Di tengah teriknya matahari pada siang hari, Y Dut Eban, seorang penduduk Dukuh Kplang, Kecamatan Tan Tien, Kabupaten Krong Pak, Provinsi Dak Lak, tetap rajin membangun pondasi rumah. Y Dut mengatakan bahwa ia memanfaatkan waktu untuk penyelesaiannya agar tukang bangunan bisa melanjutkan tahap-tahap yang lain. Selama bertahun tahun, pasangan suami-istri ini bekerja di lokasi yang jauh dari rumah, kadang-kadang baru pulang malam, dan ketiga anaknya harus dititipkan di rumah orang tuanya. Rumah lama mereka sendiri yang beratap seng tua seluas kira-kira 10 meter persegi. Pada awal tahun ini, anak laki-lakinya Y Dut, yaitu Y Duy Nie (kelas 4D, SD Ngo Gia Tu) mendapat bantuan senilai 25 juta VND dari Liga Pemuda Komunis Kabupaten Krong Pak dan bantuan senilai 40 juta VND dari para sponsor lainnya untuk membangun Rumah Kasih Sayang. Rumah baru mulai dibangun pada awal Maret ini, seluruh keluarga Y Dut sangat senang. Pekerjaan dan ekonomi keluarga saya mengalami banyak kesulitan, mengandalkan gaji yang hanya cukup untuk makan setiap hari, rumah hanya sebagai tempat tinggal sementara, tidak bagus, namun tidak tahu harus meminjam uang dari siapa. Sekarang mendapat bantuan untuk membangun rumah yang kokoh, kami sangat gembira. Kami akan berusaha bekerja untuk bisa membeli perabotan utama dalam rumah.

Ibu Mai Thi Phuong di depan rumah kasih sayang yang dibangun pada tahun 2016. Foto: VOV

Sebelumnya, masih di Kecamatan Tan Tien, Kabupaten Krong Pak, ada dua rumah kasih sayang yang lain telah didirikan. Mai Thi Phuong, satu di antara 2 keluarga yang mendapat bantuan untuk membangun rumah menceritakan bahwa lahan untuk produksi terlalu sedikit, ia harus menjadi pemulung sampah untuk membesarkan tiga anak yang sedang bersekolah, keluarga mengalami kesulitan finansial. Ketika mendapat bantuan sebesar 25 juta VND, suami Mai Thi Phuong berusaha meminjam uang dan membangun rumah yang lebih luas. Para anggota Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh, para pemuda, dan saudaranya menyumbang tenaga, sehingga setelah sebulan, rumahnya diresmikan. Dengan terharu Mai Thi Phuong mengatakan:

Jumlah uang tersebut bagi orang lain mungkin kecil, akan tetapi bagi kami sangatlah besar. Semangat saling sayang, saling cinta sangat saya hargai dan saya merasa sangat bahagia. Sejak rumah selesai saya juga merasa lebih senang dan lebih tenang, sekarang sudah stabil dan utang sudah dilunasi semua, utang untuk pengobatan atau membangun rumah sudah dilunasi semua.

Rumah-rumah kasih sayang ini dibangun dari Dana Program “Rumah Kasih Sayang – Rumah 1.000 VND” yang diprakarsai Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh Kabupaten Krong Pak  sejak 2013 silam. Dengan program tersebut, setiap tahun Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh di kabupaten tersebut menggerakan sumbangan dari para anggotanya, pemuda-pemudi di kabupaten mulai dari 2.000 VND ke atas untuk membantu membangun rumah bagi keluarga yang mendapat prioritas, yang menghadapi kesulitan khusus tentang tempat tinggal. Bersama dengan bantuan berupa uang, anggota Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh daerah dan kaum muda daerah akan mencari sumber tenaga tambahan dan memberikan bantuan berupa tenaga kerja harian, membantu keluarga menghitung biaya, termasuk merancang rumah yang cocok.

Kegembiraan keluarga bapak I Dut Eban (berbaju motif kotak) pada hari rumahnya mulai dibangun. Foto: VOV

Sampai sekarang Program Rumah 1.000 VND di Kabupaten Krong Pak telah memberikan bantuan bangun rumah kepada 12 keluarga miskin dengan anak-anak yang masih bersekolah. Nguyen Van Ha, Sekretaris Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh, menjelaskan bahwa porsi bantuan senilai 25 juta VND dari berbagai sumber dana, termasuk dari para sponsor, adalah untuk menjamin bahwa setiap rumah akan bernilai 50 juta VND ke atas yang dibangun secara efisien dan efektif.

Efektivitasnya tidak hanya merupakan sebuah rumah melainkan juga karena berbagi dalam mengatasi kesulitan, menjadi pendidikan bagi kaum muda tentang hidup hemat, kasih sayang, berbagi kesulitan dengan masyarakat. Banyak keluarga, khususnya anak-anak, yang menikmati program ini mempunyai kemandirian dan semangat dalam belajar dan membantu keluarga, sehingga keluarga mereka bisa mengatasi kesulitan, kemudian juga membantu yang lain dalam masyarakat.

Hanya 1.000 VND setiap tahun, jumlah yang tidak besar, akan tetapi dengan kebersamaan, semangat gotong royong masyarakat dan para pemuda maka semakin hari semakin banyak rumah kasih sayang didirikan. Pola ini telah menjadi contoh dan disebarluaskan, turut membangun persatuan generasi muda, mendidik melestarikan tradisi yang baik: Daun utuh membungkus daun robek dari Bangsa Vietnam./.