(VOVWORLD) - Tanpa pelayan, kegiatannya berdasarkan kepercayaan kepada pelanggan adalah cara operasi yang dilakukan toko buku swalayan pertama di Kota Hanoi dengan nama: “Bintang-Bintang” setelah sekitar sebulan diresmikan. Bagi pemilik toko buku ini, tujuan mereka ialah menuju ke penyebaran budaya membaca dan meningkatkan kesadaran diri setiap pelanggan.
Rak buku sastra untuk anak-anak (Foto: Phuong Thao) |
Terpisahkan dengan suasana yang ramai dengan penuh wisatawan di sektor kota kuno, toko buku “Bintang-Bintang” dengan luasnya sekitar 40 meter persegi ditempatkan di rumah di Jalan Hang Trong, nomor 64, Distrik Hoan Kiem, Kota Hanoi. Rak-rak buku di sini di diatur secara ramping di dua sisi rumah sesuai dengan setiap tema seperti buku sastra asing, buku pengajaran anak-anak, buku sastra anak-anak, dan sebagainya. Saudari Thu Thuy, pendiri bersama toko buku ini, mengatakan:
“Buku di toko ini tidak banyak, tetapi membawa ruang pengalaman sangat menyenangkan. Para pelanggan bisa dengan bebas mencari tahu tentang buku-buku untuk menemukan yang paling mereka sukai untuk dibeli.”.
Truong Thi Thu Thuy, pendiri bersama toko buku tersebut (Foto: Phuong Thao) |
Bertolak dari ide membangun pola swalayan untuk mengurangi biaya dan juga dengan pengalaman bisnis buku secara online selama bertahun-tahun, keempat saudara Truong Thi Thu Thuy, Pham Lan Anh, Pham Thu Van, dan Ngo Huong Thao, telah memutuskan membuka toko buku swalayan sesuai model dari Jepang. Hanya dengan dua pekan membuat ide, kemudian berkonektivitas dengan beberapa balai penerbitan untuk mengusahakan sumber pasokan buku, mencari dan memilih buku sesuai setiap tema, toko buku ini telah dibuka pada awal Maret 2023. Jumlah buku di toko ini tidak banyak hanya beberapa ratus buku saja, tetapi bisa memenuhi kebutuhan banyak orang dengan usianya berbeda-beda, di antaranya sebagian besar adalah buku untuk anak-anak. Saudari Thu Thuy, berkata:
“Kami berempat memiliki anak kecil dan selalu memilih buku untuk anak-anak kami, oleh karenanya sebagian besar buku di toko ini untuk anak-anak. Dengan model dan ruang seperti ini, saya ingin meningkatkan kebiasaan membaca buku untuk anak-anak. Ketika datang ke sini, anak-anak dengan bebas memilih dan membaca buku.”
Tulisan dengan isi “mari menempatkan buku ke tempatnya" yang dipasang di rak buku (Foto: Phuong Thao)
|
Keunikan yang dimiliki toko buku “Bintang-Bintang” ini ialah tanpa pelayan, di toko buku ini hanya ada seorang pengelola yang adalah juga pengelola di toko penjualan produk warga etnis minoritas di lantai satu. Pengelola ini akan membantu pelanggan dalam proses pembayaran. Di rak buku dipasang tulisan-tulisan dengan isi “mari menempatkan buku ke tempatnya”, “lembutlah dengan buku”, dan sebagainya. Ketika datang ke toko buku ini, para pelanggan bisa memilih tempat yang sesuai untuk membaca buku-buku yang mereka sukai secara gratis. Tidak hanya begitu saja, pelanggan juga berkesempatan menikmati cangkir teh atau memandangi barang hiasan tradisional yang dibuat dari bahan-bahan tradisional seperti rotan, bamtu, kain ikat, dan sebagainya.
Para pembeli buku dengan bebas memilih buku yang mereka sukai dan bayar dengan cara memindai kode QR yang dipasang di setiap rak buku. Setelah menyelesaikan pembayaran, pelanggan mencatat sendiri nama buku yang mereka beli pada buku catatan yang sudah dipersiapkan. Hal ini meningkatkan kesadaran diri setiap pelanggan dan juga mengurangi biaya. Saudari Thanh Huyen, pengelola toko buku ini, berkata:
“Pada awalnya ada orang yang bertanya apakah buku tidak dicuri, tetapi saya berpikir bahwa orang-orang yang mencintai buku tidak pernah bertindak seperti itu. Ide yang terbesar ialah agar anak-anak dan semua pembeli mendapat ruang yang nyaman untuk melihat dan membeli buku.
Pelanggan membawa anaknya ke toko untuk mengalami ruang toko buku (Foto: Phuong Thao) |
Sebagai model toko buku swalayan pertama di Kota Hanoi, maka toko buku “Bintang-Bintang” menarik banyak orang yang ingin membaca dan menemukan hal-hal yang baru pada akhir pekan.
Perempuan: Perasaan pertama ketika datang ke sini sangat nyaman. Saya dan anak saya dapat dengan bebas memilih buku-buku yang kami sukai, bisa duduk untuk membaca di satu ruang yang tenang. Ini adalah ciri khas yang bagus, dan mendalam. Saya sangat menginginkan agar anak saya mendapat kebiasaan membaca buku.”
Laki-laki: Saya mengetahui toko buku ini melalui facebook. Ketika baru datang ke sini, saya melihat bahwa ruang di sini sangat baik, model ini perlu digandakan.”
Menurut saudara Thu Thuy, “keuntungan” terbesar dari bisnis di toko buku ini ialah bisa menyebarkan kecintaan membaca buku untuk anak-anak. Dalam rencana pembangunan toko buku ini, sebagian keuntungan akan dibelikan buku untuk diberikan kepada anak-anak di daerah pegunungan dengan tujuan menyebarkan budaya membaca di masyarakat.