(VOVWORLD) - Dengan gairah mengumpulkan dan memiliki pengetahuan tentang barang antik yang kental akan nilai budaya dan sejarah, para kolektor di Provinsi Dak Lak (daerah Tay Nguyen) tidak ragu-ragu untuk menyumbangkan koleksi dokumen dan benda mereka kepada Museum Provinsi Dak Lak. Mereka berkontribusi dalam memperkaya benda-benda pameran di museum, sehingga lebih berguna bagi masyarakat, mengajarkan nilai-nilai tradisi, dan mempromosikan nilai-nilai warisan budaya kepada pengunjung.
Setiap benda merupakan satu kisah yang terkait dengan proses mencari, mengoleksi, bahkan merupakan kenang-kenangan pribadi kolektor (Foto: VOV) |
Lebih dari 30 tahun mengumpulkan dan meneliti, Nguyen Tu Xuyen, warga Kecamatan Tan Loi, Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak saat ini mengoleksi lebih dari 20.000 benda, kebanyakan terkait dengan budaya daerah Tay Nguyen, seperti gong, guci, perhiasan, dan alat peribadatan etnis-etnis minoritas. Ketika mengetahui bahwa Museum Dak Lak sedang mengkampanyekan untuk menyumbangkan dokumen dan benda sejarah, sejak tahun 2018 Bapak Xuyen secara aktif menyumbang. Selama 4 tahun terakhir ia menyumbangkan puluhan benda yang berharga, di antaranya benda-benda yang terkait dengan kenangannya akan daerah Tay Nguyen. Nguyen Tu Xuyen mengatakan:
“Saya telah menyumbangkan beberapa benda favorit saya ke museum untuk dipamerkan ke publik. Itu juga merupakan keinginan saya sendiri, karena sekarang masih banyak benda yang dimiliki dan disimpan para kolektor pribadi. Jadi saya menjadi pelopor untuk menyebarkannya ke komunitas kolektor agar benda-benda itu dapat disimpan dan dilestarikan untuk jangka panjang dan membantu tugas konservasi Provinsi Dak Lak”.
Sejak 2019 Vo Minh Luan (di Kelurahan Thang Loi, Kota Buon Ma Thuot) telah menyumbangkan lebih dari 20 dokumen dan benda koleksinya terkait daerah Tay Nguyen kepada museum. Mulai dari guci keramik bergambar festival penusukan kerbau dan sepasang gajah keramik dari lini keramik Bien Hoa yang diproduksi pada 1970-an dan 1980-an, hingga buku-buku langka tentang daerah Tay Nguyen, seperti "Kami Bersenang-senang", "Tanah Fantastis", "Warna Daerah Tay Nguyen". Ia juga secara aktif mengimbau dan memobilisasi para kolektor di Klub Barang Antik Thuan An untuk menyumbangkan dokumen dan benda berharga ke Museum Dak Lak. Vo Minh Luan menceritakan bahwa ia sebagai seorang kolektor barang antik dan peneliti budaya, ia sangat memahami dan ingin melestarikan nilai-nilai budaya generasi pendahulu, tidak hanya di daerah setempat saja, tetapi ia juga menyumbangkan benda-benda ke berbagai museum lain di dalam negeri.
"Setiap tahun, ketika Museum Provinsi Dak Lak mengadakan acara sumbangan dan pameran, saya berpartisipasi. Saya kira ini adalah kegiatan yang bermakna dan praktis untuk melestarikan pusaka nenek moyang kita serta budaya daerah Tay Nguyen dan kampung halaman. Saya berharap agar benda-benda yang saya sumbangkan dipamerkan di sini untuk dilihat publik. Selain itu gerakan mengumpulkan dan menyumbangkan benda-benda kuno ke museum telah menyebar di dalam dan di luar provinsi untuk turut melestarikan pusaka budaya negara”.
Benda-benda setelah diterima akan dipamerkan menurut setiap tema (Foto: VOV) |
Sosialisasi kegiatan-kegiatan budaya, termasuk gerakan mengumpulkan dan menyumbangkan dokumen dan benda untuk menampilkan, menyosialisasikan dan memperkenalkan pusaka budaya telah berkontribusi untuk membangkitkan rasa tanggung jawab semua kelas masyarakat terhadap perlindungan dan pengembangan nilai pusaka budaya bendawi dan nonbendawi. Sejak 2018, setiap tahun Museum Dak Lak mengimbau dan menggerakkan sumbangan dokumen dan benda dari para individu dan organisasi di dalam dan luar provinsi. Dengan demikian lebih dari 1.700 dokumen dan benda arkeologi dan budaya nasional, atau benda khas selama berbagai periode pembangunan dan perkembangan tanah air berhasil dikumpulkan. Ada individu yang berulang kali menyumbangkan benda langka yang bahkan tidak dimiliki museum besar di dalam negeri. Dinh Mot, Direktur Museum Dak Lak, mengatakan:
“Dalam tiga atau empat tahun terakhir, setiap tahun kami menerima banyak dokumen dan ratusan benda koleksi, tidak hanya di provinsi tetapi juga dari provinsi lain. Meskipun mereka tidak bisa datang karena wabah, mereka tetap mengirimkan barang untuk kami. Hal ini berperan sangat penting dalam terus mempertahankan koleksi barang berharga dan menghindari dari kehilangan, karena banyak hal yang perlu kita simpan dengan baik, kalau tidak, akan rusak seiring waktu”.
Bagi kolektor, setiap benda adalah cerita yang terkait dengan proses menemukan, mengumpulkan, dan bahkan kenangan yang terkait dengan memori individu. Berpisah dengan benda-benda yang telah mereka kumpulkan memang terasa berat, namun menurut para kolektor, gerakan menyumbang adalah hal yang penuh makna, turut andil dalam pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya bangsa.