terkenal, Noriyuki Higashiyama juga memainkan dua peranan yaitu dokter Sakitaro Asaba dan wirausaha Tetsuya. Dia memberitahukan: “Sehubungan dengan peringatan ultah ke-40 penggalangan hubungan diplomatik Vietnam – Jepang, saya dapat berpartisipasi pada film “Sang Mitra” yang bercerita tentang kesan yang indah dan hubungan Vietnam – Jepang pada masa 100 tahun lalu. Ini merupakan satu kebahagiaan besar. Saya berharap supaya tidak hanya generasi saya saja, tapi generasi sebelum dan generasi kemudian juga mengetahui hubungan Vietnam – Jepang dan menaikkannya ke satu ketinggian baru”.
Akhir film ini adalah momen-momen yang romantis antara Lien dan bapak-beranak Tetsuyu dalam satu acara pernikahan yang romantis di satu daerah pantai Vietnam. Diantaranya, semua nilai budaya tradisional Vietnam dan Jepang sekali lagi diukir kembali sehingga pernikahan antara seorang gadis Vietnam dan seorang pria Jepang makin indah bagaikan satu cerita dongeng. Film ini adalah satu kado yang signifikan, simbol hubungan persahabatan antara Vietnam dan Jepang./.