(VOVWORLD) - Ketika mengunjungi Museum Kemenangan Bersejarah Dien Bien Phu, wisatawan akan diperkenalkan untuk mengunjungi dan mencari tahu tentang banyak benda yang penting, unik yang memberikan kontribusi dalam menegakkan kemenangan yang termashyur di lima benua pada 70 tahun yang lalu. Salah satu di antaranya ada sepeda beban yang legendaris.
Foto dokumenter (Foto: VNA) |
Dalam Operasi Dien Bien Phu, lebih dari 20.000 sepeda beban telah dimobilisasi untuk berpartisipasi dan beraktivitas di jalan sepanjang 1.500 Km. Sepeda beban telah menjadi alat transportasi utama, bergerak, dan produktif. Pengangkutan dengan sepeda beban mencapai efektivitas tinggi di jalan-jalan yang sempit dan berkelok-kelok. Ketika berbicara tentang prestasi sepeda beban dalam Operasi Dien Bien Phu, Bapak Thai Huu Hoanh, Kompi 292, Pasukan Pemuda Pembidas 34 Anti Prancis memberitahukan:
“Saya sangat mengagumi mereka. Barangnya sangat berat. Di dua belah sepeda beban diangkut dua sarung barang, dan satu sarung barang lagi di depan. Ketika sepeda beban menuruni bukit, seorang atau dua orang menarik di belakang, kemudian harus berbalik untuk mendorong ketika sepeda beban tiba di kaki bukit. Sepeda demi sepeda meskipun mereka tidak bisa melihat satu sama lain karena di malam hari. Berkeringat deras, tapi mereka sangat tangguh dan berani”.
Pada awalnya, setiap sepeda beban hanya mengangkut 80-100 Kg, kemudian, berkat inisiatif perbaikan yang secara sederhana tapi sangat berhasil-guna yang diajukan para petugas di medan perang, maka tingkat muatan telah berangsur-angsur ditingkatkan ke mencapai 150 Kg kemudian 200 Kg. Kapasitas sepeda beban lebih banyak dibandingkan dengan penanggungan beban berjalan oleh warga.
Berkat sepeda-sepeda beban, sepanjang proses berlangsung Operasi Dien Bien Phu, Tentara rakyat Vietnam tidak mengalami gangguan pangan, bahan makanan, obat-obatan, dan semua barang esensial.
Sepanjang operasi tersebut, di tengah-tengah hujan ranjau dan badai amunisi kaum permusuhan, setiap konvoi pasukan petugas di garis depan telah menggunakan sepeda beban, kuda, atau rakit, dan sebagainya untuk mengangkut senjata, pangan, obat-obatan, menempuh ratusan Km jalan gunung dan bukit untuk masuk ke medan perang. Hanya dengan tenaga manusia dan alat transportasi yang sederhana saja, kekuatan warga sipil telah bersama dengan transportasi motor mengangkut 25.000 ton senjata, pangan dan bahan makanan untuk melayani Operasi Dien Bien Phu.
Orang Prancis, ketika mulai menginvasi Vietnam telah membawa sepeda-sepeda sebagai tanda peradaban Barat. Mengakhiri sekitar 100 tahun menjajah Vietnam, Tentara Prancis tidak bisa menduga bahwa mereka telah dikalahkan oleh Operasi Dien Bien Phu dengan partisipasi dari sepeda-sepeda beban. Kolonel, Doktor Vu Tang Bong, Mantan Kepala Seksi Sejarah Teknik Logistik Militer, Instiut Sejarah Militer Vietnam mengatakan:
“Sepeda-sepeda beban laksana simbol dari semangat dan tekad orang Vietnam. Sepeda-sepeda beban telah mengalahkan Jenderal Nava”.
Buku dan dokumen banyak negara ketika menulis tentang operasi Dien Bien Phu juga menyebut sepeda-sepeda beban sebagai salah satu keajaiban dalam sejarah perang.
Dengan slogan: “Semua demi garis depan, semua demi kemenangan” kekuatan warga sipil di medan perang pada umumnya dan pasukan petugas di garis depan pada khususnya telah menggunakan sepeda-sepeda beban untuk mengatasi seribu kesulitan dan keusah-payahan untuk mengangkut jumlah besar pangan dan bahan makanan bagi Operasi Dien Bien Phu, turut menegakkan kemenangan megah “termashur di lima benua dan mengguncang seluruh dunia” pada 70 tahun yang lalu